Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Desa Fiktif dan Data Penduduk Tidak Sinkron?

11 November 2019   18:06 Diperbarui: 11 November 2019   18:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya setuju dengan Pak Gubernur Anies, systemnya harus dibuat smart agar dapat memvalidasi data dengan benar. Jika salah satu data yang menjadi syarat mutlak pembentukan desa tidak ditemukan, system seharusnya langsung menolak alokasi dana tersebut. 

Dan mengingat saat ini negara kita sudah menerapkan satu data untuk Semua yang diimplementasikan dalam bentuk E-KTP dengan database online seluruh Indonesia, maka seharusnya data penduduk sudah bisa tinggal pindah alamat atau ganti alamat saja dengan tambahan data surat pindah, tanpa harus input ulang seluruh data. Tidak mungkin desa baru dibentuk dengan penduduk tidak ada yang berusia diatas 17 tahun, alias tidak punya KTP. 

Beberapa desa menerima aliran dana desa setiap tahun, dan kemudian diketahui bahwa desa-desa tersebut adalah fiktif. Berarti tidak ada kontrol dari aktivitas alokasi dana desa ini, padahal mestinya ada laporan aktivitas yang dilakukan dengan dana tersebut, entah itu pembangunan MCK, dibagikan kepada penduduk, atau aktivitas lainnya sebagai pertanggung jawaban dari dana tersebut. 

Dengan adanya kejadian desa fiktif ini, berarti database E-KTP belum terintegrasi dengan system kependudukan yang lain.

Mudah-mudahan system digital dalam pemerintahan dapat diimplementasikan pada semua level untuk mengurangi kejadian-kejadian seperti desa fiktif penerima aliran dana desa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun