Ingin kusandarkan beban deritaku, di dadamu yang lapang
Begitu tajam malaikat menatapku
Hingga kerapuhanku memuncak
terlipat dalam gulungan badai angin
Kemana lagi aku harus melepas gelisah
bibir puisiku pun tersobek, aksara bersih tersekat
Meja jamuan sajak tak lagi menghidangkan bait-bait suci
Semua pudar di batas nalarku yang sempit
ada gemuruh berselimut awan gelap
Seakan kidung langit dinyanyikan para penjaganya
Mungkinkah Tuhan telah mengirimkan malaikat-Nya
untuk membacakan sebilah sajak untukku
atau diriku telah mengingkari puisiku yang rindu untuk bermunajat
Malang, Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!