Mohon tunggu...
Revina Violet
Revina Violet Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Ingin Sekali Tenggelam di Sungai Firdaus

15 November 2013   00:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Seperti apakah takdir..

Apakah ia adalah akar yang berasal dari tanah penciptaanmu

Ia membelit kakimu hingga kepalamu

Atau ia adalah mata rantai tak terlihat, yang sewaktu-waktu menikammu untuk merasakan nyeri

Jika bumi ini bergulir, bukannya berputar, apakah ia akan masuk ke dalam matamu yang muak melihatnya

Lalu lidahmu meludah, karena mengecap hidangan pahit yang disajikan Tuhan

Kau.. miskin..

Begitu pula aku

Kau tak memiliki aku, aku tak memilikimu

Kita tak memiliki emas, kertas yang meloncat dan merangkak dalam lompatan inflasi, tak pula tanah yang bersemak maupun berbata

Kita yang tak memiliki apapun ini, bahkan tak memiliki diri kita sendiri

Kita adalah nyawa-nyawa yang digenggam Dia

Kita hanya sedang memainkan peran dalam opera seumur hidup

Kau atau aku bisa memilih atau terpilih..menjadi malaikat atau setan, atau malaikat setengah setan, atau setan yang menyamar menjadi malaikat, atau tak lebih dari atom yang membentuk kerangkamu

Kita berjalan, atau menyusuri, atau berlari

Seperti tanda tanya yang tak bisa dihabisi

Seperti air mata yang kau reguk lalu mengalir lagi ke lembah sunyi

Kosong…adalah kata-kata yang sedang tercurah bak air bah namun ternyata tak memiliki secuil makna bagi pemilik sanubari

Retak..adalah aku kini.. lalu kau apa? Kata apa yang lebih hancur daripada hancur..

kau tak perlu bilang padaku. Aku sudah tahu. Kau ingin sekali mati tenggelam di sungai firdaus sebagai akhir peran operamu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun