Mohon tunggu...
Money

Apakah Kluster Industri di era Industri 4.0 Berdampak Baik bagi Daerah?

6 Desember 2018   10:49 Diperbarui: 6 Desember 2018   10:54 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada era zaman saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang sehingga sering kita dengar tentang era industri 4.0 . Selain itu setiap daerah terus berekembang dengan mengacu pada konsep cluster industri. Apakah hubungan cluster industri pada era industri 4.0 ini ?. Apakah cluster industri pada era industri 4.0 menguntungkan bagi daerah ataupun tidak ?.

Konsep Indusri 4.0 adalah sebuah era digitalisasi konsep milenials yang meningkatkan efesiensi dan efektifitas sesuai dengan tujuan industri dalam menekan cost dan menambah benefit. Hal ini menggabungkan teknologi otomatis dengan system fisik dan lingkungan. Generasi pertama revolusi industri diawali dengan penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga hewan maupun manusia. 

Generasi selanjutnya yakni melalui penerapan konsep produksi massal yang memanfaat listrik. Generasi era ketiga penggunaan otomasi dalam kegiatan industri. Pada era industri genereasi ke empat atau lebih dikenal dengan industri 4.0 dengan memanfaat seluruh teknologi informasi sehingga dapat melahirkan model bisnis baru secara digital  untuk mencapai efesiensi dan kualitas produk yang baik.Era industri 4.0 mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2011 hal ini ditandai dengan meningkatnya produktivitas, konektivitas, dan interaksi antar industri dan kepentingan terkait.

Pada era ini pula daerah terus mengembangkan potensinya yakni dengan mengembangkan industri sebagai peningkatan perekonomian. Industri tersebut berkembang dengan konsep cluster industri. Cluster industri diartikan sebagai kumpulan, kelompok atau klaster yang interkoneksi antar berbagai perusahaan dalam ruang dan batas industri dengan menekankan interaksi antar perusahaan, kombinasi sumberdaya dan kompetensi yang dikontrol dengan interaksi antar usaha dalam system pendukung institusi yang lebih luas dan berkonsentrasi secara spatial.

 Menurut porter (1990) mendefinisikan klaster sebagai sekumpulan perusahaan dan lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena kebersamaan. 

Klaster industri berfungsi sebagai wadah penigkatan keahlian melalui proses pemrosesan bersama dalam klaster, kemudian klaster industri ini berguna bagi setiap perusahaan di daerah yang ada dalam klaster untuk memperoleh skala ekonomi dengan spesialisasi produksi. Klaster ini untuk memperkuat hubungan sosial dan informasi hingga dapat menumbuhkan penciptaan ide dan bisnis baru. Hingga membangun infrastruktur professional, legal, finansial dan jasa spesialisasi lainya. Klaster industri juga dapat memperbaiki arus informasi dengan penyedia finansia; dalam menentukan pelaku bisni untuk mencari penyedia jasa yang baik

Klaster industri sudah lama dicanangkan namun konsep ini mengalami kesulitan dalam pengembangan. Hambatanya yaitu kluster industri dianggap tidak efisien, biaya mahal, dan aksesbilitas tidak berkelanjutan sehingga progam yang dicanangkan menjadi terhambat dan tidak dapat dilaksanakan. Seharusnya dalam klaster industri semua piham baik dari industri inti, prnunjang, maupun lainya harus berkordinasi dengan baik dan dapat menyusun progam yang ada. Maka dari itu perlu adanya solusi untuk agar kluster industri dapat berjalan sebagai mana mestinya.

Apabila dilihat dari kedua konsep antar industri 4.0 dan cluster industri memiliki keterkaitan yang erat. Hal itu dihubungkan dengan tujuan akhir yakni membentuk penghasilan suatu daerah yang efisien dan terjangkau.  Cluster industri sebagai pembagian sector yang saling berkoneksi dan era industri 4.0 dapat menjadi penghubungnya. Apabila dilihat dari permasalah kluster industri yang tidak sejalan dengan progam dan cenderung tidak jalan maka industri 4.0 menjadi solusi agar seluruh perusahaan terkait dapat terkoneksi secara digital dan informative melalui media-media terkait.  

Secara penerapan, kluster industri dan industri diterapkan pada perusahaan inti berkordinasi dengan penunjang dan lainya dengan terkoneksi pada intertenet sehingga informasi yang didapatkan dapat diterima secara cepat dan efisien. Efesiensi ini terkait dengan mobilitas antara perusahan satu dengan lainya dapat diminimalisir dengan pengiriman secara online dan berkoneksi secara intregitas. 

Dari segi promosi, pengklusteran industi mendapatkan hasil dari industri 4.0 yakni digitalisasi hasil produk yang dapat diakses oleh banyak orang. Permasalahan lainya yakni mahalnya biaya produksi dari pengklasteran industri. Mahalnya terkait dengan pemilihan bahan baku produksi. Bahan produksi yang didapatkan sedikit dan pasokanya terbatas karena sedikitnya channel untuk pengambilan bahan produksi.

