Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Film Bid'ah dalam Feminisme Eksistensialisme

17 April 2025   13:21 Diperbarui: 17 April 2025   13:21 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembacaan dari feminisme Eksistensialisme kepada film Bid'ah ini tentu merujuk kepada para perempuan menjadi murid yang selalu percaya dan yakin akan perkataan walid, bahkan dianggapnya Walid sebagai sumbu kebenaran satu-satunya. Dalam hal inilah para perempuan dalam film Walid ini dikenal sebagai para perempuan mistis, karena mereka sudah terjebak dalam objek paripurna, yakni dirinya sebagai perempuan tak lagi mengenal nilai dan harga dirinya sendiri untuk sebuah alasan tak rasional yakni kepercayaan. 

Perempuan mistis dalam film Bid'ah inilah menempatkan para perempuan yang menjadi murid-murid Walid tidak bisa membedakan Tuhan dengan laki-laki, dianggapnya sama kehadiran Walid sebagai Tuhan dan tidak dianggap sebagai laki-laki oleh murid nya tersebut. Sehingga pantas tuk dikatakan bahwa posisi perempuan mistis merupakan posisi paling buruk dan sulit untuk di sadarkan. Perempuan mistis memang masih terjebak sebagai objek paripurna yang  sulit sekali bagi dirinya perempuan untuk membedakan Walid sebagai manusia yang bisa salah, namun dianggapnya oleh para murid benarlah perkataan Walid tersebut karena ia sebagai representasi firman Tuhan.

Laki-laki patriarki yang menjelma menjadi Tuhannya perempuan jelas akan merugikan perempuan. Namun secara perlahan-lahan dengan modal sugesti, perempuan akan masuk dalam perangkap yang mendalam. Dalam kondisi inilah perempuan yang berhasil terhipnotis dengan rumah iming-iming di suguhkan oleh Tuhan melalui perantara laki-laki patriarki inilah membuat sang perempuan akan menjadi korban selanjutnya. Ketika walid menikahi siapapun yang diinginkannya, kemudian para perempuan itu bahkan setuju dan mau dengan walid atas dasar nama Tuhan. Disinilah perempuan itu susah masuk dalam rumah objek paripurna yang jelasnya itu adalah dampak dari perempuan mistis. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun