" Ake pernah bercerita bahwa dulu kv.senang itu masih hutan. Sampai Belanda masuk belitung, beliau membantu pak Abok jualan kopi menggunakan gerobak di depan kantor Belanda, setelahnya Belanda membangun KV.Senang (kavling senang) dan saat itu Belanda mengizinkan berjualan di salah satu toko yang dibangun hingga sekarang." Ujar Willy (generasi ke 4) menceritakannya kepadaku, sambil sekali-kali menyeruput kopi susu yang sedari tadi sudah ada dihadapanku.
Pengembangan destinasi wisata prioritas merupakan perwujudan rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional. Pada tahun 2015 Pemerintah mencetuskan pengembangan pariwisata yang terfokus kepada 10 destinasi wisata prioritas yaitu Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Kepulauan Seribu di Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Wakatobi di Sulawesi Utara, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku utara dan Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Kini warung kopi Ake semakin terkenal, semua kalangan usia pun biasa nongkrong di warung kopi, anak-anak muda, bahkan tamu-tamu dari luar kota, wisatawan lokal yang berlibur ke Belitung, baik itu pejabat, artis dan wisatawan asing, mereka pasti mampir untuk menikmati kopi Ake yang nikmat.
Menu yang tersedia di warung kopi Ake cukup banyak variannya, namun yang paling sering dipesan adalah Kopi Susu, Kopi O, Teh Manis, Teh Bunga, Teh Susu, Telor Ayam Kampung yang diolah setengah matang dinikmati dengan taburan bubuk merica dan kecap asin, nasi gemok dan berbagai panganan kecil. Kopi O itu adalah kopi hitam diambil  dari bahasa hokkian.
Akiong memiliki 3 putra yaitu Willy Marten,  Wilky Wijaya , dan Wildy Wijaya. Saat ini Warung Kopi Ake dilanjutkan dan diteruskan oleh Willy Marten (generasi ke 4) bersama ibunya Ai Moi. Usaha warung kopi Ake tetap dan terus eksis karena disamping meneruskan usaha dari orang tua dan memenuhi nafkah keluarga, faktor  niat, ketekunan dan pelayanan mungkin yang membuat warkop Ake bertahan dan bisa diingat terus oleh para pelanggan.
Ada beberapa keunikan di warung kopi Ake, Biji kopi  didatangkan dari daerah Palembang dan Lampung selanjutnya diproses digiling sendiri, suasana dan kondisi yang beraroma trdisional, seperti kursi kayu gaya jaman dulu, Ketel atau ceret berbahan tembaga  yang sudah berusia 111 tahun, dengan proses pembuatan kopi dan teh menggunakan saringan panjang. Di dinding ruangan terdapat foto-foto sejarah bangun warung kopi lama, foto-foto selebritis, Pejabat tinggi, Menteri, Gubernur, Bupati dan lain-lain diabadikan sebagai kenangan, sungguh terasa aura masa tempo dulu.
Hal yang membedakan warkop Ake dengan warkop lain yaitu selain rasa kopi yang  relatif cocok dengan lidah dan selera pelanggan, sejarah perjuangan dari awal berdirinya warkop hingga sekarang, juga cara pembuatan yang masih bergaya tradisional dan juga beberapa perabotan pembuatan kopi dari jaman Abok (tahun 1911) yang masih dipakai hingga saat sekarang ini, Susana dan kondisi yang beraroma tradisoanal, klasik dan unik, tentu hal ini lah yang menjadi alasan mengapa warung kopi Ake  menjadi melegenda, terkenal dan jadi tempat ngopi pavorit.