Mohon tunggu...
wahdi sihombing
wahdi sihombing Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menciptakan sejarah dengan cara menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenanga 217

15 Desember 2020   06:51 Diperbarui: 15 Desember 2020   08:55 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Eshal Azkia Shb|Dokpri


Bergerak melangkah dengan rasa was was dan berharap ada kebaikan akhirnya sampai tanpa di duga di meja pendaftaran. Betapa terkejutnya di sana semua identitas di minta dan semua perjanjian di ikuti dan semua surat di tanda tangani.

Setelah itu sempat menunggu lama akhirnya kami di ajak bergerak naik ke lantai dua dan pasangan saya di ajak naik ke lantai tiga

Di lantai dua sebuah kamar kenanga 217 tampak nyaman dan bersahabat namun terasa hampa karena pasangan tidak bersama

Kamar yang indah tidak bisa di rasakan indah karena pasangan tidak ikut merasakan hal yang sama

Yang dirasakan pasangan hanyalah menyemangati diri agar kuat dan tabah menghadapai situasi diri nya

Akhirnya saya meninggalkan kenangan 217 untuk menghampiri nya dengan rasa kaget. Inpus dan suntik sudah dipasang dan diberikan. 

Tatapan yang berlinang dengan penuh kasih sayang terpancar dari pasangan. Menunjukkan bahwa dia semangat dan yakin semua situasi akan terasa rileks dengan memberikan senyuman. 

Rasa tidak percaya melihat pasangan tersenyum padahal situasi nya sangat mendebarkan. 

Saya yang hanya melihat saja sudah merasakan was was yang sangat tinggi. Pasangan saya menjaga situasi agar tidak khawatir dengan diri nya dan apa yang ada pada kandungan nya. . 

Saya datang dengan niat memberikan semangat namun keadaan terbalik. Pasangan yang memberikan semangat buat saya. 

Setelah menunggu beberapa lama tibalah akhirnya waktu menunjukkan pukul 12.00 wib. Saatnya Bidan membawanya keruangan bedah. 

Saya tidak sempat memberikan semangat karena kursi roda melaju sangat kencang. Bidan hanya berkata tunggu sebentar ya pak. Saya pun gugup dengan mengatakan iya. 

Menunggu dengan rasa resah dan was was saya berdoa dan berzikir dibawah AC yang sangat dingin tidak sadar air mata mengalir. Berharap kebaikan. Pasangan saya baik baik saja dan anak dalam kandungan nya selamat dan sehat 

Tepat nya pukul 13.10 Wib sang buah hati meluncur naik tempat tidur roda keluar. Dan alhamdulillah bidan mengucapkan selamat atas lahirnya seorang putri 

Saya pun diajak keruangan bayi dan memeriksa kondisinya dan semua nya baik dan sehat. Normal. 

Kemudian saya di perintahkan untuk menunggu kembali istri yang masih di ruangan bedah. Tiba lah akhirnya jam 14.40 pasangan saya keluar dari ruangan bedah dengan senyuman. Dan kami pun dibawa ke kamar kenanga 217.

Kenanga yang awalnya gelisah akhirnya menjadi haru riang gembira. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun