Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Perjalanan dari Persaingan Airbus dan Boeing

15 Maret 2022   17:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   10:05 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pesawat Boeing dan Airbus (ahsing888/Pixabay.com)

Airbus dan Boeing merupakan dua pabrikan pesawat terbesar saat ini dengan menguasai sebagian besar pangsa pasar pada pesawat penumpang atau yang dikenal dengan airliner.

Persaingan diantara dua pabrikan ini terjadi pada setiap produk nya dalam artian bahwa salah satu alasan utama dari lahir nya produk dari salah satu mereka adalah merupakan jawaban dari produk dari pesaingnya yang lebih dulu yang memproduksi nya.

Persaingan ini tidak hanya terjadi pada penerbangan komersial tapi juga pada penerbangan jenis business jet dimana Airbus hadir dengan Airbus Corporate Jets sedangkan Boeing dengan Boeing Business Jets nya. Pada penerbangan militer persaingan kedua nya hanya melibatkan satu model pesawat saja dimana Airbus dengan A-330 300 dan Boeing dengan B-767 untuk pesawat tanker militer.

Sejak kapan persaingan diantara kedua nya dan apa yang melatarbelakangi persaingan diantara keduanya yang seperti nya tanpa akhir ini ?

Biasanya sebelum membuat pesawat, pabrikan pesawat akan terlebih dahulu melakukan riset dan melihat perkembangan yang terjadi pada penerbangan komersial dari berbagai sumber termasuk dari maskapai sebagai pengguna produk mereka, namun pada Airbus dan Boeing pada umumnya untuk menyaingi produk pesaing yang lebih dulu hadir.


Persaingan antara model pesawat pada kedua pabrikan ini akan mengacu pada ketiga hal berikut ini :

1. Ukuran

Karena kedua pabrikan ini sama sama memproduksi pesawat penumpang bermesin jet maka ukuran pesawat terbagi menjadi dua yaitu Narrow Body dan Wide Body.

Pesawat Narrow body memiliki diameter dari 3-4 meter dan hanya menyediakan satu lorong (single aisle) sedangkan wide body berdiameter 5-6 meter lebih sehingga memungkinkan untuk menyediakan lebih dari satu lorong. Pesawat Wide Body ini bisa berukuran mid-size atau sedang yang lebih kecil ukurannya dari wide body pada umumnya serta tidak lupa dengan ukuran Jumbo pastinya.

Pada pesawat narrow body pabrikan Airbus memiliki pesawat narrow body pada keluarga A-320 dan ditambah dengan A-220 setelah Airbus menguasai 50.01% saham pada program Bombardier Cseries pada bulan Juli 2018, sedangkan Boeing memiliki keluarga B-737 dan B-757 yang menggantikan B-727 yang sudah tidak diproduksi lagi.

Untuk wide body, Airbus memiliki keluarga A-330, A-340 dan A-350 serta A-380 sebagai Super Jumbo, sedangkan Boeing memiliki keluarga B-777, B-767, B-787 dan B-747 Jumbo.

2. Kapasitas

Ukuran diameter dan panjang pesawat akan mempengaruhi jumlah kapasitas pesawat yang dapat tergambar pada jumlah kursi per row nya, pada narrow body biasanya jumlah kursi per row nya berjumlah 3-6 kursi dan dapat menampung antara 160-260 penumpang sedangkan wide body jumlah kursi per row bisa berjumlah hingga 10 kursi per row nya dengan dua lorong sehingg bisa menampung hingga 480 penumpang. Jumlah ini dengan menggunakan dasar satu deck bukan double deck seperti pada B-747 dan A-380.

3. Daya Jelajah atau Range

Daya jelajah sebuah pesawat penumpang akan mempresentasikan kemampuan pesawat terbang tanpa mengisi bahan bakar dan ini akan mengkategorikan pesawat berdasarkan jarak atau durasi penerbangan menjadi tiga kategori yaitu penerbangan pendek, sedang dan jauh. 

Kriteria pada masing masing bervariasi dalam menentukannya namun yang umum digunakan yaitu dari segi jarak dan segi waktu atau lamanya penerbangan.

Untuk penerbangan jarak pendek dengan jarak dibawah 1,500 km atau hingga 3 jam penerbangan, untuk jarak sedang antara 1,500-2,200 km atau 3-6 jam sedangkan jarak jauh lebih dari 2,200 km atau 6-12 jam, namun kini ada penerbangan ultra long dengan durasi lebih dari 12 jam.

Ketiga hal ini akan memudahkan kita dalam memahami persaingan ini karena pada dasarnya semua pesawat diproduksi berlatarbelakang pada beberapa pertimbangan maskapai sebagai pengguna nya yang berhubungan dengan ketiga hal tersebut.

Atas dasar itu pula para pabrikan pesawat mengeluarkan varian varian dari model dasar pesawat untuk tetap dapat menjawab permintaan maskapai tersebut selain dari penerapan teknologi terkini.

Kita mengenal model dasar seperti A-320 dan B-737 namun perkembangan teknologi dan pertumbuhan penumpang menghasilkan banyak varian pada kedua model pesawat ini seperti A-320 dengan varian A-318, A-319 (versi pendek) dan A-321 (versi panjang), sedangkan B-737 dari seri 100 hingga Max. Setiap varian pada masing masing pesawat mengindikasikan perubahan yang dibuat atas dasar penerapan teknologi serta untuk menyaingi satu sama lainnya.

Pembuka dari persaingan diantara dua pabrikan ini bisa dikatakan tercipta ketika Airbus mengeluarkan produk pesawat komersial pertama nya yaitu A-300B2 yang merupakan pesawat berbadan lebar (wide body) pertama di dunia untuk penerbangan jarak sedang. Pesawat ini berkapasitas hingga 250 kursi dan dapat melayani penerbangan jarak sedang dan jauh dimana maskapai Air France menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat ini pada bulan Mei 1974.

Boeing ketika itu baru saja mendulang kesuksesan produk pesawat jet penumpang mereka B-747 pesawat berbadan lebar (jumbo) untuk penerbangan jarak jauh dimana PanAm menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat ini, sebelumnya Boeing juga meraih sukses dengan B-707 serta memiliki produksi pesawat narrow body B-727 dan B-737.

Namun ketika itu pula Boeing juga masih harus menghadapi dua rival lainnya yaitu Lockheed dan Mcdonnel Douglas yang berhasil mengisi gap kapasitas antara B-707 dan B-747 dengan produk Lockheed L-1011 Tristar dan Mcdonnel Douglas DC-10 nya.

Beberapa maskapai ketika itu membutuhkan pesawat dengan ukuran yang tidak lebih besar dari B-747 serta yang memiliki jelajah terbang yang tidak kurang dari B-747, Boeing kemudian memproduksi varian dari B-747 yaitu B-747 SP dengan ukuran lebih kecil dan 14 meter lebih pendek namun memiliki daya jelajah melebihi B-747.

Namun ini terjadi ketika dua rival nya sudah lebih dulu dan berhasil mengisi gap tersebut. Di sisi lain, Boeing tidak memiliki produk pesawat berbadan lebar pada penerbangan jarak sedang yang ketika itu dibutuhkan juga oleh para maskapai.

Boeing kemudian memulai program mereka yaitu 7X7 dan 7N7 yang kemudian menjadi dua produk mereka yaitu B-757 dan B-767 200 dimana maskapai United Airlines menjadi maskapai pertama yang menerbangkan pesawat B-767 200 pada bulan September 1982 atau delapan tahun setelah Airbus A-300B2. Dengan perkataan lain Airbus lebih dulu mengisi kebutuhan pasar pesawat berbadan lebar untuk penerbangan jarak sedang dengan kapasitas hingga 250 kursi.

Airbus kemudian memproduksi lanjutan dari A-300 mereka dengan A-300B4 600 atau yang lebih dikenal dengan A-300 600 yang mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 1983, pesawat ini akan lebih dapat menyaingi B-767 200 pada penerbangan jarak jauh.

Pada kemampuan daya jelajah A-300B4 600 memiliki dapat terbang sejauh 7,500 km sedangkan B-767 200 sejauh 12,200 km.

Kedua pabrikan melanjutkan persaingan dalam kelas ini dengan terus mengeluarkan variannya, Boeing mengeluarkan B-767 300, 300ER dan 400ER sedangkan Airbus mengeluarkan A-300B10 atau yang dikenal dengan A-310 dalam dua seri yaitu seri 200 untuk penerbangan jarak sedang dan seri 300 untuk penerbangan jarak jauh.

Airbus ketika itu belum memiliki pesawat narrow body pada penerbangan jarak pendek/sedang dan wide body untuk khusus jarak jauh. Ketika itu pesawat narrow body untuk penerbangan jarak pendek/sedang sudah diisi oleh Boeing dengan B-737 dan Douglas DC-9, sedangkan pada jarak jauh sudah ada B-707, B-747 serta pesawat dari pabrikan lainnya yaitu Lockheed L-1011 Tristar dan Mcdonnell Douglas DC-10.

Pada tahun 1977 Airbus memulai mengembangkan pesawat narrow body untuk jarak pendek dan menegah dengan tujuan untuk mengisi pasar pesawat narrow body berjarak pendek dan menengah dengan produk mereka A-320 pada bulan April 1988 dengan maskapai Air France sebagai maskapai pengguna pertamanya. .

Sedangkan untuk pesawat Wide Body untuk penerbangan khusus jarak jauh Airbus mengeluarkan dua pesawat secara bersamaan yaitu A-300B9 atau dikenal dengan A-330 serta A-300B11 atau dikenal dengan A-340, dimana selain untuk mengisi pasar pada pesawat penerbangan jauh, Airbus bertekad untuk menggantikan dominasi pesawat pesawat pada jarak jauh ini yang hampir dikatakan sudah mulai menua yaitu pesawat B-707, L-1011 Tristar, DC-8 dan DC-10.

Pada awalnya Airbus hanya akan memproduksi pesawat dengan dua mesin untuk jarak jauh ini namun Airbus melihat kecenderungan para maskapai di Asia yang lebih menyukai pesawat bermesin empat sedangkan di Amerika lebih cenderung kepada pesawat bermesin dua, maka Airbus kemudian memutuskan untuk memproduksi keduanya secara bersamaan.

Perkembangan selanjutnya membuat persaingan pada pesawat jet penumpang justru mempertegas persaingan antara Boeing dan Airbus. Pada bulan Juli 1997 Boeing melakukan merger dengan Mcdonnell Douglas dan dengan mundur nya Lockheed dari produk pesawat penumpang dan berkonsentrasi pada produk pertahanan, maka saat itu pula persaingan pada pesawat jet penumpang hanya menyisakan dua pabrikan (duopoli).

Perkembangan teknologi membawa dampak pada kemampuan dan kapabilitas pesaawat, munculnya mesin mesin pesawat tidak hanya berdampak pada efisiensi bahan bakar tapi juga berdampak pada daya jelajah. Pada bagian ini Airbus sepertinya lebih unggul.

Pesawat narrow body kini bisa terbang dengan lebih jauh tidak hanya untuk penerbangan jarak pendek dan sedang saja tapi juga jauh seperti kita lihat pada pesawat A-321 XLR yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2023 nanti. Pesawat A-321 merupakan Streched version atau memiliki panjang yang lebih dari model utama nya A-320.

Penerbangan jarak jauh biasanya dilayani oleh pesawat berbadan lebar untuk bisa menampung lebih banyak penumpang serta memberikan kenyamanan namun Airbus mengubah nya itu dengan pesawat yang jauh lebih ukurannya dimana keluarga A-320 pada dasarnya untuk penerbangan jarak pendek dan sedang.

Untuk merangkumnya, persaingan antar keduanya terjadi pada setiap kategori durasi penerbangan baik itu pendek, sedang dan jauh serta pada ukurannya baik itu Narrow Body maupun Wide Body.

Penulis berpendapat bahwa pesawat B-737 dan A-320 merupakan persaingan paling sengit diantara keduanya, hal ini bisa terlihat dari banyaknya varian dari kedua model tersebut jika dibandingkan dengan model lainnya.

Selain persaingan pada pesawat narrow body, Airbus dan Boeing juga masih bersaing pada pesawat berbadan lebar yaitu dengan Airbus A-350 dengan Boeing B-787 serta akan hadir nya B-777 8/9 yang siap bersaing dengan A-350 900/ 1000 nya Airbus.

Referensi :

Satu  Dua Tiga Empat Lima Enam

Tujuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun