Mohon tunggu...
wahid sholahudin
wahid sholahudin Mohon Tunggu... Pelajar

Saya seorang pelajar yang masih mencari jati diri, tujuan hidup, dan alasan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekuasaan Yang sebenarnya

20 Februari 2025   20:10 Diperbarui: 20 Februari 2025   20:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Jin Daim adalah seorang pelajar cerdas yang sudah duduk di bangku kelas akhir. Jin adalah siswa berbakat yang mempunyai segudang prestasi, baik akademik maupun non-akademik. Karena kecerdasannya itulah ia menjadi terkenal di seluruh sekolah. Namun, kondisi keluarga Jin tak sebaik jalan prestasinya.

   Jin terlahir di sebuah keluarga yang miskin. Tapi semangatnya dalam belajar tak pernah sekalipun menganggap ekonomi sebagai hambatan. Jin terus mengejar beasiswa agar bisa bersekolah di tempat yang ia impikan. Begitu pula kenapa ia bisa bersekolah di SMA Elite Nusantara. Namun, pada akhirnya ia sadar bahwa ekonomi memang bukan segalanya, tapi segalanya selalu diukur dari ekonomi. 

  Suatu hari, ketika bel istirahat berbunyi. Terlihat di tepi lapangan, Jin hendak menuju kantin untuk membeli minuman. Namun secara tiba-tiba ada sebuah bola meluncur mengenai kepalanya. Tak lain dan tak bukan ini adalah perbuatan Meydi, seorang anak dari keluarga yang kaya raya. Dengan sengaja Meydi mengarahkan bola itu tepat mengenai kepala Jin. Jin yang terjatuh terkena bola pun langsung berdiri dan lari ke kantin. Meydi dan teman-temannya pun tertawa terbahak-bahak sambil mengejek Jin dengan sebutan Si Miskin. 

   Jin tahu, jika ia melawan hasilnya akan tetap Jin yang salah. Karena pada dasarnya harta menjadi penentu dari siapa tersangkanya. Dengan menahan rasa sakit yang ia alami di kepalanya, Jin bergegas menuju ke kelas. 

  Selang beberapa waktu, ketua OSIS yang sekelas dengan Jin mengetahui perbuatan yang dilakukan Meydi. Dia pun melaporkan perilaku bullying yang dilakukan Meydi terhadap Jin. Ternyata bullying yang dilakukan oleh Meydi memang sudah memakan banyak korban  dan salah satunya yaitu Jin. 

  Pada akhirnya Meydi dijerat pasal bullying dan menjalani sanksi serta denda yang diberlakukan sekolah atas perbuatannya. Dengan melihat kasus ini murid yang lain pun merasa tenang karena sudah tidak ada lagi kasus bullying yang terjadi, dan mereka pun berharap agar dengan adanya kasus ini Meydi dan kawan-kawan dapat merubah sikap dan tindakannya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun