Setidaknya, berikan alasan yang lebih logis. Kalau hanya menyebutkan anggarannya sudah habis, mahasiswa baru pun bisa mengatakannya. Tetapi untuk sekelas pejabat kampus, tidak dapatkah mereka merincikan alasannya? Bukankah mereka adalah para ahli dalam menuliskan alasan di dalam artikel-artikel ilmiah yang terpublikasi, baik skala nasional dan internasional?
Ah, sudahlah. Berkata panjang pun tidak merubah keadaan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Walau tidak semua kampus menerapkan uang saku bagi mahasiswa, tetapi entah mengapa kampus yang satu ini memilih menghilangkannya.Â
Setidaknya dengan memberlakukan uang saku untuk mahasiswa yang akan melakukan pengabdian di kampung orang, sedikit membuat goresan senyum dan menampal luka-luka di saku mereka, terlebih bagi mereka yang menjadi perantauan, tentu program-program yang menelan biaya yang besar harus dikurangi, baik teknisnya maupun prosedurnya.