Apabila industri 4.0 diterapkan maka terbukanya banyak channel untuk memberikan pilihan bahan produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Permasalahan selanjutnya system kluster industri tidak berkelanjutnya  hal itu dikaranakan kluster industri dianggap tidak memenuhi komponen berkelanjutan yakni sosial, ekonomi, dan lingkungan. Jika dihubungkan dengan industri 4.0 maka kluster industri dapat berintregitas secara persuasive dan terpusat. Hal ini dikarenakan industri 4.0 memberikan gambaran solusi kedepan dengan menimalisir segala risiko yang ada,

Apabila industri 4.0 dan kluster industri bersinergi dengan baik maka efek yang akan ditimbulkan yakni mambantu mencapai tujuan pembangunan internasional maupun internasional atau yang biasa disebut suistanable development goal (SDGs). SDG diartikan sebagai kesepakatan pembangunan baru  yang menjadi dorongan pembangunan berkelanjutan dengan dasar hak asasi manusia dengan integrasi dan inklusi. S

uistanable development goals 2030 dijadikan sebagai acuan pembangunan baik dalam skla perusahaan inti maupun penunjang industri. Secara menyeluruh dan berkaitan dengan kluster industri tujuan Suistanable development goals adalah mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan melindungi/ melestarikan lingkungam. 

Dari hal itu dapat diketahui komponen pokok dari pentingnya memperhatikan efek yang ditimbulkan dari proses industri yang ada. Dari proses yang ada kluster industri masih belum memberikan sumbangsih lebih untuk menunjang tujuan Suistanable development goal ditahun 2030. Akan  tetapi dengan sentuhan industri 4.0 hal tersebut dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

            Dari segi mengurangi kemiskinan, kluster industri dapat membuat lapangan pekerjaan baru. Hal ini dikarenakan dalam suatu kluster bisa selalu mengalami perubahan yang didasarkan pada supply dan demand target masyarakat. Kluster tersebut tidak selalu berfokus pada inti daerah saja namun dapat menyebar sesuai dengan potensi. Apabila hal itu dapat dimanfaatkan dengan baik maka lapangan pekerjaan akan terbuka dengan lebar dan semakin merata didaerah potensial. Apalagi dalam industri dapat dibagi person unit sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

            Perkembangan industri semakin hari kemakin cepat pula sehingga dapat meningkatkan perekonomian sekitar. Hal itu dapat menimbulkan kesenjagan sosial karena ekonomi setiap masyarakat meningkat secara drastis. Peningkatan itu tentunya tidak merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dari masyarakat kaya dan miskin. Industri 4.0 juga berperan dalam hal ini dikarenakan dapat menjadi wadah meninggikan tingkat konsumtif bagi masyarakat sehingga mereka terus membeli tidak sesuai kebutuhan namun hanya sesuai keinginan.

            Dari segi ekologi atau lingkungan, konsep 4.0 pada kluster industri akan ramah  terhadap lingkungan karena wadah digital pasti akan  ramah terhadap lingkungan  dan timr costnya mampu ditekan semaksimal mungkin. Lalu perkembangan pada teknologi zero waste. Zero waste diartikan sebagai olahan produksi dari produksi sampai berakhirnya suatu produksi dapat diminimalisir sampah. Industri dapat menerapkan konsep 3r yakni reduce ,reuse, dan recycle.

Kluster industri tentu terus berbenah apalagi dengan hadirnya SDG. Kluster industri harus memperhatikan perkembangan yang dikaitkan dengan industri 4.0. kluster industri harus menyusun progam yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pembagian kluster tentu menyesuaikan potensi pada daerah yang dituju. Maka dari itu efek paling besar dari berjalanya kluster industri dan industri 4.0 adalah lokasi daerahnya. Tentu perlu peran serta pihak daerah , masyarakat, mapun perusahaan

Peran daera sangat diperlukan untuk dalam membuat berbagai kebijakan dan progam yang dikaitkan denga kluster industri dan industri 4.0. Daerah perlu melakukan kajian secara terperinci agar dampak yang akan ditimbulkan pada tahun berikutnya dapat diprediksi dan dicegah, kemudian daerah tersebut mengahasilkan sebuah kebijakan yang disesuaikan dengan persmasalah dan tempat kejadian. Setelah membuat kebijak peran daerah berikutnya terkait dengan sumber pembiyaan. 

Pada era industri 4.0 pembangunan gencar dilakukan dan pemutaran uang diperlukan sangat cepat dan benar. Dari hal tersesbut peran pemerintah dalam segi pembiyaan. Pemerintah membuat plotingan dana apakah sumber daanya dari pusat, daerah, masyarakat, maupun investor. 

emudian dilakukanya penyusunan progam jangka pendek maupun menengah yang disesuaikan dengan rencana dan peraturan. Progam tersebut terkait eksekutor dilapangan maupun pelaporan. Setelah dilaksanakan, pemerintah berhak untuk mengontrol yang dikaji oleh sector dalam hasil pelaksanaan. Apakah hal yang dilaksanakan sesuai ataupun tidak. Setelah mengontrol ada pengawas inti ditunjuk  sebagai mengeval kejadian yang akan dilaksanakan nanti.

Daerah memiliki andil besar dalam hal ini karena daerah adalah awal pengklastran sebuah industri. Daerah memiliki peran yang strategis karena tolak ukur kemajuan suatu perekonomian daerah. Kluster industri menjadi perangsang pertumbuhan industri lainya baik dalam skala kecil maupun besar. Sehingga mereka mau untuk bekerja sama dan terkoneksi yang menimbulkan pengklasteran industri baru.

Hasilnya ialah pdrb atau produk domestic regional bruto pada suatu daerah bisa naik sehingga dapat memberikan suntikan bagi pertumbuhan ekonomi lainya pada sector yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun