Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Tentang Data Pribadi di Era Serba Online

4 Maret 2022   02:55 Diperbarui: 23 Mei 2022   15:57 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi big data (Foto oleh hitesh choudhary dari Pexels)

Dengan pengelompokan tersebut maka distributor tahu bagaimana mendistribusikan jumlah motor untuk dijual kepada dealer-dealer dibawah naungannya, sesuai kemampuan jual masing-masing. Dalam hal itu, riwayat data berguna sebagai pendukung pengambilan keputusan.

Dari contoh-contoh di atas, jelas bahwa data sangat berguna. Tanpa data-data transaksi yang tersimpan dengan baik dan teratur, bisnis akan sulit meningkatkan pelayanannya terhadap publik. Sesuatu yang tidak ada peningkatan, artinya tertinggal, karena persaingan tidak pernah berhenti seiring perkembangan jaman.

Dengan adanya database dalam komputer, data dapat diakses, diolah, dan dianalisa lebih cepat ketimbang jika data-data itu hanya tercatat dalam kertas-kertas faktur penjualan atau catatan manual petugas admin, apalagi kalau hanya disimpan di kepala.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mulai timbul kesadaran akan betapa berharganya data. Clive Humbly, seorang ahli Matematika mengatakan “Data is the new oil” yang menggambarkan betapa berharganya data. Bahkan, "The Economist" pernah mempublikasikan tulisan dengan judul “The world’s most valuable resource is no longer oil, but data”. 

Namun data-data yang berhasil direkam dalam database tidak serta merta menjadi sesuatu yang berharga. Ada proses yang harus dilakukan untuk mengubah data menjadi profit (keuntungan) bagi perusahaan. 

Ada data-data yang dipakai murni untuk kepentingan internal, misal untuk menganalisa kondisi perusahaan. Apakah penjualan rendah, sedang, tinggi, dan bagaimana nanti kedepannya. Strategi apa yang harus diambil, dst. 

Ada juga data-data yang sifatnya pribadi. Biasanya, seperti pada contoh pelanggan bengkel diatas, riwayat data dipakai untuk kepentingan konsumen yang secara tidak langsung meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Kepuasaan pelanggan setidaknya akan membuat bisnis bertahan bukan? Bagaimana jika bengkel langganan tidak mempunyai catatan servis kendaraan dari setiap pelanggan? Bengkel tersebut tidak akan dapat mengingatkan pelanggan tentang jadwal servis selanjutnya. Artinya tidak ada kepedulian terhadap pelanggan. Sementara bengkel-bengkel lain berlomba memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. 

Bagaimana di era Internet ini? Hampir semua bisnis bertransformasi kedalam bentuk digital. Toko online, layanan kesehatan online, pengajuan kredit online, dst. Apakah semua layanan digital itu merekam data pribadi para pelanggannya? Saya rasa ya. 

Kalau belanja buku langsung ke tokonya, pasti tidak ditanya nama bukan? Kecuali ada pegawainya yang ingin berkenalan dengan Anda.

Berbeda dengan belanja online di toko yang sama. Setidaknya Anda harus memberikan nama. Jika hendak mengambil sendiri buku yang Anda beli ke tokonya, mungkin Anda tidak perlu mengisi data alamat. Tetapi setidaknya ada sesuatu sebagai tanda pengenal bahwa Anda adalah si pembeli buku. Dan semua itu sudah pasti tercatat di database toko. 

Apalagi kalau Anda terdaftar di marketplace tempat Anda biasa belanja. Penjual yang membuka toko pada marketplace hanya akan menerima data pesanan dari Anda, namun marketplace akan dapat mendeteksi kebiasaan belanja Anda, karena dialah yang menguasai database berisi daftar pelanggan, daftar toko, daftar transaksi per orang dan per toko, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun