Mohon tunggu...
Ahmad Yusril Wafi
Ahmad Yusril Wafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulislah! Maka Kau Akan Abadi

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika yang Baik Menjadi Seorang Pembeli

20 November 2020   18:26 Diperbarui: 20 November 2020   18:40 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah jargon "Pembeli adalah Raja". Jargon tersebut bermaksud agar para penjual memberikan pelayanan dengan baik kepada pembeli. Jargon tersebut sah-sah saja, karena memang benar memberikan pelayanan yang maksimal adalah sebuah cara untuk membuat pembeli merasa senang dan sekaligus menyukai produknya. 

Tetapi yang perlu diperhatikan disini adalah "Pembeli adalah raja, tetapi bukan raja". Artinya adalah jangan mentang-mentang Anda sebagai pembeli dianggap sebagai raja sehingga Anda dapat melakukan seenaknya tanpa memperhatikan perasaan penjual. Meskipun Anda sebagai pembeli yang dianggap raja oleh penjual, tetapi harus tetap beretika dalam membeli. Maka dari itu, dalam hal ini akan dibahas mengenai beberapa etika yang baik menjadi seorang pembeli. Yuk, simak!

Jangan Membanding-bandingkan Harga dengan Penjual Penjual Lain

Ini adalah poin penting etika dalam membeli. Ketika Anda membeli sebuah barang yang harganya lebih mahal dibanding dengan penjual lain yang menurut Anda lebih murah, lebih baik Anda diam atau batalkan saja transaksi tersebut. Karena apa? Sikap membanding-bandingkan harga tersebut tidak baik dan dapat membuat sakit hati si penjual. Contohnya seperti ini, "Pak, kok mahal sih pak harganya. Disana lo Rp5000 kok disini Rp7000". Jangan ucapkan hal seperti itu, lebih baik Anda diam atau membatalkan transaksi saja.

Ucapkanlah Permohonan Maaf Jika Anda Tidak Jadi Membeli

Contohnya seperti pada poin pertama diatas, yaitu tidak jadi membeli karena merasa produknya terlalu mahal. Sebagaiknya Anda meminta maaf dan memberikan alasan yang logis. Contohnya seperti ini, "Mohon maaf bang, uangnya kurang, nanti kalau saya sempet akan kesini lagi". Anda bisa mencari alasan lain yang menurut Anda logis untuk dijadikan alasan dan tidak menyinggung perasaan si penjual.

Jangan Meminta-minta

Maksud dari meminta-minta disini adalah meminta diberi lebih atau bonus. Meskipun Anda sebegai pelanggan disitu ataupun kenal dengan si penjual, Anda tidak bisa semena-mena meminta-minta diberi lebih. Contohnya seperti ini, "Bang, tambahin dong gorengannya, kan udah beli banyak ni". Jangan mentang-mentang membeli banyak sehingga Anda dapat meminta bonus. 

Sekali lagi perhatikan perasaan penjual. Karena tidak semua penjual dapat menerima ucapan seperti itu. Bagaimana jika si penjual tersebut merasa keberatan dalam memberikan bonus, dan tentu itu dapat membuat si penjual merasa tidak enak untuk menolaknya. Alhasil, ia memberikan bonus dengan rasa tidak ikhlas dan menggerutu dalam hati.

Jangan Singgung Soal Kualitas di Depan Penjual

Kualitas yang dimaksudkan disini adalah kualitas buruk produk yang dijual. Jangan singgung soal kualitas keburukan produk yang dijual tepat di depan si penjual. Contohnya seperti ini, "Bang, kok sayurnya asin sih" (sambil menatap keras si abang penjual). Karena apa? Kembali lagi ke perasaan si penjual. 

Bagaimana perasaannya ketika Anda mengucapkan seperti itu, terlebih diucapkannya di depan orang banyak atau pembeli lain, tentu rasanya sakit sekali dalam hati. Jika Anda merasa harus komplain, komplainlah dengan bahasa yang sopan dan tidak berada di depan banyak orang. 

Gunakanlah Bahasa yang Sopan Ketika Bertanya

Dalam transaksi jual beli tentu tidak terlepas dari tanya jawab. Entah itu menanyakan harga ataupun tawar menawar. Bertanyalah dengan bahasa yang sopan agar sama-sama nyaman, Anda nyaman karena diberikan layanan yang hangat dan penjual nyaman karena sikap Anda yang sopan. Alhasil proses jual beli menjadi sangat harmonis. 

Tawarlah dengan Harga yang Wajar

Banyak orang yang menawar harga dengan tawaran yang tidak wajar, terutama menawar dagangan teman sendiri. Jangan mentang-mentang dengan teman sendiri Anda dapat seenaknya menawarkan dengan harga yang tidak masuk akal. 

Jangan Menuntut Keistimewaan

Yang dimaksud menuntut keistimewaan adalah misalnya Anda sebagai pelanggan atau sudah kenal akrab dengan si penjual, jangan memanfaatkan keakraban ataupun pelanggan untuk meminta diistimewakan. Contohnya seperti, ketika pembeli lain sedang mengantri Anda meminta untuk didahulukan, meminta untuk dibolehkan berhutang, dan lain-lain.

Ucapkanlah Terima Kasih Ketika Sudah Selesai Membeli

Ucapkanlah terima kasih ketika sudah selesai membeli. Ungkapan terima kasih merupakan sebuah apresiasi sederhana. Dengan mendapatkannnya sesuatu atau barang dengan cara membeli, secara tidak langsung itu membuat kebutuhan Anda terpenuhi. Dan Anda harus memberikan apresiasi kepada penjual karena sudah memenuhi apa yang Anda butuhkan, yaitu dengan cara ucapan terima kasih. 

Itulah beberapa etika yang baik menjadi seorang pembeli. Semoga dengan adanya pembahasan ini dapat memberikan manfaat kepada semuanya dan bisa menjadi pembeli yang smart. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun