Mohon tunggu...
viyanza tryvani
viyanza tryvani Mohon Tunggu... Pelajar

Suka anime, makan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

LGBTQ+ menurut masyarakat indonesia

10 September 2025   21:21 Diperbarui: 10 September 2025   21:20 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LGBTQ+ menurut masyarakat indonesia

Beberapa orang beranggapan bahwa seseorang yang sudah terjerumus ke dalam lingkungan LGBTQ+ adalah mereka yang tidak normal, berdosa, dan di anggap aneh oleh masyarakat. Tapi sebagian orang beranggapan bahwa hal ini adalah normal dan berpendapat bahwa ini adalah bagian dari kebebasan dan hak asasi manusia, sebenarnya apa itu LGBTQ+?
LGBTQ+, Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan '+' sebagai istilah seksual dan identitas gender bebas dan tanpa batas

Di indonesia sendiri LGBTQ+ mempunyai larangan UU karna menentang dengan nilai agama, Rata rata mereka yang berada di ruang lingkup LGBTQ+ menyepelekan penyakit AIDS, penyakit yang kemungkinan timbul karna berhubungan seksual.

Banyak sosial media yang memperkenalkan LGBTQ+ kepada masyarakat terutama indonesia, seperti Tiktok, Instagram, X, Dll. Hal ini berdampak kepada sebagian orang yang penasaran dan pada akhirnya terjerumus ke dalam sana, tapi sebagian orang beranggapan bahwa hal ini salah dan menentang aturan agama.

Jadi bagaimana pandangan masyarakat indonesia terhadap LGBTQ+? Penelitian yang di lakukan dari jurnal UNS mengatakan bahwa dari 250 juta penduduk indonesia, setidaknya ada 7,5 juta kaum LGBTQ+, sehingga hal ini menjadikan indonesia sebagai posisi ke 5 negara terbesar dengan penduduk kaum LGBTQ+.
Hal ini berdampak bahwa banyak masyarakat indonesia yang kaum LGBTQ+, tidak hanya kalangan dewasa, tapi remaja juga terjerumus ke dalam sana, rata rata dari mereka mulai mengenal LGBTQ+ dari sosial media dan orang sekitarnya, bahkan tak segan dari mereka mengajak orang lain untuk terjerumus ke dalam sana. Masyarakat yang memiliki pandangan yang berbeda terhadap LGBTQ+ yaitu mereka yang berpendapat bahwa itu hal tidak normal dan aneh.

Solusi untuk menghindari LGBTQ+
1. Membangun lingkungan sosial yang sehat
Sangat penting berteman dengan orang orang yang tidak terjerumus LGBTQ+, berusaha komunikasi dan meminta saran atau solusi tentang LGBTQ+
2. Bijak dalam bersosial media
Ramai sekali tentang "FOMO" di kalangan gen Z, mereka yang hanya ikut-ikutan dan penasaran pada sesuatu, hal ini berkaitan dengan LGBTQ+ di sosial media bahwa lebih baik mencari tau sebelumnya dan menelaah bahwa hal itu adalah salah

3. Melakukan kegiatan positif yang seimbang
Melakukan kegiatan seperti berolahraga, belajar, bermain, atau hal hal bermanfaat baiknya untuk menyibukan diri dan mengasingkan LGBTQ+ dari diri sendiri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun