Mohon tunggu...
Mwahyu Anugrahu
Mwahyu Anugrahu Mohon Tunggu... Lainnya - murid sma incen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kusus tugas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pendapat tentang Kebobrokan Jurnalis Media dan Laman Publik Demi Mendulang Atensi Memanfaatkan Peristiwa Bencana

23 Januari 2021   15:07 Diperbarui: 23 Januari 2021   15:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

akhir- akhir ini indonesia mengalami banyak peristiwa,salah satu contoh peristiwa tersebut adalah bencana alam yang mengguncang di beberapa wilayah di Indonesia.Mulai dari gempa bumi,erupsi gunung,banjir,dan lain sebagainya.Sebagian bencana tersebut ada yang memang karena faktor alam seperti gempa bumi,erupsi gunung.Sebagian lagi juga ada bencana yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh manusia,seperti banjir.Selain bencana alam,Indonesia juga mengalami musibah berupa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021 lalu.Dengan adanya kejadian kejadian tersebut membuat media terus menerus meliput kejadian kejadian tersebut.Seperti memperlihatkan bagaimana sedihnya para korban bencana. 

media menjadi mata informasi bagi orang - orang yang membutuhkan informasi dalam melihat suatu kejadian di dunia,tidak  terkecuali kejadian kejadian yang belakangan ini terjadi di Indonesia.Banyak video amatir mengenai kejadian bencana alam yang disebarluaskan di media secara bebas.Hal ini justru membuat para penonton merasa takut dan cemas.Seharusnya yang disebarkan adalah harapan dan semangat untuk segera bangkit dari keterpurukan. 

banyak hal -hal yang tidak sepatutnya di publikasi / hal -hal yang buruk  yang diliput oleh para jurnalis, seperti lokasi bencena, banyaknya jasad yang tergeletak disensor seadanya,dan video amatir ketika bencana tersebut terjadi.Selain itu,ketika para jurnalis mewawancarai korban/keluaraga korban.Para jurnalis menanyakan hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan justru membuat para korban lebih menderita. 

Dibanding memberikan pertanyaan yang memperkeruh suasana,lebih baik memberikan semangat untuk menjalani hidup kedepannya.Pertanyaan mengenai firasat sebelum kejadian dan pesan terakhir korban sebelum meninggal,dan masih banyak pertanyaan seperti itu yang justru hanya akan menurunkan mental keluarga korban.Tidak ada gunanya bertanya hal seperti itu.Lebih baik jika media menjadi sumber informasi dan sebagai penyemangat masyarakat.Seperti memberikan informasi mengenai kemajuan pencarian korban,memberikan video pembangkit semangat,dan mengabarkan informasi mengenai bantuan yang telah datang dan lokasi evakuasi.Dukungan moral dan semangat adalah hal terpenting bagi korban dan para  keluarganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun