Pernah dengar tentang experiential learning method? Basically experiential learning itu konsep belajar dengan melakukan atau turut berpartisipasi secara langsung. Experential learning memberi kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang selama ini kita dengar, sehingga kita tahu relevansi dari semua teori itu dengan kehidupan real.Atau dengan kata lain, dengan menggabungkan pengalaman konkret dan teori, serta kemudian merefleksikan hasilnya, konsep ini memungkinkan kita untuk menyerap pengetahuan baru dengan lebih cepat dan bermakna. Selain itu, experiential learning juga mengasah kemampuan berpikir kreatif dan problem solving skill kita.
Konsep experiential learning inilah yang diusung oleh Vooya yang bergerak di bidang studi tur. Vooya berfokus untuk memberikan hands-on experience kepada pesertanya melalui berbagai macam kegiatan yang menarik, fun, dan bermanfaat. Misalnya aja belajar menjadi jurnalis di salah satu media massa terbesar di dunia, The Guardian UK. Teori-teori yang berkaitan dengan menulis yang selama ini kita dapat dalam pelajaran Bahasa Indonesia, bisa kita aplikasikan secara langsung. Selain itu, kita juga bisa belajar penggunaan golongan darah untuk membantu memecahkan masalah kriminal, dan masih banyak lagi kegiatan lain yang dapat menambah wawasan dan mengasah keterampilan dan kerja otak kita. Ditambah lagi, karena proses pembelajaran dikemas dalam bentuk studi tur, selain jadi tahu apa kegunaan teori yang selama ini diajarkan dalam ruang kelas, kita juga bisa belajar mengenai life skills, seperti kemandirian, keberanian, team work; juga belajar budaya dan cara hidup orang di belahan dunia lain, yang pastinya bakal memperluas perspektif kita.
So, always remember: classroom is just a start, but an effective and more useful knowledge should be acquired beyond the walls of classroom. It should be acquired in the real world, as our real battlefield.Â