Mohon tunggu...
Vito FadhilahDirgantara
Vito FadhilahDirgantara Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar SMA

siswa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilanda Rasa Sepi

1 Maret 2020   21:27 Diperbarui: 1 Maret 2020   21:27 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pada suatu pagi di depan teras rumah, duduk seorang wanita hamil bernama Maria, seorang wanita ramah yang telah menunggu kelahiran sang anak. Maria tinggal bersama sang suami yang bernama Ferguso, di rumah yang cukup megah untuk sebuah keluarga kecil. Mereka adalah keluarga yang sangat berkecukupan, sebuah keluarga bahagia. Sampai suatu hari saat hari persalinan Maria.
Kala itu hujan besar pukul 07.00 malam, Maria sedang menunggu kehadiran sang suami di rumahnya. Malam itu maria sudah merasa mual, perutnya terasa keram tanda -- tanda kalau Maria akan segera melahirkan anaknya, namun sayang suaminya tak kunjung datang. Rasa sakit maria terasa semakin hebat dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur sambil menahan rasa sakit yang dia rasakan, namun tanpa dia sadari air ketubannya sudah pecah tak ada satu orang pun yang bisa menolong Maria. Maria terjatuh dan tergeletak di lantai dan dia tak sanggup lagi untuk bangun.

10 menit berlalu Ferguso pun datang pulang, ia terkejut melihat kondisi sang istri yang sudah terbaring lemah di lantai kamar mereka. Melihat hal itu Ferguso pun bergegas membawa Maria ke rumah sakit dengan sangat berharap untuk keselamatan sang istri dan sang anak. Sesampainya di rumah sakit dokter mengatakan bahwa Maria harus menjalani operasi cesar untuk bisa mengeluarkan sang anak, karena Maria terlalu lemah untuk melakukan proses persalinan normal.

3 jam operasi berlangsung akhirnya dokter keluar untuk memberi kabar pada Ferguso. Dokter mengatakan bahwa seorang bayi cantik telah lahir dengan sehat dan selamat. Ferguso merasa sangat bahagia mendengar hal itu, namun kebahagiaannya hanya sesaat. Dokter dengan berat hati mengatakan bahwa nyawa sang istri tak tertolong. Ferguso merasa sangat hancur dan ia berfikir bahwa dia tidak akan bisa merawat putri mereka seorang diri tanpa kehadiran Maria. Anak mereka diberi nama Garcia sesuai keinginan sang istri.

  Setelah Berbulan-bulan larut dalam rasa sedih, Ferguso ditemukan meninggal karena bunuh diri di rumahnya. Ferguso diduga meminum racun untuk mengakhiri hidupnya. Dengan hal itu sekarang Garcia benar--benar tidak akan bisa merasakan rasa kasih sayang dari orangtuanya. Garcia dibesarkan oleh orang tua Maria dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Garcia dibesarkan oleh kakek dan neneknya selama kurang lebih 14 tahun sampai kakek dan neneknya meninggal dunia. Kakeknya meninggal saat Garcia berusia 5 tahun karena kecelakaan kerja, dan neneknya meninggal saat Garcia berumur 14 tahun karena sakit yang tak terobati. Garcia sekarang benar--benar sendiri dia tak punya siapa--siapa lagi. Ia terpaksa tinggal di panti asuhan karena orangtua Ferguso tidak mau merawatnya, mereka menganggap Garcia sebagai kutukan yang menyebabkan anak mereka meninggal.
Garcia tumbuh menjadi gadis cantik yang mandiri. Di panti dia memiliki sifat ceria dan baik hati yang menyebabkan dia memiliki cukup banyak teman, namun ada juga beberapa anak panti yang tidak suka kepadanya. Awalnya Garcia punya banyak teman disana sampai suatu ketika anak -- anak yang tidak menyukai Garcia memfitnah dia, menyebarkan kabar keseluruh panti kalau Garcia merupakan anak terkutuk yang menyebabkan seluruh keluarganya meninggal dunia, mereka juga menyuruh semua warga panti untuk menjauhi Garcia jika tidak ingin terkena kutukan, alhasil bukan hanya anak -- anak panti yang menjauhi Garcia, namun juga beberapa suster menjauhinya karena percaya akan kabar itu. Dijauhi semua orang di panti dia merasa sangat sedih, tapi untungnya masih ada yang berbaik hati pada Garcia dia adalah Hernando sang kepala panti yang selalu melindungi Garcia setiap kali Garcia diserang oleh anak--anak panti dan ada satu anak panti yang berbaik hati pada Garcia ia adalah Alejandra dia adalah satu -- satuya anak panti yang mau berteman dengan Garcia, mereka selalu bersama bahkan setelah keluar dari panti.
Bertahun -- tahun berlalu Garcia kini berusia 30 tahun. Dia sudah sukses, sekarang dia memiliki pekerjaan tetap, dan tinggal di sebuah apartemen bersama sahabatnya. Dia sudah cukup bahagia sekarang untuk melupakan rasa pahit dimasa lalunya. Di hari--hari bahagianya itu keadaan kembali memburuk, sang sahabat terkena kanker dan keadaannya semakin memburuk. Alejandra dirawat di rumah sakit dekat apartemen, sama seperti Garcia dia juga sudah tidak punya keluarga lagi jadi Garcia lah yang selalu menemani Alejandra dihari -- harinya yang kian memburuk. Berbulan -- bulan berlau keadaan alejandra kian memburuk hingga akhirnya nyawanya direnggut kanker hati yang sangat ganas. Mengalami kejadian itu Garcia sangat terpukul karena untuk kesekian kalinya ia kehilangan orang yang ia sayangi. Mencoba bangkit dari keterpurukan akhirnya Garcia bertemu seorang laki -- laki bernama Mario dan jatuh hati padanya. Mereka saling mencintai dan Mario berhasil menyembuhkan luka di hati garcia.
Dua tahun bersama Garcia, Mario ingin untuk menikahinya, namun sayang hubungan mereka tidak bisa berlanjut karena Mario di jodohkan oleh orang tuanya, dan Mario pun memilih untuk menuruti keinginan orang tuanya. Lagi, lagi, dan lagi luka di hati Garcia basah kembali, sekali lagi dia harus merasakan kesendirian rasa sakit yang hebat, diawali dengan kematian kedua orang tuanya, kemudian kakek neneknya, kemudian perlakuan anak--anak di panti, kepergian sahabat baiknya, sekarang dia harus kehilangan orang yang ia cintai, dia merasa bahwa ini terlalu berat untuk dia lalui dan dia tidak bisa memikulnya lagi maka dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Karena dengan begitu ia pikir bahwa ia tak akan merasa sakit lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun