Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lesehan Princes Raja: Sensasi Warung Serasa Dirajakan!

11 Juni 2023   16:33 Diperbarui: 11 Juni 2023   16:36 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara warung lesehan, menu yang langsung terpikir di kepala saya adalah seekor lele yang pasrah untuk di jamah. Tapi, rasa bosan sudah mulai menggelayut pada konsep warung yang mainstream. Pasti tenda dan tenda kalau mau mencari harga terjangkau. Mau selingkuh ke restoran, dompetnya udah tewas duluan!

Perjalanan kali ini, saya lakukan di jalanan daerah Tempel. Berharap ada keajaiban sebuah warung lesehan. Tempat yang heboh , rasa maknyus, porsi sak karepe, dan harga murah, Mungkinkah itu ada? Sudah seperti utopia sakjane.

Hingga dalam pekatnya malam, keramnya perut, dan peningnya rasa lapar, sebuah notif di Hp memberi wahyu ada warung ajaib itu. Tepatnya di daerah dekat Tempel sini, yaitu Malangrejo, Caturharjo, Kec. Sleman, Kab.  Sleman, Yogyakarta. Dengan nama warung yang cukup menggelitik "Lesehan Princes Raja 01 & Angkringan Aroka 03." Weeh! Cukup menggoda, apakah servis dan olahannya itu seperti untuk para princes dan raja? Segera saya meluncur ke lokasi. Sedulur tinggal Pencet di google maps "Lesehan Princes Raja 01 & Angkringan Aroka 03." Maka anda akan tiba di warung ora nalar ini!

Setiba di lokasi, saya cukup tercengang! Bukan sebua warung tenda ataupun sebuah lesehan yang di ruko. Melainkan Tempat makan dengan kemasan yang mendamaikan mata. Gazebo, tempat lesehan, dan kursi semuanya ada. Terus, nuansa ndeso yang saya kangeni, di sini cukup melekat kental.

Model makan Paket, tapi porsi sekuat perut!

Saat hendak memesan satu porsi lele dan segelas es teh, secara terpisah ternyata justru harganya malah lebih mahal, karena dihitung per item. Di sini menawarkan paket lele dengan harga 17000, sudah termasuk minum. Untuk pecel ayam di kisaran 19000, dan bebek di kisaran 25000. Baik bakar atau goreng, harganya tetap sama! Naluri saya langsung berlabuh di pangkuan paket lele bakar. Saat melihat tempat makan, gazebolah tempat pantat ini bergairah.

Saat sajian datang, saya cukup di buat heran. Pasalnya hanya sebuah lele bakar yang menggoda tepat tersaji di depan saya. Iya, belum ada nasi! Saat saya tanyakan, ternyata rice cooker di samping meja gazebo itulah nasinya. Saat saya tanya lagi, ini ambil sepuasnya? Pak Yudi selaku pemilik warung ini berteriak:

"Ambil sepuas perutmu! Nanti kalau kurang, bisa tambah nasinya, Mas! Sambalnya kalau kurang juga tinggal bilang! Pokoknya di sini losssss!."

Penataan tempat yang asri, serasa di alam bebas

Saat menikmati mukbang tingkat brutal, ada beberapa kesadaran yang membuat saya akhirnya mencermati penataan lesehan ini. Jujur, di sini saya rasakan kedamaian. Suara katak; aroma khas persawahan; serta nyanyian jangkrik menciptakan suasana magis tersendiri. Apalagi desain gazebo yang dibangun di atas tanah langsung, memberikan suasana khas rumah-rumah zaman dahulu. Makan jadi tambah lahap!

Olahan sederhana, rasa luar biasa!

Sebenarnya untuk pacakan lele di lesehan princes raja ini tidak berbeda dengan lele pada umumnya. Tetapi sekali lagi, menurut penilaian amatiran saya, selaku penggemar ikan ini sejak kecil, olahan lele entah goreng ataupun bakar, itu harus bersih dari kotoran. Isi yang ada di dalam kepala harus dikeluarkan. Terus gorengnya itu tidak terlalu garing dan tidak basah. Ketika daging habis, kepala itu harus bisa di makan dan harus berbunyi, "kriuk, kriuk, kriuk." Ternyata warung ini memenuhi setandar makan saya, Maknyuss!

Urusan sambal di sini, menurut saya cukup mantap! Di sediakan dua mangkuk sambal di tiap-tiap meja. Ada yang basah dan semi kering. Untuk rasanya itu perpaduan asam, manis, gurih, dan pedas membaur saling bercumgu. Mantap pokokke! Kalau kalian pecinta pedas, pakailah sambal yang semi kering, itu puedese ra jamak. Enak lagi kalau di campur keduanya, wuiih! Rasane bikin merem melek.

Bakul yang suka begadang dan senang berdagang

Nah! Hal unik selanjutnya di lesehan ini memiliki format kerja 24 jam. Istimiwir! Ketakutan saya tentang restoran 24 jam, ya harga mahal, terus jauh, dan biasanya rasanya tidak memuaskan. Di warung princes raja ini, semua ketakutan itu di babat habis! Perlu di catat, untuk jam 23.00 ke atas, sajian yang tersedia tinggal lele, tahu tempe, terong, dan lalapan lain. Karena bebek dan ayam pasti ludes. Sedangkan lele, mereka selalu memiliki stok untuk para musafir yang keleleran dan butuh belaian di waktu dini hari. Monggo beli paket!

Bermula dari Teknik mesin berat, hingga memiliki pelanggat yang banyak

Pak Yudi (pemilik warung), sebelumnya adalah orang Sleman yang merantau ke luar pulau Jawa. Ia di sana sudah memiliki kondisi yang mapan. Namun, pada suatu waktu ia memutuskan untuk ke Jogja. Kuliner inilah yang ia jadikan sasaran bisnis. Berhubung sang istri juga hobi masak. Ia menggunakan konsep nasi dan sambal ambil sepuasnya, bila makan di tempat. Ia menyadari kalau orang di sekitar warung itu mencari makan yang banyak porsinya, murah harganya, dan enak rasanya. Maka ia olah insting itu, mewujudlah lesehan princes raja ini.

"Bisnis kuliner itu tidak hanya soal cerdas masak, Mas! Tapi juga butuh teknik, berhubung aku juga orang teknik, maka strategiku ternyata ampuh!" katanya.

Secara keseluruhan saya puas! Bakul yang ramah, tempat yang nyaman, dan harga yang sangat bersahabat itu berbaning terbalik dengan kenyamanan yang ada. Mulanya saya kira harga tetap mahal, tetapi fakta lain itu berkata, "Servis heboh, harga tidak bikin tergopoh-gopoh." Ini konsep yang luar biasa. Kalau nasi ambil sendiri sih, sudah banyak. Tetapi kalau nasi ambil sepuasnya, rice cooker-nya di letakan di samping kita itulah yang luar biasa. Ambil sepuasnya dan 24 jam yang tidak mahal harganya dan lokasi yang nyaman inilah, patut kalian coba!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun