Mohon tunggu...
Dayu Komang Wahyu Pradnyan
Dayu Komang Wahyu Pradnyan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hi, saya Wahyu Pradnyan, salah satu mahasiswa ilmu komunikasi semester 4 Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Disini saya mulai menulis, bukan hanya untuk menunjang mata kuliah, maupun tugas namun juga untuk meningkatkan minat dan bakat saya. Terimakasih sudah berkunjung.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perihal Vaksin, Harapan dan Ketakutan Masyarakat

19 Januari 2021   19:08 Diperbarui: 19 Januari 2021   19:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sudah bukan ha lasing lagi jika membahas mengenai COVID-19. Sejak kurang lebih setahun lalu, manusia hampir diseluruh penjuru dunia berusaha bertahan dari serangan virus ini. Sampai sekarang COVID-19 masih menjadi pandemic, yang mana penyebarannya semakin hari semakin meluas. Badan kesehatan dunia (WHO) menyampaikan bahwa virus Covid-19 ini tidak bisa hilang dengan jangka waktu yang singkat dan akan menjadi masalah di seluruh dunia. Maka dari itu diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk memulai menata kembali kehidupan baru dengan mencoba beradaptasi akan keadaan lingkungan.

Dalam rangka menyambut era new normal ini sudah banyak tindakan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Dari hari ke hari beragam cara untuk menangani masalah ini tak gentar dilakukan. Mulai dari kampanye 3M diantaranya memakai masker, menjaga jarak dan muncuci tangan, kampanye 3M ini merupakan satu paket protokol kesehatan yang sangat diperlukan dan harus dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan virus Covid-19. Tak sampai disana, bahkan pemerintah mengeluarkan peraturan denda kepada masyarakat yang tidak memakai masker. Upaya-upaya ini bukan semata-mata formalitas namun segala upaya ini merupakan wujud nyata dari harapan hidup seorang manusia.

Harapan-harapan hidup masyarakat akhirnya hadir dalam bentuk vaksin, CoronaVac. CoronaVac merupakan kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan bioafarmasi Tiongkok, Sinovac. Mulai 6 Desember 2020 harapan hidup masyarakat Indonesia mulai mendapatkan jalan, sebanyak 1,2 juta vaksin corona tiba di Indonesia. Kementrian Kesehatan telah memastikan vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan jajarannya yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.

Harapan hidup masyarakat semakin gemilang saat pemerintah menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 gratis dan tanpa persyaratan keanggotaan dan keaktifan BPJS. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makana dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia. Upaya pemerintah patut diapresiasi, melihat bagaimana pemerintah dengan tenaga maksimal berupaya mengayomi dan melindungi masyarakat, hal ini tentunya tidak bisa diragukan lagi karena selain vaksin ini pemerintah juga bertanggung jawab memberikan bantuan bagi masyarakatnya. Harapan-harapan hidup selalu ada, vaksin bak sinar matahari setelah hujang yang mendatangkan pelangi kehidupan. Kehadiran vaksin seakan mengangkat semangat kita semua untuk ikut berjuang dan hidup bersama.

Namun kayaknya pelangi yang indah namun hanya bertahan sebentar, harapan hidup ini juga mulai goyah karena awan mendung datang dengan segala ketakutan. Manusia adalah makhluk yang tak stabil, mereka selalu berpikir dari berbagai sudut pandang, pikiran mereka bercabang-cabang hingga menimbulkan ketakutan. Beragam pertanyaan muncul, mengenai apakah vaksin ini obat? Apakah aman tanpa efek samping? Apakah vaksin ini melindungi secara jangka panjang? Hingga banyak masyarakat yang hendak menolak adanya vaksinasi CoronaVac karena ragu akan hasilnya. Ketakutan masyarakat semakin menjadi-jadi ketika banyak media yang memberitakan efek yang mungkin terjadi setelah disuntik vaksin. Hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat dalamhal memandang vaksin sebagai harapan sekaligus ketakutan.

Lalu bagaimana sekarang? Antara harapan dan ketakutan yang mana harus di dahulukan?

Refrensi:

kompas.com (Diakses pada 18 Januari 2021)

covid19.go.id (Diakses pada 18 Januari 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun