Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Rusia Memerangi Rokok Patut Ditiru Indonesia

28 November 2017   16:13 Diperbarui: 28 November 2017   19:47 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Itu tempat di luar ruang untuk merokok di Rusia. Foto: Syaripudin Zuhri.

Mungkin salah satu sebab sukarnya rokok diperangi di Indonesia adalah karena banyak faktor. Bisa saja karena hukum yang tidak tegas pada para perokok, hingga para perokok tetap saja tak merasa bersalah ketika merokok ditempat- tempat umum, seperti di rumah sakit, di tempat ibadah, di ruang terbuka yang banyak anak- anak, atau di kantor-kangor yang tak ada larangan untuk merokok. Apalagi hukum merokok masih terus diperdebatkan, ada yang bilang haram, ada yang bilang makruh, ada juga yang tak peduli mau haram atau makruh, memangnya gue pikiran, mungkin itu pikirnya.

Jadi memang banyak penyebabnya kenapa rokok di Indonesia sepertinya susah diberantas, susah untuk diperangi, apalagi dihapus sampai ke akar-akarnya. Salah satu yang mungkin paling menyesakan dada, banyak dokter juga yang merokok, jelas-jelas merokok merusak kesehatan, tapi Anda boleh percaya atau tidak, bukan hanya merokok biasa, tapi juga perokok berat dan jangan aneh pula bila di rumah sakit, petugas dirumah sakit, entah itu suster, pelayan, tukang masak, satpam dan sebagainya juga perokok. Anda tak percaya? Bisa dilihat di tempat sampah di rumah sakit, Anda akan banyak menemukan puntung rokok, mungkin putung rokok pembesuk tapi bukankah merokok dilarang di tempat umum, apa lagi rumah sakit?

Repot memang rokok ini, mau dilarang secara ekstrem diakui atau tidak rokok merupakan penyumbang pajak yang tidak kecil. Bahkan ada pejabat bilang ke saya secara langsung, tak perlu disebut namanya, bahwa susahnya rokok dilarang karena uang berkuasa. Pengusaha bisa melobi agar rokok tetap dibolehkan, bahkan iklan rokok besar-besaran di TV-TV atau di media massa lainnya. Dan itu tentu masukan yang  besar bagi stasiun TV atau bagi media massa. Bahkan dengan kecanggihan teknologi digital, iklan rokok menjadi begitu menarik, bukankah itu mengundang orang untuk merokok, terutama bagi generasi muda?

Nah ada baiknya kita belajar dari Rusia. Negara besar ini juga punya masalah dengan rokok, maka Rusia boleh dibilang juga sedang memerangi rokok, agar rokok tidak merusak masyarakatnya terutama bagi generasi muda mereka. Saya punya catatan tentang cara Rusia memerangi rokok, ada sembilan yang saya temukan mungkin juga lebih, tapi ini yang saya tahu. Mari kita uraikan satu demi satu, semoga bermanfaat dan Indonesia ikut berhasil memerangi rokok dan mengurangi penyakit TBC yang banyak disebabkan oleh rokok.

Jangan coba- coba merokok di dalam Metro, penumpang lain akan bereaksi. Foto: Syaripudin Zuhri.
Jangan coba- coba merokok di dalam Metro, penumpang lain akan bereaksi. Foto: Syaripudin Zuhri.
1. Melarang Iklan Rokok 

Ini yang dilakukan Rusia.  Rusia berani melarang iklan rokok, Rusia seperti tak butuh uang dari iklan rokok. Padahal kalau Rusia mau, masukan uang dari iklan rokok pertahunnya bisa milyaran rubel. Coba hitung aja jika iklan rokok dibolehkan TV-TV,  di papan reklame, di spanduk-spanduk, di media massa, jalan-di jalan, di stasiun-stasiun Metro, kereta bawah tanah, di bandara-bandara dan lain sebagainya.

Coba lihat itu, Rusia demi menyelamatkan rakyatnya, rela tak dapat pemasukan uang dari iklan rokok. Jadi kalau Anda menonton TV di Rusia, dari TV Rusia1, TV3, TV4, NTV, Fiatnitsa, DTV, YuTV dan lain sebagainya, Anda tidak akan menemukan iklan rokok, padahal stasiun TV tersebut kebanyakan milik swasta. Coba betapa patuhnya mereka pada peraturan yang dibuat.

2. Beli Rokok Usia 18 Tahun  

Untuk nomor dua ini juga tak main-main, anak kecil tak boleh membeli rokok. Anak di bawah usia 18 tahun tak boleh membeli rokok. Yang repot bagi yang punya wajah "awet muda" bisa-bisa selalu ditolak ketika membeli rokok. Lalu bagaimana bila ada penjual yang nakal, yang membiarkan anak di bawah usia 18 tahun membeli rokok yang dijualnya? Jangan khawatir banyak relawan yang akan melaporkan pada polisi!

3. Jualan Rokok Secara Tertutup 

Yang ketiga ini cukup unik. Mana ada di Indonesia orang jualan tapi barang yang dijualnya tidak kelihatan atau tertutup. Apa menariknya orang jualan tapi barang yang diperjualbelikan tidak boleh terlihat orang banyak, apalagi oleh anak-anak, nah orang Rusia tak peduli itu semua. Lebih lengkap ada di nomor 8, di bawah, karena berkaitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun