Sedikit berat kumulai membuka selimut yang memeluk dengan erat kedua bola mataku, berusaha beranjak memulai hari yang baru.Â
Rasa syukurku kupanjatkan atas nafasku pagi ini, mulai mengingat kembali kebahagiaan yang telah aku rasakan sampai detik ini.
Tuhan........, terimakasih atas smua anugrahmu.
Tuhan, terimakasih atas smua doa-doaku yang telah Engkau wujudkan.
Tuhan, terimakasih atas seyum itu, sungguh......, bahagiaku hanyalah pada senyum itu.
Tuhan, apakah yang aku lakukan sehingga Engkau berkenan mengabulkan doa-doaku.
Saat pertama mendengar dia bercerita tentang kebahagiaannya, saat itulah ingatanku akan diriMu hadir Tuhan!!!.
Ya, Engakau benar-benar penguasa atas segalanya. Meski sederhana apa yang ku pinta untuknya, Kau justru memberikan banyak hal diluar kemampuan dan angan-angan manusia.
Apa aku terlalu sombong Tuhan?, jika mengira karena doa-doa yang aku panjatkan untuknya lah yang membuat dia bahagia. Namun, tidak pernah aku mengelak bahwa itu lah yang aku pinta kepadaMu setiap malam, untuk kebahagiaannya.
Mungkin diluar sana ada banyak orang yang menyayanginya dan mendoakan yang terbaik pula untuknya.