Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tak Mengapa, Jika Hanya Bisa Nonton Film di Tv Saat Lebaran di Kampung

31 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 31 Mei 2019   07:03 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Fimela.com

Lebaran. Waktunya berkumpul keluarga besar. Dari berbagai kota, menuju kampung. Saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, melepaskan rindu, bercerita, makan bersama, sajian istimewa  khas lebaran, alangkah bahagianya. Segalanya indah. 

Momen ini hanya bisa ditemui saat lebaran. Saat ramadan telah berlalu dan kita bisa meraih kemenangan. Maka lebaran adalah sebuah kemenangan, melawan hawa nafsu yang membelenggu.

Ketika silaturahmi, maaf-maafan, makan-makan, di sela waktu tersebut, acara diisi dengan pergi bersama. Ke tempat wisata, jajan di luar alias kuliner daerah. Pasti ramai. 

Kadang-kadang mager dan agak trauma dengan kemacetan. Setelah sebelumnya mudik di jalan yang ramai dan menemui macet, maka inginnya yang santai.

Jadi? Terus ngapain ya? Nonton film bersama keluarga saja. Tetapi jika di kampung belum ada gedung bioskop yang bisa didatangi. Hem, masih ada film yang ditonton lewat televisi.

Misalnya stasiun televisi SCTV, yang memiliki acara spesial lebaran dengan menyajikan film untuk keluarga. Film layar lebar spesial lebaran akan mulai ditayangkan hari Rabu, 5 Juni 2019 hingga Minggu, 9 Juni 2019 di waktu siang, sore dan malam hari di SCTV. Dengan harapan tradisi menonton film Indonesia selama libur Lebaran bersama orang terkasih.

Sedangkan enam film Iayar lebar yang akan ditayangkan perdana di Iayar kaca SCTV adalah Ku Lari Ke Pantai (Kamis, 6 Juni 2019), The Perfect Husband (Jumat, 7 Juni 2019), dan Asal Kau Bahagia (Sabtu, 8 Juni 2019). Ketiga film tersebut akan tayang di jam 14.30 WIB. 

Sementara di jam 16.30 WIB akan tayang Keluarga Cemara (Kamis, 6 Juni 2019). Dua film yang tayang perdana di TV akan hadir di waktu malam pada pukul 22.00 WIB yakni Partikelir (Rabu, 5 Juni 2019) dan Critical Eleven (Kamis, 6 Juni 2019).

Nah, dicatat ya jadwalnya. Siapa tahu nanti nonton bareng bersama keluarga. Asyik juga. Meskipun mungkin pernah melihat sebelumnya, tetapi tetap membawa nuansa yang berbeda saat menontonnya di kampung. Ada eyang, pakde, bude, om, tante, keponakan, sepupu. Berbeda pastinya saat nonton di kota.

Sedangkan film Keluarga Cemara, akan tayang perdana di layar kaca pada hari Kamis, 6 Juni 2019. Film layar lebar ini termasuk baru loh. Keluarga Cemara merupakan adaptasi dari serial telivisi berjudul sama karya Arswendo Atmowiloto. Keluarga Cemara adalah film garapan Yandy Laurens.

Diceritakan tentang Abah yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman, sangat ingin bertahan setelah rumah dan pasca hartanya disita oleh debt collector untuk membayar hutang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya. 

Dengan cara pindah sementara ke rumah di desa terpencil di Jawa Barat. Rumah itu merupakan rumah masa kecilnya, sebuah warisan dari ayahnya.

Namun dia menghadapi kesulitan karena kasusnya kalah di pengadilan dan keluarganya terancam selamanya hidup dalam kemiskinan di desa itu. Sayangnya, penyitaan terjadi tepat pada hari ulang tahun Euis (diperankan Adhisty Zara) ke-13, anaknya.

Kepada Ara/Cemara (diperankan Widuri Sasono) dan Euis anak-anaknya, Abah beralasan mengajak mereka liburan. Sebelum pergi, Abah memberikan pesangon untuk semua karyawan yang di-PHK. 

Sesampainya di sana, Euis dibuat kaget dengan kondisi rumah. Bahkan untuk mencari sinyal, keluarga itu harus memanjat pohon untuk mendapatkannya.

"Rumahnya ga mau dijual aja, Bah?" cletuk Euis saat masuk ke dalam rumah.

Suatu hari Abah mendapat telepon dari pengacara yang menangani kasusnya. Abah segera mengangkat telepon tersebut. Di depan Emak (Nirina Zubir), Ara, dan Euis, Abah berpura-pura mengatakan bahwa kasusnya sudah selesai. Namun pada kenyataannya kasus Abah kalah di pengadilan dan keluarga kecil itu terancam hidup dalam kemiskinan selamanya.

Dari sinilah cerita hidup keluarga Cemara sesungguhnya dimulai. Disertai konflik-konflik yang mengiringi kehidupan keluarga mereka. Seberapa mampu mereka bertahan.

Sebagai kepala keluarga, Abah berusaha sekuat tenaga agar bisa membawa keluarga kecilnya kembali ke Jakarta. Akankah keluarga kecil itu kembali ke Jakarta?

Konflik antara Abah dan masing-masing anggota keluarga membuat emosi penonton naik turun. Puncaknya adalah ketika Abah memutuskan untuk menjual rumah warisan tersebut dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang menimpa keluarga kecilnya.

Untuk selanjutnya, saksikan nanti di SCTV. Jangan lupa hari dan jam tayangnya.

Menonton film keluarga bersama keluarga seru. Dari film Keluarga Cemara bisa diambil maknanya. Bahwa "Harta yang paling berharga adalah keluarga". Ihiks, jadi terharu. Please check it out, ya.

Salam Menjelang Lebaran, ya.


Wahyu Sapta.

Semarang, 31 Mei 2019.

Sumber bacaan: satu, dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun