Mohon tunggu...
Ahmad Yusril Wafi
Ahmad Yusril Wafi Mohon Tunggu... Menulislah! Maka Kau Akan Abadi

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbedaan Antara Kenikmatan dan Kebahagiaan Menurut Al-Farabi

27 Oktober 2019   21:07 Diperbarui: 27 Oktober 2019   21:32 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Al-Farabi dalam kitabnya Al-Tanbih Ala-Sabil Al-Sa'adah membedakan antara kenikmatan dan kebahagiaan.

Dalam kitab Al-Tanbih Ala-Sabil Al-Sa'adah Al-Farabu berkata, orang awam mendefinisikan kebagiaan (Sa'adah) adalah kenikmatan.  mendefinisikan kebahagiaan itu kenikmatan. Al-Farabi mengatakan, kenikmatan itu belum termasuk kategori kebagiaan yang sejati. Itu masih baru level awal. Boleh kita mencari kenikmatan, tetapi kita jangan sampai tertipu disitu. Contohnya seperti kita pengen makan enak, pengen istri cantik, pengen kaya. Kaya itu belum bahagia yang sejatiTetapi semua itu belum bahagia yang sejati, karena kaya bisa miskin. Makan enak itu  belum bahagia yang sejati, karena kalau kita sakit, makanan seenak apapun tidak ada gunanya.

Jadi pada intinya, nikmat itu belum bahagia. Nikmat itu sifatnya kontemporer, berubah-ubah. Sedangkan bahagia biasanya sifatnya lebih tahan lama atau lebih abadi. Jadi kenikmatan itu  hanyalah sebagai sarana menuju kebahagiaan. 

Sumber: Rangkuman dari pengajian Filsafat yang dibawakan oleh Dr. Fahruddin Faiz di Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta, pengajian tersebut diunggah oleh Channel YouTube MJS Channel yang berjudul Ngaji Filsafat 104: Al-Farabi - Kebagiaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun