Mohon tunggu...
Vivien ChristiyaniTelaumbanua
Vivien ChristiyaniTelaumbanua Mohon Tunggu... Guru - Guru

membaca buku non fiksi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memunculkan Minat Literasi Baca Tulis Untuk Peserta Didik Kelas 1 di Sekolah Dasar

1 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   08:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Literasiku (Dok. pribadi)

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek menerbitkan  Surat Edaran No 0759/C/HK0401/2023 tentang Penguatan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini ke Sekolah Kelas Awal.

Dasar Hukum yang mendasari Kebijakan lahirnya SE Transisi PAUD disebutkan antara lain pertama Pasal 69 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, mengatur bahwa penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain.

Hal di atas menjadi tantangan tersendiri bagi guru pengampu kelas 1 pada jenjang sekolah dasar. Di SD Kristen 2 Magelang, peserta didik kelas 1 yang sudah bisa baca tulis hanya beberapa anak. Selebihnya untuk mengenal huruf dan angka, mereka masih mengalami kesulitan. Bahkan setelah 3 bulan mengikuti pembelajaran, kesulitan-kesulitan tersebut masih ditemui. Bagaimana mereka bisa memahami materi pelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila belum lancar dalam baca tulis. Ditambah lagi ketika mereka pada jenjang PAUD/TK, belum dikenalkan huruf dan angka dan peran orang tua di rumah tidak dimunculkan untuk memberi teladan bagi putra-putrinya untuk menumbuhkan minat baca tulis. 

Berawal dari rasa keprihatinan tersebut, penulis mempunyai gagasan untuk membuat media belajar yang dapat mendukung kegiatan literasi baca tulis. Gagasan tersebut, penulis tuangkan dan wujudkan dalam bentuk sebuah buku yang terbuat dari kertas hvs kosong, kemudian diberi cover yang menarik. Media tersebut, penulis beri judul "Buku Literasiku". 

Cara memanfaatkan media belajar tersebut, peserta didik diberi huruf abjad dari a-z, kemudian mereka menempelkan huruf-huruf tersebut secara urut. Setiap hari peserta didik dapat menuliskan kata-kata yang mereka ketahui minimal 10 kata (bisa berupa jenis kata yang sederhana, misalnya kata benda, sifat, dan kerja) kemudian dituliskan ke dalam Buku Literasiku sesuai dengan huruf abjad yang dimaksud. Bagi peserta didik yang sudah lancar baca tulis, mereka dapat menuliskan secara mandiri. Sedangkan, bagi peserta didik yang masih mengalami kesulitan, dengan dibantu guru, mereka mengucapkan kata-kata, kemudian didikte untuk dapat menuliskan ke dalam buku. 

Hasil Penulisan (Dok. pribadi)
Hasil Penulisan (Dok. pribadi)

Terlepas dari kesalahan dalam menulis kata, usaha dari peserta didik untuk memunculkan rasa cinta akan baca tulis, patut diapresiasi. Selanjutnya diarahkan, dibimbing, dan didorong untuk bisa lebih mengembangkannya. Sedangkan untuk peserta didik kelas 2-6, mereka dapat lebih berkreasi lagi, seperti menulis cerita fiksi dari gambar yang disediakan, membuat pantun, menulis puisi, melengkapi cerita rumpang atau menuliskan ide atau gagasan mereka.

Akhir dari kegiatan ini, harapannya akan bermuara pada majunya dunia pendidikan lewat budaya literasi yang tertanam sejak dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun