Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Turkish Delight, Bukti Cinta Berawal dari Perut

26 Juni 2020   12:28 Diperbarui: 27 Juni 2020   02:14 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turkish delight yang banyak dijual di Grand Bazaar Istanbul, Turki.(KOMPAS.COM / SILVITA AGMASARI)

Turkish Delight termasuk salah satu cemilan tertua di dunia, yaitu sejak 230 tahun yang lalu. Keberadaannya yang sudah ada sejak dahulu kala, membuat asal muasalnya memiliki beberapa versi cerita. Salah satu cerita adalah bahwa cemilan ini dibuat pada masa pemerintahan salah satu Sultan di Kerajaan Ottoman. 

Turkish Delight (Dokumentasi Pribadi)
Turkish Delight (Dokumentasi Pribadi)
Sultan tersebut memiliki banyak istri. Istri yang bahagia tentunya membuat damai keluarga. Karenanya, sang Sultan pun berpikir bagaimana cara membahagiakan para istri tersebut. 

Entah apakah ia tahu tentang pepatah “Cinta dimulai dari Perut” atau tidak, yang pasti tercetuslah ide untuk membuat cemilan terenak untuk para istrinya ini sebagai cara untuk menyenangkan mereka. 

Diperintahkanlah koki istana untuk membuat cemilan terenak, dan lahirlah Turkish Delight yang dengan segera menjadi makanan yang paling diburu dari dapur istana.

Spice Bazaar Istanbul adalah salah satu tempat mencoba Turkish Delight (Dokumentasi Pribadi)
Spice Bazaar Istanbul adalah salah satu tempat mencoba Turkish Delight (Dokumentasi Pribadi)
Cerita lain tentang asal usul Turkish Delight, lebih ada dasarnya. Berdasarkan dokumentasi sejarah, adalah seorang yang bernama Bekir Efendi, yang kemudian dikenal dengan nama Hacı Bekir membuka toko cemilan manis pada tahun 1777. 

Pada pertengahan abad ke-19, saat ditemukannya tepung jagung, Bekir Efendi mengubah resep aslinya dengan menggunakan tepung jagung untuk menggantikan tepung yang biasa digunakannya. 

Penggunaan tepung jagung ini menghasilkan cemilan dengan tekstur kenyal. Dengan tekstur baru ini, cemilannya menjadi berbeda dan unik. Orang-orang sangat menyukainya. 

Berita ini sampai ke Istana. Oleh Sultan Mahmud II, yang saat itu sedang memerintah, ia ditunjuk sebagai Chief Confectionery istana. Toko Haci Bekir pengelolaanya diwariskan turun temurun dari ayah ke anak. 

Anak-anaknya juga menjadi Chief confectionery istana hingga berakhirnya kerajaan Ottoman pada tahun 1922. Toko ini masih berdiri hingga sekarang di distrik Bahçekapı.

Toko Haci Bekir yang masih berdiri hingga sekarang (Dokumentasi Pribadi)
Toko Haci Bekir yang masih berdiri hingga sekarang (Dokumentasi Pribadi)
Entah apakah cerita tentang Sultan yang ingin membahagiakan para istrinya melalui makanan ini betul atau tidak, yang pasti makanan memang mempunyai “kekuatan”. 

Tak hanya Indonesia yang memiliki pepatah tersebut, Amerika pun mempunyai pepatah sejenis, “The way to man’s heart is through his stomach”. Jika seorang perempuaan (ataupun laki-laki) menyukai seseorang, membuatkan makanan merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan perhatiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun