Sadulur Papat Lima Pancer Kearifan Lokal di Indonesia

Rumah cara tradisional dibangun menggunakan rangka bambu dengan dinding anyaman yang terbuat dari daun lontar yang disebut "rumah penggerajaan". Rumah jenis ini biasanya dibangun di atas panggung kemudian ditutup dengan bambu lagi sampai semua sisi tertutup kecuali satu dinding yang memiliki bukaan di bagian atas di mana Anda bisa naik ke rumah Anda jika diperlukan (biasanya digunakan untuk memasak). Rumah jenis ini digunakan sebelum listrik ditemukan sehingga orang akan menggunakan lampu minyak tanah atau obor pada malam hari karena tidak banyak cahaya yang datang dari sumber luar karena kekurangannya! 

Kearifan lokal dapat digunakan untuk menarik lebih banyak wisatawan, mengembangkan produk pariwisata dan mempromosikan destinasi pariwisata lokal. Di Indonesia, ada banyak praktik tradisional yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Praktik-praktik ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk pariwisata yang akan populer di kalangan pengunjung asing. Kearifan lokal juga dapat dipromosikan dengan mempromosikan wisata budaya dimana orang akan datang ke Indonesia untuk alasan budaya bukan hanya untuk wisata alam seperti pantai dan pegunungan.

 Kekuatan dari kearifan lokal yang tersimpan dalam konsep Tri Hita Karana,

Tri Hita Karana adalah sebuah konsep yang berarti tiga kekuatan alam, yaitu matahari, bulan dan bumi. Ini adalah konsep yang ditemukan dalam filsafat Hindu Sankhya dan telah digunakan oleh banyak filsuf di berbagai peradaban. Kekuatan kearifan lokal yang tersimpan dalam konsep ini berasal dari kesederhanaannya: hanya menggunakan tiga elemen untuk menjelaskan kehidupan manusia di Bumi. Matahari mewakili energi dan kekuatan; bulan melambangkan pertumbuhan; dan Bumi melambangkan stabilitas. Itu dibuat sebagai penjelasan tentang bagaimana ketiga hal ini bekerja bersama untuk mendukung kehidupan di planet ini, tetapi dengan satu peringatan---mereka harus seimbang! kemampuan mengetahui Kearifan Lokal sangat penting Kearifan lokal merupakan aset berharga yang dapat digunakan untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia.

 Pariwisata merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di negara kita, sehingga kita harus menggunakan kearifan lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan pariwisata kita. Kekuatan kearifan lokal terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan keunikan, keragaman budaya, dan keindahan alam Indonesia. Kearifan lokal sering diturunkan dari generasi ke generasi melalui cerita atau simbol yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat melalui kehidupan sehari-hari. Misalnya: banyak mitos tentang Gunung Bromo di sekitar Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur; cerita-cerita ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dari mulut ke mulut. Kisah-kisah ini berisi informasi berharga tentang bagaimana orang hidup, bekerja, dan berperilaku -- hal-hal yang tidak dapat ditemukan di buku karena hanya ada di dalam komunitas itu sendiri . 

Bagaimana cara kita untuk menjaga kearifan lokal di Indonesia gar tidak hilang dari lingkungan masyarakat ? Kita bisa mempertahankan kearifan lokal di Indonesia dengan cara yaitu adanya pendidikan tentang budaya daerah, mengenali budaya daerah mereka sendiri, dilaksanakan lomba budaya daerah, mendukung upaya pengembangan budaya daerah, diadakanpentas seni daerah, tidak memilih budaya asing agar tidak mematikan budaya daerah atau nasional,mengenalkan budaya daerah kepada orang lain, mengadakan festival kebudayaan setiap tahun, memasukan unsur budaya daerah ke dalam kurikulum, dan memasukkan unsur budaya ke dalam film. Jadi, mempertahankan atau melestarikan budaya dan tradisi yang ada adalah tanggung jawab kita bersama. Dan kita juga harus mengimplementasikan budaya daerah di lingkungan masyarakat. 

Kesimpulannya,Kearifan lokal Indonesia merupakan bagian penting dari warisan bangsa dan harus dilestarikan. Di dalamnya terdapat segudang ilmu dan pengalaman yang dapat digunakan untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia. Kearifan lokal juga merupakan sumber inspirasi penting bagi seniman, penulis, penyair, dan musisi yang telah mengambilnya dari waktu ke waktu.

DAFTAR PUSTAKA :

(2022).Sedulur Papat Lima Pancer 2.Diakses pada 25 Oktober 2022,dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://pdfslide.tips/amp/documents/sedulur-papat-lima-pancer-2.html&ved=2ahUKEwjlrs_jyv36AhUEUGwGHftsB2w4ChAWegQIARAB&usg=AOvVaw2k6THPIQNZD3jN72rWCEgv
Naela Khusna faela,S.S.(2018). Pembelajaran kearifan lokal. Diakses pada 26 Oktober 2022,dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjo0d65yf36AhUPIrcAHT4TCqwQFnoECA0QBQ&url=https%3A%2F%2Fjurnal.umk.ac.id%2Findex.php%2Fpendas%2Farticle%2Fdownload%2F2316%2F1345&usg=AOvVaw3OoCt-nrQY17HSTcyAEErr
Maria Matildis,B.(2020). Upaya kearifan lokal. Diakses pada 25 Oktober 2022,dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/17453/&ved=2ahUKEwiOp4e4y_36AhW0BbcAHQf0CUAQFnoECAoQAQ&usg=AOvVaw2jt81O8En_NAsGHwT2C7f-

Puti Aini,Y.(2022).11 cara melestarikan budaya daerah agar tidak hilang.Diakses pada 25 Oktober 2022,dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.inews.id/news/nasional/11-cara-melestarikan-budaya-daerah-agar-tidak-hilang-simak-ya&ved=2ahUKEwjuvMiIyv36AhX4CLcAHXR-DAkQFnoECAsQBQ&usg=AOvVaw1NobxXiVdpDtvEzPnd47x7