Ini adalah soal makan
Mari mengikuti pemikiran liarku, dimana aku mencoba untuk memberikan sudut pandang atau lebih tepatnya opini ku mengenai mengapa perempuan suka makan. Ini memang jawaban cukup bagi sebagian orang yang menerimanya, namun sebagian lain akan menolak mentah-mentah dan menganggap nya cocokologi.Â
Perempuan, aku tak ingin mendefinisikan nya, karena sebagian orang akan menganggapku patriarkis atau lebih buruk menyebutku misogini ketika mendefinisikan perempuan. Namun singkatnya aku ingin mengatakan, perempuan itu kadang suka makan, tidak semua, namun rata-rata perempuan suka makan, entah itu makanan seperti kue, makan nasi dengan segala lauk pauk yang beragam sampai dengan puncak yang paling sering, yakni jajan. Perempuan suka itu, namun tidak semua. Namun dominan perempuan suka makan.Â
Mengapa ini terjadi?, jawabannya karena perempuan memiliki mood atau emosional yang cukup tinggi sehingga terjadinya potensi emosional yang berubah-ubah paling dominan terjadi, atau bahasa kesehatan nya disebut mood swing, ingat tidak semua perempuan seperti ini, namun sebagian banyak perempuan seperti ini. Dikutip dari media Mojok yang di tulis oleh erna Kumala Sari berjudul "5 Alasan Cewek Lebih Suka Jajan Dibandingkan Cowok" Diantaranya 1) cewek lebih suka dengan petualangan rasa banyak hal dibandingkan cowok, 2) Rata-rata para perempuan yang suka jajan menjadikan makan-makan sebagai pelampiasan stres, 3) perempuan lebih dominan menjalani hubungan dengan adanya rasa kesukaan, seperti suka jajan, 4) lapar mata yakni posisi dimana perempuan tidak bisa melihat berbagai jenis makanan baru, membuat mereka ingin mencoba, dan 5) adalah hormon yang dari keempat itu juga adalah faktor hormon mempengaruhi. Apalagi perempuan pada masa PMS, mereka dominan menyukai makanan manis. Sehingga jajan dan makan adalah solusi untuk melampiaskan dengan sadar atau tidaknya.Â
Terlepas dari lima faktor yang dijelaskan di atas sebagai sumber benar atau tidaknya. Namun penulis ini menarik pemahaman lain yang sifatnya historis mengapa perempuan suka makan, ini jelas adalah pandangan satu sudut sehingga sebebas-bebasnya bisa di bantah. Jika melihat bagaimana konteks sejarah bahwa nabi Adam dan siti hawa adalah sepasang manusia pertama di muka bumi, dalam berbagai kepercayaan jelas keduanya diciptakan di surga, kemudian Tuhan memberikan banyak hal kepada mereka baik pengetahuan dan segala yang ada di surga, kecuali Tuhan melarang adam dan hawa mendekati buah terlarang. Namun saat itu sang iblis menyamar dan megasut Adam untuk mendekati dan memakan buah terlarang terlarang tersebut, namun tidak berhasil, akhirnya sang iblis mendekati hawa untuk mengasut mendekati buah terlarang tersebut, akhirnya hawa mampu tergoda, lalu hawa mendekati dan bahkan memakan buah terlarang tersebut. Sehingga setelah hawa tergoda memakan buah itu, setelahnya hawa menggoda Adam untuk memakan buah terlarang tersebut, entah karena penasaran atau memang tergoda oleh apa yang di katakan hawa membuat Adam akhirnya melanggar perintah Tuhan dengan mendekati dan bahkan memakan buah tersebut (Black, 2015).
Dikutip dari website DetikHikmah (29/03/2023) dijelaskan dalam Mengutip buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa beberapa ulama menafsirkan kalau Hawa lebih lebih dulu memakan buah pohon itu sebelum Adam dan ia pula yang mendesak Adam untuk memakannya. Wallahu a lam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini mengandung makna seperti di atas. Diriwayatkan dari Basyar bin Muhammad, dari Abdullah, dari Ma'mar, dari Hamam bin Munabbih, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: "Kalau bukan karena Bani Israil, niscaya tidak ada daging yang rusak. Kalau bukan karena Hawa, niscaya tidak akan ada wanita yang mengkhianati suaminya. " (HR. Bukhari).Â
Bukhari meriwayatkan hadis ini secara tunggal. Hadis ini juga diriwayatkan di dalam kitab Ash-Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari hadis riwayat Abdurrazaq, dari Ma'mar, dari Hamam, dari Abu Hurairah dengan redaksi hadits seperti di atas. Di samping itu, diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Muslim dari Harun bin Ma'ruf, dari Abu Wahab, dari Amr bin al-Harits, dari Abu Yunus, dari Abu Hurairah dengan redaksi hadits seperti di atas.Â
Kisah dengan berbagai sumber semacam ini adalah bagian kisah klasik dan banyak di dalam catatan sejarah, jelas catatan yang ingin diambil bukan sekedar kisah Adam dan hawa yang berhasil di goda iblis sehingga melanggar perintah Tuhan lalu di turunkanlah mereka ke muka bumi. Cerita dengan pesan semacam ini sudah membanjiri banyak sumber, namun penulis ini melihat dari sudut pandang lain, dimana ada koneksi dan koherensi antara kisah bagaimana hawa mudah tergoda untuk mendekati dan memakan buah terlarang oleh iblis dengan perempuan suka makan. Konteks yang ingin di ambil adalah perempuan suka makan karena mereka sejak manusia perempuan pertama pun suka makan, ini diambil ketika hawa sudah atau lebih mudah digoda ketimbang Adam untuk memakan buah terlarang. Hawa mudah di goda untuk sebuah hal, termasuk makanan. Entah psikologi seperti apa yang terjadi kepada hawa saat itu, namun pastinya hawa melanggar perintah Tuhan, dan Adam pun juga melanggar perintah Tuhan atas ia juga memakan buah terlarang dari godaan hawa sang istrinya.Â
Situasi ini membawa pesan penting untuk di pelajari, mengapa perempuan suka makan karena sejak awal Nenek moyang manusia pertama perempuan yakni hawa pun suka makan, bahkan ia adalah manusia berjenis kelamin perempuan yang cepat di goda oleh iblis untuk memakan buah terlarang. Suka atau tidak, namun hawa mudah penasaran dan ingin mencicipi buah tersebut meskipun sudah dilarang oleh Tuhan sekalipun.Â
Perempuan suka makan bukan hanya terjadi hari ini, bukan pula julukan tiba-tiba hari ini dimana tren sosial media berkembang. Namun perempuan suka makan berasal dari hawa sendiri sebagai perempuan pertama yang diciptakan. Ia bersama Adam hidup di surga, namun naasnya hawa yang berhasil digoda iblis memakan buah terlarang menandakan perempuan memang sejak awal suka makan, apalagi makan makanan yang unik dan menarik. Entah bagaimana bentuknya, tapi perempuan suka makanan yang entah rasa dan bentuknya seperti bermacam-macam.Â