Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Melintas Kenangan

21 Agustus 2019   12:10 Diperbarui: 21 Agustus 2019   12:25 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melintas Kenangan. Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta.

"Gladys, maukah kau menikah denganku?"

Aku hanya tersenyum tipis. Tetapi pipiku terasa hangat. Pasti memerah. Kali ini aku tak bisa menghindar darimu, Juna. Hanya kau yang bisa menghapus kenangan sedihku. Kataku dalam hati. Cincin itu kupandangi. 

"Thanks, Juna." jawabku. Tak terasa buliran air mata mengalir pelan. 

Debur ombak berkali-kali terdengar menerjang karang. Seolah mendengar kata hatiku. Juna bagiku adalah seorang yang mirip malaikat. Atau jangan-jangan ia adalah malaikat? (WS 1/2/19).

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun