Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelaku Sejarah pada Jejak Digital

4 Juli 2022   14:45 Diperbarui: 4 Juli 2022   22:17 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wright Bersaudara (foto: historycollection.com)

Kita sebagai individu akan memiliki sejarah kehidupan kita masing masing baik itu yang gelap dan terang, dengan begitu kita sebagai individu merupakan pelaku sejarah dari kehidupan kita sendiri.

Negara pun punya sejarah perjalanan dimana pelaku sejarah nya dapat dikatakan adalah semua individu yang duduk di lingkaran pemegang kebijakan yang hadir pada setiap fase perjalanan negara.


Bila kita sebagai individu tidak bisa membohongi diri sendiri terhadap sejarah dari kehidupan kita, pada pelaku sejarah negara sebenarnya hal serupa berlaku yang sama tetapi tidaklah selamanya itu terjadi.


Sejarah kehidupan kita tidak selamanya memerlukan bukti otentik seperti dokumentasi untuk hal yang sangat pribadi, namun tidak demikian berlaku pada sejarah negara karena sifatnya tidak pribadi seperti pada kehidupan individu, sehingga dokumentasi sangat dibutuhkan untuk pembuktian dari setiap tonggak sejarah yang tercipta.


Dahulu belum ada jejak digital seperti sekarang sehingga beberapa tonggak sejarah bisa saja tertulis sesuai dengan apa yang terjadi tetapi ada juga yang tidak sesuai, dan jika itu terjadi maka saat itulah beberapa dari kita mulai mempertanyakan keotentikan dari sebuah tonggak sejarah.


Namun dengan perkembangan teknologi saat ini jejak digital dapat dijadikan bukti otentik dari apa yang tengah dan telah terjadi yang akan menjadi sejarah dari masa mendatang, sehingga generasi mendatang akan sangat mudah mencari kebenarannya.


Untuk itu marilah kita menjadi pelaku sejarah yang menciptakan tonggak tonggak sejarah yang    baik, sangatlah tidak etis jika kita meributkan sejarah masa lalu namun kita melakukan hal hal yang mungkin bisa sama dengan para pelaku sejarah dimasa lalu.


Kita perlu mengingat bahwa generasi mendatang tidak perlu berdebat lagi karena adanya jejak digital, mereka dapat mengakses sejarah hanya dengan beberapa klik an, tidak perlu mondar mandir ke tempat tempat penyimpanan berkas.


Jika sebagai pribadi segala akibat dari perlakuan kita bisa merugikan orang lain tetapi konsekwensi nya bisa kita hadapi dalam waktu lama di kehidupan kita, maka konsekwensi dari pelaku sejarah sebuah negara akan dirasakan oleh banyak orang (publik).


Dahulu dalam dunia penerbangan para perintis penerbangan banyak yang menciptakan tonggak tongak sejarah namun kebanyakan dari mereka melakukan itu untuk menjadi yang pertama dalam dunia penerbangan untuk kebanggan mereka sendiri dan mungkin tidak terpikirkan oleh mereka bahwa apa yang mereka lakukan menjadi dasar dari perkembangan yang terjadi masa kini dimana penerbangan sangat berguna bagi khalayak banyak.


Mereka membeli pesawat sendiri, terbang untuk menyalurkan kecintaan mereka pada penerbangan, namun pencapaian mereka semua sangat dirasakan oleh generasi setelah mereka termasuk kita yang menggunakan transportasi udara.

Mereka belum memahami jejak digital, mereka hanya memahami pencapaian mereka untuk kebanggan mereka sendiri tanpa menyadari legacy mereka akan terus berlanjut selamanya.


Dapatkah dunia saat ini menciptakan pelaku sejarah untuk masa mendatang dengan mengukir tonggak tonggak sejarah atas dasar yang sama dengan para perintis penerbangan yaitu atas dasar kecintaan bukan atas dasar yang lain?.

Adakah dari para pemegang kendali kebijakan yang memiliki kecintaan untuk melakukan kebaikan bagi khalayak banyak baik dengan disadari atau tidak serta dengan adanya jejak digital sekalipun ?


Dunia memang tidak sebesar daun kelor tetapi mencari daun kelor yang berguna bagi kesehatan terkadang juga sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun