Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cerita dari Valparaiso

31 Mei 2019   08:28 Diperbarui: 31 Mei 2019   15:01 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Valparaiso (Dokumentasi pribadi)

Para aktivis BRP ditangkap dan disiksa di bawah kepemimpinan Pinochet. Pablo Neruda pun meninggal di tahun yang sama, dan kematiannya yang mendadak, sampai sekarang masih menimbulkan tanda tanya. Mural pun dihapus oleh militer. Para aktivis tetap membuat mural secara sembunyi-sembunyi. Walaupun banyak yang tertangkap dan tiba-tiba menghilang.

Valparaiso dengan lokasinya yang berbukit-bukit dan gang-gang sempit, menjadikannya tempat yang ideal bagi para seniman untuk mengekspresikan pandangan mereka melalui seni mural secara sembunyi-sembunyi. 

Para seniman ini, walaupun mereka tahu resiko yang dihadapi, tetap bertahan dan berjuang, karena ini merupakan salah satu cara yang dapat mereka gunakan untuk mencoba membawa perubahan di rezim tangan besi. Kegigihan para seniman ini memegang peran penting dalam tumbangnya rezim Pinochet. Hingga akhirnya pada tahun 1990 Chili kembali ke sistem demokrasi.

Mural di dinding (Dokumentasi pribadi)
Mural di dinding (Dokumentasi pribadi)
Tumbangnya rezim Pinochet, memberikan kembali kebebasan bagi warga negaranya untuk berekspresi. Bahkan pemerintah mendukung para seniman jalanan untuk berkarya. Dengan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, Valparaiso dipenuhi dengan berbagai karya seni mural. 

Mural dapat dijumpai hampir di setiap sudut kota. Menelusuri sudut-sudut kotanya, mengasyikkan namun juga sedikit melelahkan karena lansekap tanahnya yang naik turun. Beruntung di beberapa tempat disediakan funicular, semacam lift. 

Keberadaannya sangat membantu. Menghemat tenaga dan juga waktu. Biayanya pun tak terlalu mahal, CLP 100 (atau sekitar Rp 2.000). Lagipula, naik funicular juga merupakan aktivitas yang "wajib" dicoba, karena banyak funicular yang mempunyai nilai historis. Funicular Ascensor Concepcin salah satunya. Ia merupakan funicular tertua di Valparaiso, yang beroperasi sejak tahun 1883.

Walaupun mural dapat ditemui di setiap sudut kota, namun ada beberapa area yang terkenal akan keindahan mural-nya. Salah satunya adalah Cerro Conception. Lokasinya yang di atas bukit, memberikan pemandangan yang indah. Kita bisa melihat luasnya samudera pasifik dan juga pemandangan kota dari atas.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tak jauh dari Cerro Conception, terdapat Paseo Atkinson, tempat di mana kita bisa melihat Beethoven Piano Stairs yang terkenal. Inspirasinya mungkin didapat dari nama jalan tempat tangga tersebut berada, yaitu di Beethoven Street. Tempat berikut yang masih dapat dicapai dengan berjalan kaki, adalah Paseo Yugoslavo. 

Di sini terdapat  Palacio Baburizza, museum seni Valparaiso. Bila tertarik dengan funicular, di sini ada yang jual miniaturnya. Desainnya beragam, namun menurut penjualnya, desain yang utama adalah yang bergambar bendera Chili. 

Selain tempat-tempat tadi, tempat yang juga menarik untuk dikunjungi adalah La Sebastiana, rumah peristirahatan Pablo Neruda, yang sekarang difungsikan sebagai museum.

Mural sudah menjadi identitas bagi Valparaiso. Bila dulu mural dijadikan sarana berjuang melawan rezim Pinochet, sekarang ini mural dijadikan sarana untuk mengkampanyekan ide-ide yang dirasakan perlu, seperti ide lingkungan, pendidikan dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun