Mohon tunggu...
Vrisko Vernandi
Vrisko Vernandi Mohon Tunggu... Lainnya - .

.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Dua Garis Biru"

29 Oktober 2020   20:56 Diperbarui: 29 Oktober 2020   21:03 8876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film ini termasuk film yang hanya dapat dinikmati untuk penonton yang berusia 13 atau lebih dari 13 tahun karena dianggap memiliki beberapa konten dewasa. Penonton yang berusia dibawah 13 tahun dianggap belum cukup memiliki pemahaman tentang pesan-pesan positif yang dibawakan dalam film.

D. Kesimpulan Film Dua Garis Biru

1. Film ini menunjukkan pentingnya seks education sejak dini

Pendidikan seks masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia karena dianggap seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, pendidikan seks menjadi pusat informasi mengenai seksualitas yang penting untuk diketahui remaja agar terhindar dari pergaulan bebas atau seks bebas. 

Sedangkan di sisi lain, pengetahuan dari pendidikan seks dianggap mendorong remaja untuk mengetahui lebih dalam mengenai seksualitas dan berpotensi untuk melakukan hal-hal yang negatif seperti mencoba untuk berhubungan intim. 

Film ini menunjukkan ketidaktahuan sepasang remaja mengenai pendidikan seks sehingga melakukan hubungan di luar nikah yang menyebabkan kehamilan.  Seharusnya hal tersebut dapat dihindari jika mereka memiliki pengetahuan mengenai pendidikan seks sejak dini.

2. Pengawasan orang tua menjadi hal yang penting bagi anak-anak

Pengawasan orang tua terhadap anaknya merupakan hal yang penting, apalagi pada usia remaja karena diusia tersebut seorang anak menjadi lebih ingin tahu dan berkeinginan untuk mencari jati dirinya. Orang tua harus mengedukasi anaknya bukan hanya melalui pendidikan di sekolah tetapi juga pendidikan di rumah. 

Dalam film tersebut di tunjukan bahwa rendahnya pengawasan dari kedua orang tua Bima dan Dara, sehingga mengakibatkan mereka dapat melakukan hubungan diluar nikah. Seharusnya jika kedua orang tua Bima dan Dara memiliki perhatian dan pengawasan yang baik, hal negatif tersebut dapat dihindari.

3. Rasa tanggung jawab yang harus dikembangkan di setiap masalah yang telah terjadi

Dalam semua permasalahan yang disebabkan seharusnya dihadapi dengan penuh tanggung jawab karena setiap orang tidak dapat lari dari kesalahan yang ditimbulkannya. Hal tersebut dalam terlihat dari sikap para pemeran film tersebut, bahwa setiap masalah yang ditimbulkan oleh Bima dan Dara harus dihadapi dengan penuh tanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun