Mohon tunggu...
Vito Ardian Putra
Vito Ardian Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Pertanian Berkelanjutan dengan Kearifan Lokal di Jawa Tengah

14 Februari 2024   11:20 Diperbarui: 14 Februari 2024   11:24 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Budidaya padi sawah merupakan salah satu praktik pertanian utama di Jawa Tengah. Meski berkembangnya teknologi modern, para petani lokal di wilayah tersebut tetap melestarikan kearifan lokalnya dengan mengembangkan sistem irigasi tradisional yang disebut “subak” atau “patekan” yang mengatur aliran air ke sawah. Sistem ini berfokus pada kelestarian air, berkontribusi dalam menjaga kesuburan tanah, dan berkontribusi besar terhadap terciptanya pertanian berkelanjutan. Sistem irigasi tradisional seperti subak dan patekan telah digunakan oleh petani di Jawa Tengah selama berabad-abad.


Prinsip dasar  sistem ini adalah mendistribusikan dan mengatur aliran air di sawah secara merata sehingga setiap petani mempunyai akses yang sama terhadap sumber daya air yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Para petani bekerja untuk memelihara dan mengatur saluran air, termasuk membangun kanal, bendungan, dan pintu air. Selain sistem irigasi utama, petani padi sawah di Jawa Tengah juga menggunakan sistem irigasi rotasi yang disebut ``Ngarir''. Sistem ini mendistribusikan air  secara bergantian antar blok sawah, memastikan setiap petani menerima air secara adil dan merata. Praktik ini tidak hanya menjamin kelestarian air namun juga membantu menjaga kesuburan tanah dengan mendistribusikan unsur hara yang larut dalam air secara merata ke seluruh lahan pertanian.


Sistem irigasi tradisional yang digunakan oleh petani padi sawah di Jawa Tengah memiliki beberapa keunggulan penting dari perspektif pertanian berkelanjutan. Pertama, sistem ini membantu menjaga ketersediaan air  berkelanjutan untuk pertanian. Dengan mengelola aliran air secara efisien dan mendistribusikan air ke seluruh lapisan, petani dapat meminimalkan limbah dan memastikan bahwa setiap petani menerima cukup air. Kedua, sistem irigasi ini juga membantu menjaga kesuburan tanah. Air yang mengalir melalui saluran irigasi membawa unsur hara penting bagi tanaman,  menyuburkan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, sistem ini juga membantu mengendalikan erosi tanah dengan memperlambat aliran air dan mencegah hilangnya lapisan tanah  subur.

Selain itu, sistem budidaya padi sawah di Jawa Tengah juga mencerminkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Petani telah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan air secara bijaksana, dengan  memperhatikan kelestarian dan kelestarian agroekosistem. Melalui praktik-praktik ini, mereka  berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan air untuk pertanian dan keberlanjutan sumber daya air. Namun, meskipun sistem irigasi tradisional telah membantu mewujudkan pertanian berkelanjutan di Jawa Tengah, tantangan baru juga muncul.

Perubahan iklim, urbanisasi, dan perubahan sosial dapat berdampak pada keberlanjutan sistem irigasi tradisional. Oleh karena itu, penting bagi  petani dan pemangku kepentingan terkait untuk terus memperkuat dan memelihara sistem ini sambil memperkenalkan inovasi  yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk mengenali dan menghormati kearifan lokal petani padi sawah di Jawa Tengah. Dukungan dari pemerintah, lembaga penelitian dan masyarakat luas akan memperkuat praktik-praktik tradisional ini dan mengembangkan solusi  inovatif dan berkelanjutan untuk menjamin keberlanjutan dan keberlanjutan budidaya padi sawah di Jawa Tengah. Oleh karena itu, budidaya padi sawah di Jawa Tengah akan terus menjadi pilar penting dalam membangun pertanian berkelanjutan dengan penekanan pada keberlanjutan air, kesuburan tanah, dan keberlanjutan sosial ekonomi petani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun