Nah, sedangkan untuk minuman Teh Cong Gula Batu, bayangkanlah dengan kata "Wasgitel". Wangi, Sedap, Legi atau manis, dan Kental. Tehnya teh tubruk. Jika teh telah tertuang dalam gelas yang sudah diberi gula batu, maka gelas teh akan di cong lagi alias dituang kembali dengan air panas.Â
Maka namanya Teh Cong Gula Batu. Karena tehnya dicong kembali saat habis, dan gulanya gula batu. Cocok dipadukan dengan Bakmi Anglo yang hangat, segar dan gurih. Manis gurih berpadu. Juga capjaynya. Tertuntaskan rasa kuliner saya.Â
Dan... saat saya akan membayar makanan, mbak yang memasak tadi terkekeh-kekeh.Â
"Loh, ada apa mbak kok ketawa?" tanya saya. Ternyata dia tertawa pada dua kata yang tertulis di selipan kertas pesanan tadi.Â
"Terimakasih, Bu Wahyu." katanya. Loh, kok dia tahu nama saya? Hahaha... Tahukah? Itu cara saya mengajak berkenalan.Â
Maka iapun memperkenalkan diri. Ia bernama Mbak Indah. Dan dua kata tadi adalah: Bu Wahyu.Â
Nah, kan. Membuat orang lain berbahagia dan tertawa itu mudah. Salah satunya adalah seperti cara saya. Menyelipkan nama di kertas pesanan. Ia tertawa, karena orang lain tak pernah melakukannya!Â
So, see you... Happy weekend.Â
Salam,Â
Wahyu Sapta.Â
Semarang, 8 Februari 2020.