Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Devil Next Door", Kisah Ivan The Terrible Tukang Jagal Nazi Terkejam

8 Juni 2020   15:05 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:10 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Demjanjuk dituduh sebagai Tukang Jagal Nazi terkejam yang berhasil lolos dari hukuman (sumber: Insider.com)

Di tahun 1985, kurang lebih sudah 20 tahun John Demjanjuk masuk ke Amerika Serikat dan menetap menjadi imigran disana. Ia membangun keluarga, mencari nafkah dengan menjadi pekerja Pabrik Ford di Philadelphia, tidak pernah terlibat masalah dan bahkan sekalipun tidak pernah terkena tilang.

Di suatu siang di tahun itu bagai petir di siang bolong, petugas imigrasi menjemput paksa John Demjanjuk. Tuduhannya? dia diyakini adalah Ivan The Terrible, penjahat perang Nazi yang bertanggung jawab atas kematian ribuan Yahudi di Kamp Konsentrasi di Polandia.

Dikarenakan kejahatan yang dituduhkan kepadanya terjadi diluar wilayah jurisdiksi Amerika Serikat, dan korban dari kejahatannya pun bukanlah warga Amerika Serikat, maka yang dapat dilakukan oleh Amerika Serikat hanyalah mendeportasi John Demjanjuk ke negara yang siap untuk mengadilinya, Israel.

Kala itu berita mengenai John Demjanjuk ramai di media massa, di satu sisi banyak yang percaya bahwa dia adalah Ivan The Terrible namun di sisi yang lain tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa dia adalah model immigrant citizen, kisah sukses seorang imigran dari ukraina yang membangun kehidupan di Amerika dan tidak pernah membuat masalah.

John Demjanjuk sudah berusia 66 tahun saat kasus imigrasi ini dimulai dan akhirnya ia harus dideportasi ke Israel untuk memulai persidangan terhadap kejahatan yang dituduhkan kepadanya 20an tahun yang lalu di Kamp Konsentrasi Treblinka, Polandia.

Serial Dokumenter ini terdiri dari beberapa 7 episode dan bercerita dari awal kasus ini dengan segala problematika dan sudut pandang baik dari jaksa penuntut maupun dari pengacara Demjanjuk. 

Selain jalannya persidangan dan pembahasan bukti-bukti yang mengemuka di pengadilan, rekaman kesaksian dari para penyintas holocaust dapat membuat kita bergidik. 

Masih sulit dibayangkan bahwa, seorang pensiunan pekerja ford berusia 66 tahun ini adalah seorang psikopat yang dulu tega menyiksa dan membunuh ribuan orang yahudi di kamp konsentrasi.

Satu gambaran yang disampaikan saksi mata adalah pada saat itu, Ivan The Terrible menggiring masuk orang-orang dengan menggunakan kayu bahkan terkadang pedang atau bayonet, dan tidak segan menyayat tubuh-tubuh orang tak bersalah itu untuk membuat mereka mau masuk ke ruangan gas tempat dimana mereka semua akan dibunuh massal menggunakan gas beracun.

Demjanjuk mengikuti sidang di Israel dan Jerman untuk menentukan nasibnya (Sumber: Telegraph.co.uk)
Demjanjuk mengikuti sidang di Israel dan Jerman untuk menentukan nasibnya (Sumber: Telegraph.co.uk)
Serial dokumenter ini dari awal tidak berpihak dan memberikan fakta-fakta dan data yang ada dan menyerahkan kepada penonton untuk menentukan apakah John Demjanjuk benar adalah Ivan The Terrible atau hanya imigran biasa yang menjadi korban salah identitas.

Penulis sendiri beberapa kali berganti pendapat saat menonton serial ini. Di awal-awal serial penulis yakin bahwa John Demjanjuk adalah Ivan The Terrible, lalu saat di pertengahan melihat beberapa bukti yang ada penulis berubah pikiran. 

Bukti-bukti yang disampaikan jaksa dan pengacara sama kuatnya sehingga mungkin menjelaskan kenapa persidangannya di Israel memakan waktu cukup lama.

Pertanyaan yang mendasar di film ini adalah, apakah mungkin orang yang merupakan warga negara teladan selama puluhan tahun ternyata menyimpan masa lalu yang sedemikian kelam? Apakah sifat-sifat kebinatangannya yang dengan kejamnya membunuh orang tak bersalah dapat hilang seiring dengan waktu?

Saksi yang dihadirkan mengamuk saat Demjanjuk mengajak bersalaman (Sumber: Sheldonkirshner.com)
Saksi yang dihadirkan mengamuk saat Demjanjuk mengajak bersalaman (Sumber: Sheldonkirshner.com)

Amerika Serikat sendiri percaya, bahwa tidak semua orang-orang ex Nazi terutama Ilmuwan akan selamanya menjadi Nazi dalam pikiran. Mereka juga dapat direhabilitasi dan menjadi bagian dari Amerika Serikat. Wernher Von Braun adalah contoh suksesnya. 

Ilmuwan Nazi tersebut direkrut Amerika Serikat pasca perang dunia dan akhirnya membantu Amerika Serikat menang dalam perang penjelajahan angkasa dengan mendesain roket yang membawa misi Apollo ke Bulan.

Konon Amerika Serikat memiliki Project khusus bernama Project Paper Clip yang bertujuan memberikan kehidupan baru di Amerika Serikat kepada mantan Nazi Jerman pasca perang dunia dengan imbalan mereka menggunakan keahliannya untuk pemerintah Amerika Serikat.

Di Amazon Prime ada Serial berjudul The Hunters yang dibintangi Al Pacino yang juga bercerita tentang adanya project Paper Clip dan bagaimana Ia dan rekan-rekannya menjadi vigilante dan berusaha menghilangkan orang-orang ex nazi yang berada di Amerika Serikat.

 Mereka percaya bahwa Nazi yang masuk ke Amerika Serikat masih memiliki agenda sendiri untuk kembali menguasai dunia. Untuk teman-teman yang menyukai film action dan berbau konspirasi, bisa dijadikan tambahan tontonan.

Dokumenter The Devil Next Door ini disajikan dengan cukup baik, kualitas filmografinya sangat baik, jalannya film juga tidak membosankan. Saya merasa pendalaman karakter John Demjanjuk sebagai manusia dalam dokumenter ini seharusnya dapat lebih diperdalam kembali, sifat-sifatnya, karakternya, kebiasaannya, sehingga kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh, ketimbang hanya mengulas dokumen-dokumen sejarah dan perilakunya di masa lalu. Namun demikian, penulis tetap memberikan apresiasi kepada dokumenter ini sebagai salah satu dokumenter yang layak ditonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun