Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ssshh... Kalau di Finlandia, Harap Tenang

8 November 2019   09:20 Diperbarui: 10 November 2019   10:26 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Red Shore Houses, Porvoo (Sumber: Dokumen Pribadi)

Salah satu fakta (atau mungkin mitos) unik mengenai Finlandia adalah orang Finlandia dianggap sebagai orang yang pendiam. Mereka tidak suka ngobrol hal-hal yang remeh temeh. Bagi mereka, bila tidak ada yang perlu dibicarakan, mereka akan memilih diam. 

Tidak ada "keharusan" untuk mengisi "kekosongan" dalam percakapan. Kebiasaan ini sudah sebegitu menyatunya, hingga bila sedang berdiri bersama (misal mengantri/menunggu), jarak dengan sekitarnya tidak terlalu dekat. 

Salah satu foto yang terkenal dan beredar luas adalah foto mengenai orang Finlandia menunggu di halte bis. Sebegitu melekatnya image tersebut, sampai-sampai salah satu kampanye pariwisata di Finlandia menggunakan slogan: "Silence, Please".

Antrian di Halte Bis Finlandia (Sumber: Finnishcrushcourse.wordpress.com)
Antrian di Halte Bis Finlandia (Sumber: Finnishcrushcourse.wordpress.com)
Antrian di Halte Bis Indonesia
Antrian di Halte Bis Indonesia
Kita hidup di dunia yang semakin lama semakin bising. Bayangkan bila di jaman dulu saat masih belum diketemukannya kendaraan bermotor, suara yang terdengar hanya derap kaki kuda. 

Sekarang ini, kendaraan bermotor jumlahnya jutaan, berada dimana-mana, di darat, laut maupun udara. Belum lagi berbagai peralatan elektronik lain, mulai dari televisi, alat pemangkas rumput, dan sebagainya, yang menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang beragam.

Bila saat ini banyak yang sibuk mengurusi polusi udara, polusi air dan polusi lainnya, namun sepertinya banyak yang belum menyadari adanya polusi suara. Tak seperti polusi lainnya, polusi suara tidak meninggalkan jejak.

Padahal, berdasarkan penelitian, polusi suara itu berbahaya karena berpengaruh terhadap kesehatan, mulai dari menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan tidur, sampai menyebabkan stress.

Suasana hening, diperlukan. Banyak manfaat dari berada dalam keadaan hening atau senyap. Diantaranya, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem imunitas, mengurangi tingkat stress dengan menurunkan tingkat kortisol darah dan adrenalin.

Dengan hening selama 2 jam dapat membangun sel baru di daerah hippocampus, sebuah area di otak yang berhubungan dengan proses belajar, mengingat dan emosi.

Dengan hening 2 menit, dapat meredakan ketegangan di tubuh dan otak. Efeknya lebih rileks daripada mendengarkan musik. Keadaan diam dan hening juga memicu kreatifitas dan refleksi diri.

Kondisi dunia yang semakin bising dan munculnya kesadaran akan penting dan perlunya keheningan, membuat hening mulai menjadi "komoditas". Berbagai paket penawaran untuk meditasi dengan harga yang tak murah, semakin banyak kita jumpai. Paket wisata  alam, juga semakin banyak dan peminatnya juga semakin meningkat. 

Alam adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan keheningan. Duduk diam di tepi danau, atau berjalan di hutan membebaskan kita dari hiruk pikuk yang sehari-hari kita alami. Hanya akan terdengar langkah kaki, suara gemerisik dedaunan dan juga kicauan burung. 

Finlandia adalah salah satu Negara yang memiliki banyak lokasi yang masih natural. Dengan jumlah danau sebanyak 187.888, menjadikannya sebagai negara dengan jumlah danau terbanyak di dunia. Demikian pula dengan hutan. Sebanyak  74 persen tanah di Finlandia adalah hutan. 

Finlandia menjadi Negara di Eropa dengan jumlah hutan terbesar. Karenanya, tidak sulit untuk menemukan tempat hening di Finlandia. Namun menjadi berbeda bila kebetulan berada di kota besarnya. Sama seperti umumnya kota besar di Negara lain, kota besar di Finlandia, seperti contohnya Helsinki, juga tidak lepas dari persoalan kota besar, yang salah satunya adalah polusi suara.

Kamppi Chapel, Helsinki (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kamppi Chapel, Helsinki (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Adalah sebuah bangunan di Helsinki, yang dibangun dengan tujuan untuk menyediakan tempat hening. Kamppi Chapel. Sebuah kapel yang berlokasi di daerah tersibuk kota Helsinki. Lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan dan stasiun utama Helsinki, jadi dapat dibayangkan betapa ramainya lokasi ini. Pemilihan lokasi yang sangat tepat.

Kamppi Chapel, dibangun sebagai bagian dari Program World Design Capital. World Design Capital yang diorganisir oleh World Design Organization diberikan kepada kota yang menggunakan design secara efektif sehingga membawa perkembangan pada berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Helsinki terpilih sebagai World Design Capital pada tahun 2012.

Sesuai dengan peruntukannya, kapel ini juga dikenal dengan nama "The Chapel of Silence", Kapel Hening. Walaupun ini adalah kapel (yang secara singkat dapat diartikan sebagai gereja kecil), namun tidak ada acara keagamaan di sini. Setiap orang dari berbagai keyakinan bisa memasuki bangunan ini untuk duduk, berdoa, meditasi atau hanya sekedar beristirahat dari keramaian.

Bangunannya tidak besar, tetapi mempunyai desain yang unik. Designnya "bersih", tanpa ornament. Kekuatannya ada pada bentuknya. Keseluruhan bangunan ini berbentuk lengkung. Tidak ada garis lurus. Bentuknya seperti mangkuk.

Penggunaan hanya satu jenis material, yaitu kayu, semakin menonjolkan kekuatan bentuk bangunan. Bagian dalam kapel ini juga "bersih", hanya menyediakan beberapa barisan kursi panjang, altar dan tempat lilin yang kesemuanya juga menggunakan material kayu. Tidak ada bukaan jendela sama sekali (bukaan jendela akan dapat mengalihkan perhatian). Sumber cahaya berasal dari bukaan pada langit-langit.

Keseriusan Finlandia akan kondisi hening, juga dapat dilihat dari Bandar udaranya. Bandar udara Helsinki menjadi salah satu bandar yang mengadopsi konsep "Silent Airport". 

Pengumuman yang biasa terdengar bila berada di Bandar Udara, hanya akan tedengar di area gerbang keberangkatan. Kecuali untuk pengumuman yang bersifat darurat tentunya. Beberapa Negara lain juga mulai mengadopsi konsep ini, diantaranya Bandara London, Chennai dan Cape Town.

Sumber: Vane Aiprort
Sumber: Vane Aiprort
Semakin banyak yang menyadari pentingnya hening. Beberapa tindakan mulai dilakukan. Seperti pada kereta di Jepang, yang walaupun tidak ada peraturan tertulis, namun penumpang sadar untuk tidak berbicara dengan suara keras. Juga kereta di Belanda, disediakan gerbong khusus, dimana bila duduk di gerbong ini, penumpang tidak ada yang bersuara. Gerbong ini ditandai dengan stiker khusus.

Selain itu, di Jerman ada yang mengembangkan aplikasi "Hush City". Dengan aplikasi ini, pengguna bisa meng-upload lokasi hening, lengkap dengan foto dan rekaman suara di lokasi tersebut.

Pengguna juga bisa memberikan komentar mengenai lokasi dan apa yang dirasakan saat berada di lokasi tersebut. Pengguna aplikasi ini juga dapat mencari tempat-tempat hening dari berbagai lokasi yang dibagikan oleh sesama pengguna aplikasi ini.

Hening itu penting. Marilah kita menjadikan hening sebagai kebiasaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun