Sadulur Papat Lima Pancer Kearifan Lokal di Indonesia

Ilmu sadulur lima pancer ialah merupakan fondasi dari pemahan kebatinan yang penerapannya biasanya mengarah kepada bela diri atau silat, pengobatan dan pencarian jati diri seseorang.Ada yang mengatakan ilmu tersebut merupakan simbol dari tapak jalan (+) yang juga mirip dengan simbol swastika, karena menurut keterangan, simbol (+) yang mirip tanda bintang(*) yang merupakan simbol rahasia dari king of solomon atau star of David, intinya adalah diri kita yang didampingi empat arah depan, belakang, kanan, dan kiri. 

Pemahan filosofi sedulur papat lima pancer ternyata bukan hanya milik indonesia. Ada beberapa budaya yang ternyata sama apabila di kaitkan dengan budaya Indonesia diawal cerita pada thread ini diungkapkan dengan pertanyaan "adakah hubungannya dengan simbol" Tertua"bintang dan tambah sebagai The secret symbol of solomon"dalam budaya dunia ini. 

Contohnya dari yunani, yang membuat zeus punya hak merintah Olympus adalah jasanya yaitu mengalahkan empat titan(terdiri dari tanah, angin, api, air) dengan mengurung mereka pada tempatnya masing-masing. 

Contohnya dari Cina, journey to the west, menceritakan perjalanan biksu yang lemah tak berdaya bersama empat muridnya yang siluman sakti mandraguna (gokong, patkay, sachen dan lufma) ke barat mencari kitab sucinya. 

Contoh dari wayang, kereta sri Kresna yang ditarik oleh empat kuda yaitu merah, hitam, kuning, dan putih) saat perang baratyudha. 

Bahwa filosfi sadulur papat lima pancer secara tidak langsung oleh soekarno telah dijadikan icon falsafah sakti bangsa Indonesia. Pancasila dengan bintang ditengah, dikelilingi empat lambang yaitu rantai, beringin, kepala banteng dan padi kapas pada empat sudutnya. Semuanya melambangkan hal yang sama yaitu empat kekuatan dipimpin oleh satu kebijaksanaan, empat kekuatan dilambangkan dengan empat simbol(api, angin, air,bumi), satu kebijaksanaan dilambangkan petir atau listrik. 

Sadulur papat lima pancer menurut budaya jawa, mengambil dari kitab kidungan purwajati tulisannya dimulai dari lagu dhandanggula yang bunyinya adalah :

Ana kidung ing kadang marmati amung tuwuh ing kuwasanira nganakaken saciptane kakang kawah puniku kang rumeksa ing awak mami anekkake sedya ing kuwasanipun adhi ari-ari ingkang memayungi laku kueasanireku jangkep kadang ingsun papat kalimane wus dadi pancer sawiji tunggal sawujud ingwang. 

Pada lagu tersebut disebutkan bahwa saudara empat itu adalah marmati, kkawah, ari-ari (palsenta atau tembun)i dan darah yang umumya disebut rahsa. Semua itu berpusat di pusar yaitu berpusat di bayi. Jelasnya mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut marmati, kakang kawah, adhi ari-ari dan rahsa, karena marmati itu artinya samar mati atau takut mati, umumnya bila seorang ibu mengandung setiap hari pikirannya khawatir karena samar mati. Rasa khawatir itu hadir terlebih dahulu sebelum keluarnya kawah atau air ketuban, ari-ari, dan rahsa. Oleh karena itu rasa samar mati itu lalu dianggap sadulur tuwa atau saudara tuatua. Perempuan yang hamil saat melahirkan, yang keluar terlebih dahulu adalah air kawah atau air ketuban sebelum bayinya, degan seperti kawah lantas dianggap sadulur tuwa yang biasanya disebut kakang atau kakak kawah. Bila kawah sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan lahir si bayi, setelah itu barulah keluar ari-ari atau placenta atau tembuni. Karena ari-ari keluar setelah bayi lahir, itu disebut sebagai sedulur enom atau saudara muda dan disebut adhi atau adik ari-ari. Setiap ada wanita yang melahirkan, tentu saja juga mengualkan rah atau getih sama dengan darah yang cukup banyak. Keluarnya rah atau rahsa juga pada waktu akhir, maka dari itu rah atau rahsa itu juga dianggap sadulur enom. Puser atau tali pusat itu umumnya gugur atau pupak ketika bayi sudah umur tujuh hari. Tapi pusat yang copot dari situlah muncul semoyan saudara empat lima pusat. Sadulur papat lima pancer merupakan bentuk kearifan lokal Indonesia dalam budaya Jawa. Nah, apa itu kearifan lokal ? 

Wacana kearifan lokal atau local wisdom mendapatkan perhatian lebih serius ketika muncul kecenderungan mengendorkan nilai-nilai moral sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan kebudayaan yang menyertainya. Sekaligus juga berdirinya pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai tersebut. Realitas ini juga melahirkan kesadaran tentang betapa rapuh dan dananya duni kita ini, suatu pengakuan tentang batas-batas sampai dimana bumi ini akan bertenggang rasa terhadap campur tangan manusia. 

Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik masyarakat lokal. Ini mengacu pada tubuh informasi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal sering kali mencakup praktik, kepercayaan, dan pengetahuan tradisional. Kearifan lokal juga dapat mencakup praktik budaya unik yang tidak banyak dikenal di luar masyarakat tempat asalnya. Tradisi lokal dapat mencakup menenun, metode bertani atau resep memasak khusus untuk daerah atau kelompok etnis tertentu di Indonesia.