Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid, Teknologi dan Kemalasan Belajar Siswa

10 April 2022   09:59 Diperbarui: 10 April 2022   10:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TEKNOLOGI DAN VIRUS-19 YANG SALING MENGUNTUNGKAN.

Saya kira tidak ada yang aneh dengan hadirnya virus ini di dunia saat ini. Yang pasti penyebaran virus tersebut terasa sanggat menyebalkan. Virus yang awal hadir hanya di satu negara. 

Kemudian saat ini layaknya sebuah semut yang sedang memakan manisan dan berkembang dan menyebar ke segala penjuru dunia. Terasa kesal dan menakutkan, begitulah interpretasi yang pertama kali keluar dari ungkapan seseorang terhadap bagaimana virus covid-19 ini hadir.

Ketika covid mulai hadir di indonesia. Rasanya tidak ada hal-hal yang aneh dan sulit untuk di prediksi. Rakyat indonesia dan terutama saya mengangap virus ini adalah virus yang sepele. Namun nyatanya setelah hingga beberapa hari dan menjangkiti beberapa orang penduduk masyarakat indonesia dengan cepat, akhirnya disitulah kesadaran setiap orang mulai di bangungkan. 

Bagaikan mimpi buruk yang tidak ingin terbangun, bagaikan meminum air lautan. Semua akibat dari virus covid-19  ini menutup segala aktivitas yang di lakukan manusia setiap harinya.

Dari aktivitas belajar di sekolah, perusahaan, maupun termpat ibadah di larang untuk di datangi, dengan alasan bahwa penyebaran virus tersebut sangat cepat. Setiap orang dilarang untuk bersalaman, di larang untuk mudik, dan larangan larangan yang berbau berdekatan satu sama lain. 

Disinilah iman sosial manusia itu di uji, keraguan terhadap manusia sebagai mahkluk sosial mulai di pertanyakan kebenaranya. Sebab manusia saat itu mulai diam saja, pekerjaan mereka hanya diam di rumah, dan sedihnya ada juga orang-orang yang bekerja di  pecat dari tempat kerjannya karena perusahaan tempat kerja tersebut bangkrut.

Menyedihkan sekali bukan fakta-fakta tersebut. dan heranya itu terus terjadi hingga saat ini. Virus yang datang sebagai tamu  tak di undang tersebut tetap menetap,  mereka tamu yang tak bisa di usir dengan sembarangan. 

Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi sebab virus ini. Layaknya teori darwins yang manusia anggap sebagai hoax.  Namun sekarang implementasinya menjadi kenyataan. Manusia mulai menyesuaikan dirinya agar  tidak punah dari virus ini.

Kembali ke masa awal yang menjadi penekanan khusus, ialah eksis nya dari virus ini membawa keuntungan dari teknologi. Apakah ini benar atau tidak?. Maka jawaban yang di tampilkan adalah sanggat-sanggat benar sekali, dengan hadirnya virus covid-19 inilah  membuat manusia harus menentukan pilihan mereka harus menggunakan teknologi untuk tetap survive dari adanya virus mematikan tersebut.

Seperti yang di lihat saat ini, kita hanya bisa mengetahui segala hal hanya dari balik layar kaca handphone kita saja, semua informasi di sediakan untuk mempermudah manusia untuk mengetaui perkembang zaman. Manusia layaknya hanya  mengkonsumsi semua informasi tersebut dengan mudah melalui teknologi.. teknologi inilag yang memberikan bantuan (ulur tangan ) dalam permasalah penanganan alternatif kerugian dari covid tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun