Masih dalam nuansa lebaran. Sajian di meja, masih ada kue-kue kering. Kemudian di meja makan, beberapa sajian masih tersisa makanan lebaran kemarin, meski dalam bentuk masakan yang berbeda. Seperti rendang yang dimodifikasi menjadi nasi goreng, opor ayam menjadi soto, sambel goreng menjadi oseng sawi.
Bosan? Karena menu itu-itu melulu? Apalagi di masa pandemi ini, ketika masak makanan lebaran tidak ada yang membantu menghabiskannya. Tidak ada tamu yang bertandang. Terpaksa dinikmati sendiri. Seperti lagu, itu tuh, masak-masak sendiri, makan-makan sendiri. #singasong.
Nah, ada nih salah satu menu sehat, yang bisa menjadi alternatif ketika bosan makan sajian lebaran. Ringan karena tidak memakai bahan daging-dagingan. Melainkan dari bahan kedelai.Â
Ya. Menu Tahu Telur, boleh dicoba nih.
Setelah beberapa hari digelontor sajian daging dan bersantan, kue-kue kering yang kaya lemak, maka tahu telur cocok disajikan di atas meja.
Bahannya gampang didapat, juga mudah cara membuatnya. Segar, karena ada kecambah matang yang bisa menambah selera. Bergizi dan bisa jadi menu diet karena berserat. Murmer juga, nggak menjebolkan kantong. Apalagi di tanggal tua nih, butuh hemat.
Tahu, mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini, bergizi tinggi sehingga punya banyak manfaat bagi tubuh. Kandungan gizi dalam 100 gram tahu, energi 80 kal, protein 10,9 gram, lemak 4,7 gram, karbohidrat 0,8 gram, serat 0,1 gram, kalsium 223 mg, natrium 2 mg, fosfor 183 mg.
Tahu juga mengandung lebih banyak mineral yang berasal dari senyawa koagulan yang memadatkan sari kedelai. Tahu juga termasuk makanan yang rendah lemak dan rendah kalori. Maka, tidak heran jika makan tahu tidak membuat berat badan mudah naik.Â
Nah kan, tahu ini bisa jadi makanan sehat alternatif, setelah selama lebaran digelontor makanan enak berdaging dan bersantan.
Disamping itu, kecambah sebagai bahan pendukung, mengandung vitamin B, C, B1, B6, K dan A. Kecambah juga menjadi sumber makanan yang kaya zat besi, magnesium, fosfor, kalsium, kalium, dan mangan, dan asam lemak omega 3. Kecambah juga bisa memperlancar ke belakang, loh.Â
Kecambah sangat kaya akan serat dan rendah kalori. Itulah mengapa kecambah baik untuk menu diet harian Anda. Serat bisa melawan sembelit dan memperbaiki pencernaan.
Bahan:
1 buah tahu kudus
1 butir telur
1 genggam kecambah yang sudah diseduh air panas
1 genggam kol mentah iris tipis
Seledri iris tipis secukupnya sebagai taburanÂ
Bawang goreng secukupnya sebagai taburan
Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Bumbu:
1/2 siung bawang putih ukuran kecil
Secuil kencur
Segenggam kacang tanah yang sudah digoreng
Garam, gula merah secukupnya
1 sendok makan kecap manis
Air asam jawa secukupnya
Seiris jeruk nipis
Cabai rawit sesuai selera
Cara Memasaknya:
1. Potong dadu tahu, tambahkan telur dan beri garam sedikit, kocok hingga tercampur. Kemudian goreng dalam minyak panas lumayan banyak hingga matang berwarna kuning keemasan. Sisihkan sambil di tiriskan.
2. Siapkan cobek, haluskan cabai rawit, bawang putih, kencur, garam, gula merah, hingga halus. Masukkan kacang tanah goreng, uleg kembali hingga halus. Masukkan irisan jeruk nipis. Tambahkan air asam jawa dan kecap manis.Â
3. Tata tahu telur. Taruh dalam piring saji, iris dengan pisau agar mudah dalam memakannya nanti. Beri kecambah rebus dan kol di atasnya. Kemudian siram dengan bumbu kacang tadi.
4. Taburi seledri iris dan bawang goreng.
5. Siap disajikan.Â
6. Untuk 1 porsi.
Cukup mudah bukan? Nggak ribet, tapi bisa mendapatkan menu sehat dan bergizi. Bisa disantap bersama sepiring nasi putih yang hangat. Sedap.Â
Rasanya asin gurih sedap dari tahu telurnya. Dan manis gurih dari bumbu kacangnya. Segar dari kecambah dan kol. Berpadu dalam satu piring tahu telur yang pasti disuka.Â
Jika tidak mau repot dalam menguleg bumbu, bisa diganti dengan bumbu pecel yang sudah jadi. Gampang dibeli di abang sayur atau pasar. Dicairkan dengan air, tinggal menambahkan kecap dan jeruk nipis. Sama nikmatnya! Meskipun lebih segar ketika menguleg langsung, lebih terasa bawang putihnya.
Selamat mencoba, ya.
Salam,
Semarang, 29 Mei 2020.