Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berani Membela Diri Sendiri untuk Mencegah Perundungan Beruntun

6 September 2021   11:37 Diperbarui: 6 September 2021   11:54 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: peoplemattersglobal.com

Segera laporkan kejadian, jangan ditunda-tunda. Jangan takut ancaman, karena negara ini negara hukum meski banyak warga negara yang tidak percaya hukum karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Selanjutnya biarkan pihak-pihak yang berwenang mengurus persoalan itu. Mungkin para pelaku akan semakin dendam karena dilaporkan, namun saya rasa jika korban terlihat berani, mereka pun tidak akan meremehkan si korban. Ada kalanya kita harus berusaha membela diri sendiri ketika orang-orang disekitar kita tidak mempercayai kita karena mungkin para pelaku lebih lantang dan lebih pintar memutar balikan fakta.

Dan, penting juga untuk mulai unjuk gigi dengan memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang ada pada diri kita. Buat para pelaku terkejut dengan apa yang bisa kita lakukan melebihi kemamouan mereka. Tidak perlu lagi fokus pada mereka, anggap saja mereka memang tidak pantas menjadi teman kita. Jadi buat apa dekat-dekat dengan para pelaku? Pasti ada kelompok pertemanan lain di tempat yang sama, dimana kita bisa bergabung tanpa dibully. Yakinkan diri bahwa kita pantas memilih teman. Tidak semua orang dapat menjadi teman kita.

Saat kelebihan kita mulai menonjol keluar, saya rasa orang akan mulai menjadi "teman" kita tanpa kita minta. Kenali diri sendiri, apakah termasuk golongan yang punya pendirian kuat dan berani beda sendiri, atau golongan yang mudah terpengaruh dan takut beda sendiri. Jika Anda adalah tipe orang yang punya pendirian, maka Anda dapat berteman dengan siapapun tanpa takut beda sendiri. Tetapi jika Anda adalah tipe orang yang mudah terpengaruh, ada baiknya memilih siapa saja yang akan menjadi teman Anda agar Anda tidak terjerumus dalam model kehidupan yang tidak diinginkan. Intinya, kita sendiri yang harus mengendalikan hidup kita. Jangan biarkan siapapun mengendalikan diri dan kehidupan kita. 

Ada baiknya tempat kerja juga memiliki department "Crime Prevention" untuk memberikan rasa aman kepada setiap karyawan. Dan secara rutin melakukan pengecekan lingkungan kerja agar tetap aman dan nyaman bagi semua orang. Sekarang ini, bukan cuma laki-laki terhadap perempuan yang dapat melakukan hal-hal yang tidak baik. Ternyata sesama jenis pun bisa saling membuli. Bahkan perempuan, yang dianggap kaum lemah, dapat juga melakukan perundungan terhadap lelaki.

Saya jadi teringat, ketika meminta pertolongan salah seorang petugas kebersihan di lingkungan sebuah apartmen, sebutlah namanya si Agus. Saya meminta Agus untuk datang setiap hari Sabtu membersihkan unit apartmen yang sedang saya sewakan pada orang lain untuk jangka waktu pendek. Karena ruangannya juga tidak terlalu besar, saya hanya meminta Agus sendirian saja. Agus menolak. Dia hanya mau melakukan pekerjaan pembersihan didalam ruangan berpenghuni, berdua dengan temannya. Ketikan saya tanya alasannya, dia jawab,"Takut ada pelecehan seksual oleh penghuni terhadap dirinya". Saya sempat tertawa, karena sama sekali tidak terpikir kesitu, karena dia laki-laki. Tetapi setelah dipikir-pikir, hal itu sangat mungkin terjadi, karena unit apartemen serba tertutup. Menurut Agus, kalau berdua setidaknya bisa saling jaga. Benar juga. Akhirnya saya setuju membayar untuk dua orang, demi kenyamanan mereka bekerja dan keamanan bersama. Dan saya juga menghargai pendirian si Agus. Sebenarnya bayaran dia lebih besar kalau dikerjakan sendiri, namun dia berpikir untuk keselamatan dirinya.

Semoga kita semua juga dapat berperan dalam mencegah terjadinya perundungan dimanapun. (VRG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun