Mohon tunggu...
Vioza Ramadhanti
Vioza Ramadhanti Mohon Tunggu... sedang berkuliah di jurusan ilmu hukum

Saya suka memasak, menggambar, saya juga suka bermain game dan alam

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pelanggaran Hak Pekerja dan Perdagangan Manusia di Industri Garmen, Kamboja

19 Juni 2025   11:17 Diperbarui: 19 Juni 2025   11:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia juga menginisiasi program edukasi keimigrasian di daerah asal pekerja migran untuk mencegah keberangkatan ilegal, seperti Program Desa Binaan Imigrasi. Pada Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mendorong adopsi ASEAN Leaders' Declaration on Combating Trafficking in Persons Caused by the Abuse of Technology, yang memperkuat implementasi ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (ACTIP).

Namun, tantangan tetap ada, seperti prinsip nonintervensi antarnegara ASEAN, perbedaan sistem hukum, dan lambatnya adopsi kebijakan nasional. Indonesia sendiri masih menghadapi kendala dalam penegakan hukum TPPO, sehingga kerja sama regional sangat penting untuk efektivitas pemberantasan perdagangan manusia.

Implementasi Hukum Internasional di Kamboja

Kamboja telah meratifikasi ACTIP dan mengadopsi Protokol Palermo 2000 ke dalam hukum nasionalnya. Pemerintah Kamboja melakukan berbagai upaya, mulai dari kampanye pencegahan, perlindungan korban, hingga penegakan hukum terhadap pelaku. Namun, implementasi di lapangan masih terkendala oleh korupsi, keterbatasan sumber daya, dan rendahnya kapasitas aparat penegak hukum.

Selain itu, pelanggaran hak pekerja di industri garmen juga menjadi perhatian. Industri ini menyerap banyak tenaga kerja, termasuk migran, yang sering mengalami pelanggaran hak seperti upah rendah dan kondisi kerja tidak layak. Standar perlindungan internasional dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) menjadi acuan, namun implementasinya masih perlu diperkuat melalui kerja sama internasional.

Tantangan dan Solusi

Beberapa tantangan utama dalam penanganan perdagangan manusia di Kamboja meliputi:

  • Korupsi dan lemahnya penegakan hukum

  • Kurangnya perlindungan dan akses keadilan bagi korban

  • Rendahnya kesadaran masyarakat akan risiko menjadi pekerja migran ilegal

  • Perbedaan sistem hukum dan prinsip nonintervensi di ASEAN

Solusi yang dapat ditempuh antara lain:

  • Reformasi sistem hukum dan sosial di Kamboja

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Hukum Selengkapnya
    Lihat Hukum Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun