Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Soeharto Layak Menjadi Pahlawan Nasional?

9 November 2017   15:07 Diperbarui: 9 November 2017   19:19 28958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih kurang ada 300 orang konglomerat yang dicetak oleh Soeharto selama dia berkuasa. Berarti setiap tahunnya ada 10 orang konglomerat yang diproduksi oleh Soeharto.

Di Luar Negeri untuk melahirkan seorang konglomerat butuh waktu 25 tahun lamanya tetapi di Indonesia dalam setahun bisa mencetak sepuluh orang konglomerat. Prestasi yang luar biasa !

Meskipun demikian, bukan persoalan itu yang ingin kita bahas pada risalah ini tetapi menyangkut dengan layak tidaknya Soeharto diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Soeharto memang tidak layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Pernah sebagai tentara KNIL Belanda. Melakukan makar terhadap Presiden yang sah dengan melanggar ketentuan yang terdapat dalam "Super Semar". Sengaja melakukan genosida dengan membiarkan pembantaian orang-orang komunis oleh mereka "pemburu-pemburu parit". Ekonomi Pembangunan Indonesia dikuasai oleh cukong-cukong konglomerat China.

Namun, ada satu hal yang kita sendiri boleh memberikan penghargaan besar pada Soeharto. Dia pantas diberi gelar "Bapak Penyelamat Bangsa". Kalau tidak ada dia, jika Soekarno masih berkuasa, mungkin sudah terjadi "Perang Saudara" dikalangan kita sendiri sesudah G.30.S/Gestapu/Gestok itu meletus.  

Pemberian gelar itu harus diberikan oleh Negara secara resmi dalam suatu upacara dan penghargaan itu harus disampaikan kepada keluarganya yang ada di Cendana. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun