Mohon tunggu...
Vooya
Vooya Mohon Tunggu... Konsultan - Experiential Study Tour

Vooya is an Experiential Study Tour program, which provides you an opportunity, to dig deeper your passion and interest, while broadening your knowledge about the world and its customs, at the same time.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Novel Indonesia yang Akan Membakar Semangatmu untuk Belajar ke Luar Negeri

19 April 2018   16:10 Diperbarui: 21 April 2018   16:52 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rantau 1 Muara

Foto: https://www.goodreads.com
Foto: https://www.goodreads.com

Rantau 1 Muara adalah novel ke-3 dari trilogi best-seller Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Novel ini merupakan kelanjutan kisah Alif Fikri, seorang anak rantau berdarah Minang yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas di Bandung.

Akhir 90-an bukanlah tahun yang mudah bagi seorang sarjana baru seperti Alif untuk mendapatkan pekerjaan ditengah gejolak reformasi dan krisis moneter yang melanda negeri. Setelah sekian banyak penolakan, akhirnya secercah harapan muncul, yaitu ketika Alif diterima menjadi wartawan di salah satu media cetak terkenal di Ibu Kota. Lika-liku kehidupan Alif di Jakarta, pertemuannya dengan belahan jiwanya, dan semangat Alif untuk terus menuntut ilmu hingga mengantarkannya terbang ke Washington D.C menjadi garis besar cerita di novel ini.

Seperti pada dua novel pendahulunya, di Rantau 1 Muara, Ahmad Fuadi juga menyisipkan mantra dahsyat, "man saara ala darbi washala" (siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ditujuan). Inilah yang menjadi pesan utama dari novel ini, tentang pencarian muara dari sebuah pengembaraan.


9 Summers 10 Autumns

Foto: https://lafatah.files.wordpress.com/2012/11/novel-iwan-setyawan.jpg
Foto: https://lafatah.files.wordpress.com/2012/11/novel-iwan-setyawan.jpg

9 Summers 10 Autumns diangkat dari kisah pribadi sang penulisnya Iwan Setyawan. Novel ini menceritakan perjuangan Iwan, seroang anak laki-laki dari keluarga yang kurang berkecukupan dan tinggal di rumah kecil di kaki Gunung Panderman.

Kegigihan Iwan untuk mengubah nasibnya adalah motivasi terbesarnya dalam menuntut ilmu. Ia percaya bahwa satu-satunya jalan untuk keluar dari kemiskinan adalah dengan meraih pendidikan setinggi-tingginya. Lewat kerja kerasnya dan dukungan serta pengorbanan dari kedua orang tuanya, Iwan pun berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan kuliah di salah satu universitas negeri terkemuka di Bogor. Di sinilah awal mula petualangan seorang anak yang lahir di Kota Apel dan berkarir di The Big Apple, New York.

Kutipan dari Malcolm X sangat cocok untuk menggambarkan tema utama dari novel ini, "Education is our passport to the future, for tomorrow belongs only to the people who prepare for it today," pendidikan adalah paspor untuk masa depan, karena masa depan hanyalah milik orang-orang yang mempersiapkannya dari sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun