Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Lepet Jagung Nan Lezat, Teman Nikmat Secangkir Teh

6 Agustus 2020   15:27 Diperbarui: 9 Agustus 2020   23:06 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, ketika bahan telah tersedia, maka mulailah acara masak-memasak. 

"Persiapkan dulu bahannya ya, kak," kata saya. 

Persiapkan dulu bahan-bahannya, ya. Agar mudah saat memasaknya. (Foto: Wahyu Sapta).
Persiapkan dulu bahan-bahannya, ya. Agar mudah saat memasaknya. (Foto: Wahyu Sapta).
Lepet jagung adalah sebuah jajanan tradisional berbahan dasar jagung dan parutan kelapa. Banyak dijual dipasar atau toko kue di pagi hari. Tetapi kali ini ingin memasaknya sendiri.

Membuat jajanan ini atau di daerah lain ada yang menyebutnya Lepet jagung cukup mudah. Mempergunakan bahan yang gampang di dapat. Jagung dan kelapa banyak tersedia di pasar. Jajanan warisan kuliner tradisional memang biasanya lebih memakai bahan yang ada di sekitar dan merupakan kekayaan alam Indonesia yang beriklim tropis.

Teknik memasaknya hanya dikukus. Tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya, melainkan kulit jagung sebagai pembungkus. Kulit jagung memberi rasa dan aroma wangi yang khas. Ada manis-manisnya, gitu...

Karena rasanya yang enak, saya yakin, pasti anak-anak zaman sekarang suka untuk menyantapnya. Tinggal bagaimana kita mengenalkan dan membiasakan di lidah mereka.

Pembungkusnya memakai kulit jagung. Jadi jangan dibuang dulu, ya! (Foto: Wahyu Sapta).
Pembungkusnya memakai kulit jagung. Jadi jangan dibuang dulu, ya! (Foto: Wahyu Sapta).
Bahan:
  1. 1 kg jagung manis segar (biasanya berisi 3 buah jagung besar sedang)
  2. 1/2 butir kelapa parut (biasanya memakai kelapa yang tidak terlalu tua)
  3. Gula pasir sesuai selera (karena memakai jagung manis, usahakan tidak terlalu banyak gula agar tidak kemanisan).
  4. Garam secukupnya untuk penyeimbang rasa dan memberikan rasa lebih gurih.
  5. Tepung beras 2 sendok makan. Fungsinya agar adonan tidak ambyar dan cantik bentuknya saat sudah jadi.
  6. Kulit jagung sebagai pembungkus (diambil dari jagung itu sendiri, ya).

Cara Membuat:

  1. Sisir jagung yang sudah dipisahkan dari kulitnya. Haluskan setengah kasar, agar saat disantap, masih ada sensasi kletisan biji jagung utuh. 
  2. Campurkan kelapa parut dan bahan lainnya. Aduk adonan hingga rata.
  3. Bungkus dengan kulit jagung, semat dengan lidi.
  4. Kukus hingga matang. Kurang lebih 30 menit.
  5. Siap disajikan.

Campur semua bahan. (Foto: Wahyu Sapta).
Campur semua bahan. (Foto: Wahyu Sapta).
Bungkus seperti ini dan disemat dengan lidi. Kemudian dikukus kurang lebih 30 menit. (Foto: Wahyu Sapta).
Bungkus seperti ini dan disemat dengan lidi. Kemudian dikukus kurang lebih 30 menit. (Foto: Wahyu Sapta).
 "Kak, kamu boleh mengkreasikannya dalam bentuk lain. Misalnya dicetak dengan cetakan putu ayu. Rasanya nggak kalah enaknya, meski tidak memakai bungkus kulit jagung," kata saya.

"Siap, Bun."

Nah, mudah sekali, bukan? Memasak jika dilakukan dengan hati riang akan menjadi mudah dan menyenangkan. Dengan sendirinya akan timbul kreativitas untuk membuat jajanan itu tampil lebih menarik ketika disantap. Misalnya dengan memberi toping dan hiasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun