Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Ayah, Saya dan Kompasianival 2017

25 Oktober 2017   14:39 Diperbarui: 30 Oktober 2017   06:14 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Kompasianival 2017 pada saat saya tiba di lokasi. (dokpri)
Suasana Kompasianival 2017 pada saat saya tiba di lokasi. (dokpri)
Kembali ke cerita, saya tiba di lokasi memang sudah sore. Sekitar jam empatan. Rempong karena membawa banyak pasukan. Baru beberapa menit, sudah ada kabar ayah masuk rumah sakit. Akhirnya hanya bisa menemui sedikit teman Kompasianer. Pertama bertemu dengan mbak Indah Noing. Lalu mas Agung Prasetyo. Mbak Muthiah, mas Topik Irawan. Mas Dede, Mas Nanang, Kong Ragil, Pak Edy Priyatna, Mbak Desi, Connie. Sayangnya nggak sempat foto-foto. Yang sempat bertemu dan berfoto hanya dengan mas Dede Mit, Putri Apriani, Tutut Setyorini dan mas Isjet.

Ya sudah, diterima saja. Sebenarnya masih banyak yang ingin ditemui. Tapi saat itu konsentrasi saya sudah buyar. Bahkan sempat diprotes mas Nito lewat inbox kenapa tidak bisa bertemu padahal sudah di lokasi. Bang Ikhwanul juga tidak bertemu. Padahal sudah dirancang jauh-jauh hari untuk bisa bertemu. Tapi, begitulah. Ada hal yang lebih penting. Sosok Ayah, yang sudah membesarkanku dan saat itu sedang terbaring sakit.

Sebelum pulang sempat berfoto dengan Putri Apriani dan Tutut Setyorinie (dokpri).
Sebelum pulang sempat berfoto dengan Putri Apriani dan Tutut Setyorinie (dokpri).
Sekali lagi mohon maaf, karena tidak bisa mengikuti acara Kompasianival hingga tuntas. 

Selamat kepada mas Nanang Diyanto sebagai Best In Citizen Jurnalism, mas Yon Bayu sebagai Best In Opinion, mbak Lilik Fatimah Azzahra sebagai Best In Fiction sekaligus People's Choice, Listhia H Rahman sebagai Best In Spesific Interest, mas Zulfikar Akbar sebagai Kompasianer Of The Year dan Andrew Darwis sebagai Lifetime Achievement.

Sukses buat kalian dan semakin rajin menulis di Kompasiana kita yang tercinta ini.

Akhirnya Pulang Sebelum Puncak Acara

Dengan kereta api yang bisa terkejar malam itu juga, Alhamdulillah bisa dimajukan menjadi pukul 21.30 hari itu. Rencana awal pulang esok paginya pukul 15.00. Tiba di Semarang pukul 03.00 langsung menuju rumah ayah. Saya masih bisa menunggui ayah satu hari, meski sudah tidak bisa menerima respon karena tidur terus.

23 Oktober 2017 pukul 06.50. Innalillahi wa innalillahi rojiun. Ayah berpulang dengan tenang. Tanpa ada rasa kesakitan. Seperti tidur lelap yang panjang. Allah memanggil beliau setelah tiga tahun kepergian ibu, sesuai janji ayah kepada ibu. Kesetiaan ayah pada ibu membuat kami sekeluarga terharu. Ternyata mereka mempunyai perjanjian sebelum mereka berpisah karena waktu, akan saling menyusul paling lama tiga tahun kemudian. Dan Subhanallah tiga tahun lebih lima bulan Ayah menyusul ibu. Tanggal dan jam kepergiaannya hampir bersamaan. Lokasi makam, jauh hari juga sudah dipersiapkan oleh beliau di sisi Ibu. Bersebelahan persis. Subhanallah segalanya dipermudah. Pesan beliau jauh hari juga, tidak boleh ada air mata, meskipun ingin menangis.

Semoga beliau husnul khotimah dan dilapangkan jalannya. Aamiin.

Terimakasih banyak buat teman-teman Kompasianer yang telah memberikan perhatian yang begitu besar kepada saya, baik lewat facebook maupun WA. Saya meminta maaf belum bisa menjawab satu persatu karena masih belum move on sepenuhnya. Terimakasih sekali lagi.

Sugeng tindhak, bapak. Dalem ikhlas.





Semarang, 25 Oktober 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun