Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Berburu Kartu Lebaran, Kenangan Manis Tak Terlupa

3 Juni 2018   06:24 Diperbarui: 3 Juni 2018   10:39 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai jenis kartu lebaran. Ilustrasi: kaskus.co.id

Waktu tak pernah ingkar janji. Ia selalu bergerak maju. Ia akan selalu menepatinya. Kita tak dapat menghentikan waktu. Bahkan kita harus mengikutinya. Meski dengan langkah tertatih. Harus tetap seiring.

Atau dengan langkah secepat angin? Meski jika kita berjalan secepat angin pun, kita tak bisa berada di depan sang waktu. Kita dan waktu, tetap akan berjalan dengan beriringan.

Saat berjalan beiringan, tak terasa ada yang tertinggal di belakang. Hanya bisa lihat, tetapi tak bisa diraih. Hanya bisa dinikmati, tapi tak bisa kembali kepadanya. Waktu memberikan nama padanya: Kenangan.

Kita tak dapat memungkiri bahwa waktu memberikan kita banyak kenangan. Berbagai kenangan, indah, buruk, sedih, gundah gulana, bahagia, senang, tetap saja merupakan suatu kenangan. Kenangan juga yang membuat kita merasa, bahwa kita pernah mengalami masa-masa lalu. Masa-masa di mana pernah kecil dan muda seumuran dengan "sang waktu punya kita". Dan "kenangan punya kita" itu akan selalu berumur lebih muda dari kita, tak pernah bisa lebih tua.

Saya menyukai kenangan indah dan bahagia. Sedangkan kenangan sedih dan gundah gulana, sebaiknya dibuang ke laut. Biar laut membawanya, kemudian memberikan kepada awan. Disimpan, dan tak boleh kembali.

Kenangan indah dan bahagia, jika kita mengingatnya, akan memberika efek indah dan bahagia pula. Seperti kenangan indah ramadan, di masa kecil. Banyak kenangan indah di dalamnya. Bermain kembang api, menyulut mercon lalu menutup telinga agar tak sakit karena bunyinya. Atau saat jalan-jalan sore, melihat pemandangan, kemudian pulang tepat saat berbuka puasa. Semua kenangan mengelibat dan memberikan efek bahagia.  

Ada kenangan indah saat ramadan yang selalu teringat. Buat saya. Hem, sudah jarang ada di masa kini. Apakah itu? Ya. Berburu kartu lebaran! Seperti Spongbob tentang berburu ubur-uburnya, maka berburu kartu lebaran adalah istimewa.

Kartu lebaran di masa kini adalah sesuatu yang masuk dalam kategori "jadul". Dimana sekarang adalah era "texting". Segala sesuatu berupa texting yang mengapung di udara. Ada, tapi tak berbentuk dan terlihat. Akan terlihat saat telah sampai kepada penerima texting, melalui pesan singkat yang ada di dalam kotak ajaibnya bernama: gadged. Era gadget telah merubah kartu lebaran menjadi pesan singkat.

Masa-masa berburu kartu lebaran, biasanya masih dalam nuansa ramadan. Kartu lebaran dikirim ke sahabat, teman, kerabat atau rekan. Kartu lebaran berisi ucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri", yang artinya harus sampai pada saat lebaran atau bahkan sebelumnya. Padahal mengirim kartu itu membutuhkan waktu. Melalui jasa kantor pos. Maka, masa itulah, saya mengingatnya sebagai masa kecil saat ramadan.

Untuk mendapatkan kartu lebaran, saya membelinya di toko. Banyak tersedia saat itu. Bermacam-macam pula jenisnya. Ada yang sederhana, hanya kartu lebaran dan amplopnya. Desain sederhana. Hanya satu lembar kertas tebal, berisi gambar sederhana nuansa lebaran dan tulisan, "Selamat Idul Fitri" beserta tahunnya. Biasanya ini digemari oleh orang tua (bapak/ibu, mama/papa kita), untuk mengirim kartu ucapan lebaran kepada saudara jauh yang tidak bisa bertemu saat lebaran. Meski jauh, masih ada kartu lebaran, sehingga masih terjalin silaturahmi.

Beda lagi dengan saya. Yang masih remaja saat itu. Saya punya banyak teman yang berada di luar kota. Sahabat pena, yang mungkin tidak pernah bertemu di dunia nyata, tetapi bertemu lewat surat menyurat. Mirip-mirip teman maya di zaman now lah. Yang setiap lebaran saya mengirimi mereka dengan kartu lebaran. Demikian sebaliknya. Mereka juga mengirimi saya kartu lebaran.

Kartu lebaran memiliki berbagai jenis desain. Dari yang sederhana hingga yang bagus. Sesuai kreativitas. Ilustrasi: kaskus.co.id.
Kartu lebaran memiliki berbagai jenis desain. Dari yang sederhana hingga yang bagus. Sesuai kreativitas. Ilustrasi: kaskus.co.id.
Kartu lebaran yang saya pilih, yang beda dengan pilihan ortu. Desain lebih kreatif dari kertas yang berupa lembaran lipat dua. Lebih banya berisi tulisan-tulisan. Saya biasa mengisinya dengan ucapan lebaran yang lebih panjang, tak sekedar ucapan selamat berserta tahunnya. Saya bisa menulisnya dengan sebuah cerita atau kabar saya pada saat itu. Lebih panjang lah pokoknya. Hahaha...

Kadangkala juga timbul kreativitas saya saat melihat banyaknya kartu lebaran yang memiliki desain bagus. Lalu saya membuat kartu lebaran sendiri sesuai dengan keinginan saya. Disamping lebih murah, bagus dan sesuai kreativitas. Saya bisa membikinnya sebanyak mungkin dengan gaya desain yang berbeda. Antara teman satu dengan lainnya berbeda bentuknya. Disesuaikan dengan karakter teman. Hasilnya? Teman banyak yang suka. Mereka membalas dengan pujian. Kemudian mereka juga terinspirasi, membuat kartu lebaran sendiri juga. Nah, jadi rame.

Pada zaman dulu, saya pernah membuat kartu lebaran sendiri. Lebih murah dan sesuai dengan keinginan. Ilustrasi: kaskus.co.id.
Pada zaman dulu, saya pernah membuat kartu lebaran sendiri. Lebih murah dan sesuai dengan keinginan. Ilustrasi: kaskus.co.id.
Tetapi era kartu lebaran mulai memudar seiring dengan perkembangan zaman. Era now yang lebih dipermudah dengan penggunaan gadget. Ucapan selamat lebaran berupa texting pesan singkat. Lebih cepat sampai. Seiring dengan menekan tombol "Ok", maka ucapan selamat lebaran akan terbaca oleh penerima pesan.

Ucapan balasan juga akan cepat diterima, seiring dengan tulisan ucapan balasan dan tombol "Ok". Berjubel ucapan ada di layar gadged. Apalagi jika memiliki banyak teman. Baik teman di dunia nyata maupun teman di dunia nyata. Karena era sekarang sudah banyak media sosial yang bisa dipakai untuk berinteraksi. Sebagai makhluk sosial, maka kita tetap ada interaksi antar teman.

Tetapi jika ditelusuri, ucapan selamat melalui texting pesan singkat akan lebih cepat hilang maknanya, seiring dengan berkembangnya pesan-pesan singkat yang berjubel. Apalagi pembaharuan gadget berjalan secepat angin. Hampir setiap tahun berganti gadget. Pesan hilang dan berlalu seiring dengan bergantinya gadget yang dimiliki.

Beda dengan ucapan selamat melalui kartu lebaran. Kartu lebaran berwujud benda. Bisa disimpan lama semau kita. Bisa menjadi kenangan indah dan ada bentuknya. Jika kita menginginkan untuk membukanya, bisa kita lihat kembali. Ada kenangan manis dan senyum di sudut bibir. Apalagi jika kartu ucapan selamat itu dari orang yang istimewa. Hahaha... akan disimpan, bahkan bila perlu diberi pigura. Texting pesan singkat mana bisa dipigura?

Selamat menjalankan ibadah puasa, ya. Semoga lancar hingga lebaran nan fitri nanti. Aamiin...  

Semarang, 3 Juni 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun