Mohon tunggu...
Wakuliner
Wakuliner Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Marketplace Kuliner Pertama di Indonesia, untuk One-Stop Solusi Kuliner Anda. IG : @wakuliner FB : @wakuliner Download di Play Store & App Store : http://qrs.ly/ac68cjd Hunting Kuliner disini https://www.wakuliner.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Yuk Kita Mengenal Jenis-jenis Gulali dan Asal-usulnya

11 Desember 2018   17:21 Diperbarui: 11 Desember 2018   17:24 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang tahu apa saja jajanan manis anak-anak di era 1990-an ? mungkin ada beberapa yang menyebut Coklat Payung, Gulali, Permen Kaki, atau Es Potong. Nah kali ini Wakuliner akan membahas salah satunya, yaitu Gulali. Di tahun 1990-an jajanan ini sangat mudah ditemui. Ada 4 jenis gulali yang biasanya dijual oleh pedagang kaki lima. Yuk kita cari tahu keempat jenis gulali di bawah ini.

1. Gulali Gula Jawa

Jenis yang satu ini adalah gulali yang tertua dengan cara pembuatannya yang paling tradisional di antara gulali lainnya. Konon, gulali jenis ini merupakan cikal bakal dari kemunculan berbagai macam gulali yang ada saat ini. Gulali ini memiliki warna kecokelatan, karena dibuat dari bahan gula jawa atau gula merah. Ciri lain dari gulali ini adalah teksturnya keras dan lengket. Dengan ditusuk menggunakan tusukan kayu atau bambu, gulali ini bisa disebut sebagai permen lollipop tradisional. Selain gulali polos, tak jarang orang mencampurkann kacang tanah ke dalam gulali gula jawa sebagai penambah rasa. Rasa manis dari gula jawa akan diimbangi dengan gurihnya kacang tanah goreng.

2. Gulali Gula Pasir

Meski cara membuatnya hampir sama dengan gulali gula jawa, gulali gula pasir memiliki penampakan yang berbeda. Gulali gula pasir memiliki aneka warna yang berasal dari bahan pewarna makanan atau pasta makanan. Karena bahan baku gula pasir berwarna putih, penambahan warna diperlukan agar gulali tampak lebih menarik. Selain berwarna-warni, gulali ini juga biasanya dijual dalam bermacam-macam bentuk, mulai dari bunga hingga aneka kreasi binatang seperti ayam, burung, kupu-kupu dll sehingga anak-anak semakin menyukainya. Gulali bisa dibentuk secara manual dengan tangan maupun menggunakan cetakan khusus kemudian ditiup. Sama seperti gulali gula jawa, gulali gula pasir juga disajikan dengan cara ditusuk.

3. Gulali Rambut Nenek

Berbeda dari 2 jenis sebelumnya, gulali rambut nenek tidak berbentuk seperti permen, melainkan berupa helaian-helaian panjang seperti benang atau rambut. Karena itulah gulali jenis ini sering disebut rambut nenek. Rambut nenek dibuat dengan cara tradisional dengan mencampurkan adonan gula jawa ataupun gula pasir yang sudah mengental dengan tepung terigu. Selanjutnya, adonan ditarik-tarik hingga membentuk serat-serat tipis. Proses pembuatannya hampir sama dengan cara membuat mie. Selain dikenal sebagai rambut nenek, jajanan ini disebut juga dengan nama arum manis atau arbanat. Sedangkan Warga Tiongkok biasanya menyebutnya dengan sebutan jenggot naga.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa rambut nenek berasal dari Kota Malang. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa jajanan ini berasal dari Desa Kesambi, Kabupaten Lamongan. Ada cerita unik dari jenis gulali ini. Konon dulunya gulali rambut nenek ini dijual dengan cara barter atau dengan cara menukar rambut rontok, bukan dengan uang. Uniknya, besaran gulali yang ditukar sama besar dengan gulungan rambut yang sudah dikumpulkan pemiliknya selama kurun waktu tertentu. Nah, kumpulan rambut ini oleh si penjual gulali akan diteruskan ke pembuat konde atau sanggul.

4. Gulali Permen Kapas (Cotton Candy)

Jenis gulali yang terakhir ini memiliki tekstur lembut, sering kita sebut dengan nama permen kapas (cotton candy). Permen kapas dibuat dengan menggunakan mesin modern. Putaran mesin yang sangat cepat akan menghasilkan serat-serat gula halus yang jika dikumpulkan membentuk seperti kapas. Karena terbuat dari gula murni, permen kapas akan meleleh di mulut dan meninggalkan rasa lengket. Jika terkena udara secara langsung, serat-seratnya akan berubah menjadi keras dan kasar karena bersifat higroskopis. Itu sebabnya, permen kapas biasanya dijual dengan cara dikemas di dalam plastik.

Ternyata gulali jenis ini punya sejarah panjang loh dimana sudah dikenal oleh bangsa Italia sejak sekitar abad ke-15. Waktu itu seorang koki membuatnya dengan menambahkan caramelize gula murni lalu menggunakan garpu untuk meneteskan sirup di atas gagang sapu. Dengan suhu permen yang hangat dan lentur, mereka bisa mengambil untaian dengan baik dan mengatur permen kapas ke dalam berbagai bentuk. Lalu pada abad ke-19, ada 2 orang yang diidentifikasi sebagai penemu permen kapas, yaitu William Morrison dan John C. Wharton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun