9 Alasan Mengapa Tak Boleh Sombong
Oleh : Viraysmaut
Kali ini kita bicara tentang sifat manusia, yang bisa saja tergelincir dari sisi kemanusiaannya disebabkan beberapa hal, yang paling sering menyebabkan manusia bisa sombong karena: pangkat, jabatan, kakayaan, fisik yang ganteng atau cantik, keturunan, harta kekayaan dan sebagainya. Nah diantara itu semua kita bahas sembilan alasan mengapa tak boleh sombong.
1. Sedikit cahaya dari Allah SWT lebih berarti dari cahaya manapun. Sedikit hidayah Allah SWT yang masuk ke dalam hatimu, lebih berarti dari petunjuk manusia yang mananpun. Sedikit ilmu dari Allah yang kamu terima, lebih berarti dari ilmu manusia manapun. Sedikit harta yang kamu terima dari Allah, lebih berarti dari harta manusia yang manapun. Yang ada padamu semua serba sedikit, terutama ilmu, lalu apa yang mau kau sombongkan?
2. Ketajaman mata rohani, lebih tajam dari benda tajam yang manapun. Sedikit kata-kata yang penuh keikhlasan, kejujuran, kebenaran, lebih tajam dan lebih bermakna dari ribuan kata-kata yang penuh kebohongan, apa lagi kesombongan! Bila mata hatimu masih tumpul, karena penuh dengan penyakit hati, maka banyak-banyaklah istigfar, mohon ampun kepadaNya, jauhkan hatimu dari kesombongan sekecil apapun. Apa itu kesombongan? Meremehkan orang lain dan tak mau menerima kebenaran!
3. Kebenaran apapun yang kamu sampaikan pada orang lain yang membencimu, akan sia-sia. Ibarat angin lalu di tengah padang pasir yang tandas, tak berbekas apapun. Dan jangan sombong dengan kebenaran atau kepinteran yang kau miliki, apa lagi sampai membodoh-bodohi orang lain, seakan kau penjadi orang yang sangat pinter dengan membodohi orang lain, padahal tidak! Seandainya kau pinterpun tetap tak boleh membodoh-bodohi orang lain, apa hakmu membodohi orang lain? Orang yang pinter bahkan biasanya lebih rendah hati, lebih menghormati orang lain dan lebih tawadu, seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk! Lalu mengapa kamu sombong?
4. Kebenaran manusia bersipat relatif dan orang bisa membantahnya dengan kebenaran yang lain yang sipatnya relatif pula. Selama kebenaran yang datang dari manusia sipatnya tidak ada yang absolut, kebenaran mutlak hanya milik Allah SWT. Jadi kalau ada manusia merasa diri paling benar, paling pinter tanda-tanda kesombongan ada pada dirinya. Yang repot, sudah kapir, sombong lagi, dengan menyatakan dirinya : " Saya kapir! " dengan bangganya, seakan berkata : " Kalau saya kapir, kau mau apa? " Ini orang kok sombong amat yakh? Padahal akhir perjalanannya hanya menjadi bangkai dan di akherat termasuk orang yang merugi. Masih mau sombong ?
5. Telah banyak kesalahan dan dosa yang kamu perbuat, saat inilah perlunya kerendahan hati/tidak sombong dan memohon petunjukNya dan beristigfar/mohon ampunanNya. Kesalahan sangat manusiawi, jangan takut salah, tapi jangan sengaja berbuat salah. Dan jangan sombong dengan kesalahan dan kekapiran! Jangan seperti Iblis, hanya karena diciptakan dari api, sudah sombong! Iblis merasa lebih mulia dari Adam AS yang diciptakan dari tanah, sehingga Iblis membantah/menolak perintah Tuhan untuk sujud pada Adam AS!
6. Nabi Muhammad SAW sebagai manusia sempurna/insan kamil saja di musuhi ummatnya yang kapir, apa lagi kamu manusia biasa yang seringkali disengaja atau tidak disengaja menyakiti orang lain, pasti banyak yang tak suka padamu. Dan sampai saat ini betapa banyak manusia yang tak beriman kepada Beliau, bukan hanya tak beriman, tapi juga melecehkan, menghinanya, menghujatnya, mencaci makinya. Jadi kalau kamu dihina atau dicaci maki orang itu belum apa-apa. Jangan-jangan kamu dinina, memang hina beneran. Siapa sih manusia hina? Ya manusia yang merasa dirinya mulia, merasa suci. Padahal orang yang mulai dan suci adalah orang yang rendah hati, bukan orang orang yang sombong!