Mohon tunggu...
Mochammad Afdhal Virgieawan
Mochammad Afdhal Virgieawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang Mahasiswa

Hobi ku fotografi, videografi dan traveling (sambil dikit menulis)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harapan di Bawah Langit Senja

3 Februari 2024   15:16 Diperbarui: 3 Februari 2024   15:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GarudaMiliter.Blogspot

Di bawah langit senja yang memerah, Bayu melangkah dengan penuh tekad. Kakinya yang telanjang menapaki jalan setapak desa yang berdebu, diiringi deru jangkrik yang mulai bersahutan. Di tangannya, ia mencengkram erat buku latihan soal yang dipinjamnya dari perpustakaan desa. Bayu, anak petani sederhana yang bercita-cita menjadi prajurit TNI.

Sejak kecil, Bayu terpesona dengan kedisiplinan dan ketangguhan para prajurit TNI. Ia sering menonton parade militer di televisi dan membayangkan dirinya gagah berani menjaga tanah air. Tekadnya semakin kuat saat melihat Pak Kades, seorang veteran perang, yang selalu dihormati dan disegani oleh seluruh warga desa.

Namun, Bayu sadar bahwa jalannya menuju cita-cita tidak mudah. Ia berasal dari keluarga sederhana, di mana kedua orang tuanya hanya bekerja sebagai petani. Jangankan untuk membeli buku latihan soal, untuk makan sehari-hari pun mereka terkadang harus berhutang.

Meskipun begitu, Bayu tidak pernah menyerah. Ia memanfaatkan waktu luangnya setelah membantu orang tua di sawah untuk belajar. Ia sering meminjam buku dari perpustakaan desa dan belajar di bawah sinar lampu minyak. Sesekali, ia juga mengikuti latihan fisik bersama para pemuda desa yang bercita-cita menjadi TNI.

Suatu hari, pengumuman pendaftaran prajurit TNI diumumkan di desa. Bayu mendaftarkan diri dengan penuh semangat. Ia mengikuti seluruh tes dengan tekad yang kuat. Meskipun sempat ragu karena keterbatasannya, Bayu tidak gentar. Ia terus berusaha dan berdoa agar mimpinya menjadi kenyataan.

Hari pengumuman hasil tes pun tiba. Bayu menanti dengan perasaan campur aduk. Ketika namanya disebut sebagai salah satu peserta yang lolos, hatinya berbunga-bunga. Air mata kebahagiaan menetes di pipinya. Bayu memeluk erat kedua orang tuanya, yang juga tak kuasa menahan haru.

Bayu membuktikan bahwa cita-cita dapat diraih dengan tekad dan kerja keras. Ia menjadi contoh bagi anak-anak desa lainnya bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Di bawah langit senja, Bayu melangkah dengan gagah menuju barak pelatihan, siap mengabdikan diri untuk tanah air tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun