Mohon tunggu...
Cerpen

Manis vs Pahit

16 Mei 2019   13:07 Diperbarui: 16 Mei 2019   13:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tidak mengira sebelumnya bahwa kuliahku akan sangat kekanak-kanakan. Kita beradu mulut karena ada masalah kecil yang sifatnya sangat sepele. Ada yang membenci kita dengan alasan yang sama sekali tidak masuk akal dan masih banyak hal menjengkelkan lainya yang tidak bisa dijelaskan dalam situasi apapun.

Mungkin di sini aku hanya menyebutkan sisi negatifnya saja. Bukan begitu, aku juga bersyukur berada di kampus ini karena yang aku tahu aku masuk di jurusan yang aku senangi. Jika aku tidak ada di sini mungkin aku tidak akan mengenal mereka yang sampai saat ini juga masih bersamaku. Selain itu, karena aku kuliah di universitas negri aku sangat susah bertemu dengan keluarga ku, karena orang tuaku tinggal dimana tempat ia bekerja dan aku kos di dekat kampus.

Jadi intinya selama kamu sayang sama kedua orangtuamu, selama kamu masih mempunyai sahabat yang mampu kasih support dan masih mau menasehati kamu walaupun itu hanya satu orang tak masalah. Mereka semua mampu memberikan kekuatan dalam dirimu untuk melewati semua yang kamu rasa berat untuk dihadapi dan ada hal yang paling penting dari segalanya. Kamu punya Allah dan Allah akan bersama kamu yang percaya bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Penyayang. 

Jika kamu percaya bahwa Allah itu ada kamu akan yakin bahwa kamu bisa lewatin semuanya. Kamu tidak perlu bersedih atas apa yang orang lain lakukan kepadamu. Memang terkadang manusia begitu, mereka unik. Ada yang senang dihargai namun tidak mengahargai, ada yang senang diberi dan tidak senang berterimakasih semua itu karena manusia itu unik. Kamu tidak perlu marah, tidak perlu dendam. Buktikan saja kepada mereka bahwa kamu lebih sukses dari dia. Bukan untuk menyombongkan dirimu tetapi membuktikan bahwa kamu seseorang yang tidak pantas diremehkan.

Ngomong-ngomong kita belum menyinggung soal percintaan ya? wkwkwk (ketawa bukan nangis). Jadi inget dulu mamak pernah bilang. "Dek, kamu kalau mau cari pacar besok kalo udah kuliah aja. Pasti mereka udah dewasa dan bisa mikir serius buat menjalin hubungan sama kamu", Kata mamak "Haha mamak  bisa aja. Nggak tau deh mak liat besok", jawabku.

Okeeee. This a fact (tapi ini kenyataanya), sampe sekarang malah nggak kepikiran buat cari pacar. Mungkin karena udah tau kali ya sifat-sifatnya gimana jadi ngerasa nggak ada yang bisa bikin hati ini terpikat (yaelahhh alay). Nggak masalah kan kalo udah mau semester 2 tapi belum punya gandengan? Soal pacar mah belakangan kalo emang jodoh nanti juga ketemu, Ya gak siiih?. Sebenernya sih suka sama satu mahasiswa dan seiring waktu aku sama dia semakin dekat, hehehehehe... dan doakan saja aku dan dia berjodoh hihihihi... dan kami lulus dengan prestasi yang kami harapkan dan membuat semua orang bangga terutama orangtua ku, dan buat sahabat-sahabat ku semoga kita lulus bareng-bareng dengan hasil yang memuaskan.

Sekian cerita singkat yang memang mungkin singkat banget, singkat sangat, singkat kalik. Jika ada kata yang kurang berkenan atau menyinggung mohon dimaafkan karena cerita ini tidak mengandung unsur sindiran untuk seseorang. Sekedar cerita pengisi waktu luang, mungkin ini bukan sebuah curhat namun sedikit mengandung maksud yang tersirat. Oh iya, ternyata kuliah itu kayak ada manis-manisnya dan pastinya ada pahitnya dong hahahahahaha. Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun