Mohon tunggu...
Viona AsariPutri
Viona AsariPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Saya adalah orang yang santai, suka tantangan, dan tidak mudah menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Indonesia yang Lebih Baik

5 Juli 2022   23:17 Diperbarui: 5 Juli 2022   23:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan sebuah negara yang bisa dibilang masih tertinggal oleh negara- negara yang lainnya. Padahal jika dilihat dari kondisi geografis dan geologisnya, Indonesia mempunyai banyak keunggulan daripada negara yang lain. Hal ini disebabkan dari kurang optimalnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Indonesia. 

Sumber Daya Manusia di Indonesia juga masih kurang berkualitas. Untuk menjadi Negara yang lebih baik harus ada suatu perubahan yang harus dilakukan, contohnya yaitu sistem pendidikan di Indonesia. Ada beberapa hal dari sistem pendidikan di Indonesia yang harus diubah untuk bisa membuat negara ini ke arah yang lebih baik.

Pendidikan di Indonesia masih terbilang jauh dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini disebabkan karena pendidikan di Indonesia kurang mengarahkan pada passion dan skill yang dimiliki oleh setiap orang. 

Sistem pendidikan di Indonesia mengharuskan siswa untuk bisa menguasai semua mata pelajaran yang ada dan mata pelajaran yang diajarkan itu sangat banyak. Tentunya untuk bisa menguasai semuanya pasti akan sangat sulit. 

Hal ini menyebabkan siswa menjadi bingung mau fokus ke arah mana karena pelajaran yang disuguhkan sangat banyak dan dituntut untuk bisa semuanya. 

Sebaiknya siswa itu diberi kebebasan dalam memilih pelajaran apa yang akan mereka pelajari nantinya. Sehingga para pelajar akan terhindar dari rasa malas untuk belajar dan memudahkan mereka untuk fokus ke bidang yang disenangi. Tidak semua pelajar mampu dan berminat untuk mempelajari semuanya. 

Lebih baik mendalami dan ahli dalam satu bidang daripada hanya sekedar bisa dalam semua bidang secara umum tapi tidak mendalami dan tidak ahli. Kan banyak pelajar yang mudah lupa tentang mata pelajarannya setelah liburan kenaikan kelas. 

Lalu untuk apa, belajar sulit -- sulit tetapi ilmu tersebut tidak digunakan. Kan lebih baik belajar tentang bidang yang diminati dan ilmunya akan terus dipakai dan bahkan bisa diterapkan untuk berkontribusi ke masyarakat nantinya.

Kurangnya penekanan pada bidang yang ingin dituju membuat banyak siswa bingung dalam menentukan pilihan bidang apa yang diminati. Banyak orang Indonesia yang berminat ke SMA daripada SMK, bahkan saya sendiri dulu berpikir bahwa SMA itu lebih bagus daripada SMK yang nantinya akan bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Tapi masalahnya, banyak lulusan dari perguruan tinggi yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan, bahkan masih bingung mengenai kesesuaian jurusan yang diambil. 

Banyak orang lulusan dari perguruan tinggi yang pekerjaannya bisa dibilang setara dengan lulusan SMK. Oleh karena itu, perlu penekanan adanya bidang yang harus dikuasai, contohnya di SMK. 

Mereka sudah bisa menentukan minat apa yang diambil dan punya skill untuk siap kerja di lapangan. Seharusnya pendidikan di Indonesia bisa menekankan mengenai minat apa yang harus diambil agar punya pandangan untuk pekerjaan yang diambil, jangan buat pendidikan yang ditempuh untuk ajang pergengsian semata.

Hal yang selanjutnya harus diubah mengenai waktu belajar saat sekolah di Indonesia. Ini yang menjadi masalah utama dalam sistem pembelajaran di Indonesia. 

Waktu belajar saat sekolah di Indonesia itu lebih panjang daripada luar negeri, misalnya Jepang. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari pengalaman seorang youtuber yang pernah berada di Jepang, di sana itu masuk sekolah antara jam 08.30 sampai 09.30 dan pulangnya sekitar jam 15.30. 

Tidak dengan Indonesia yang harus masuk sekolah sekitar jam 06.30 sampai 16.00, belum lagi ketambahan kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti, mungkin pulangnya bisa sampai pukul 17.00. 

Apalagi ada yang mengikuti les dan harus mengerjakan tugas sekolah dari gurunya. Jadi banyak siswa yang merasakan lelah dalam belajar, bahkan waktu istirahat dan refreshing menjadi berkurang. Hal ini dapat menimbulkan dua hal. Yang pertama siswa menjadi stress dan lelah.

Bisa dibayangkan, jika otak sudah merasakan lelah, pelajaran yang akan terserap tidak akan efektif walaupun dipaksa bagaimanapun caranya. 

Main game yang membuat kita senang saja bisa lelah, apalagi cara belajar yang seperti ini. Nah dari rasa lelah ini lah yang dapat menimbulkan hal kedua yaitu para siswa benci terhadap sekolah. Jadi cara pandang siswa yang seharusnya sekolah menjadi tempat yang menyenangkan untuk mencari ilmu, menjadi tempat paling membosankan bahkan tidak suka dengan pelajaran yang ada. Banyak siswa yang senang sekolah hanya karena bisa berkumpul dengan teman -- temannya, bukan senang karena belajar. Hal ini didasarkan karena mereka itu jenuh yang menyebabkan tidak ada minat untuk belajar bahkan ada yang memilih tidur pada saat jam pelajaran.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah gaji guru di Indonesia yang masih tergolong rendah. Mungkin bagi guru-guru pegawai negeri gajinya masih cukup dan masih mendapat tunjangan, tetapi untuk gaji guru honorer itu masih tergolong rendah. Jadi profesi guru bisa dipandang rendah karena gaji yang didapatkan itu kecil. Seharusnya gaji guru itu dinaikkan agar mereka itu dapat berkontribusi di pendidikan untuk generasi selanjutnya sekaligus bisa hidup dengan sejahtera. 

Jika gaji guru di Indonesia itu tinggi, maka akan banyak yang ingin jadi guru otomatis persaingan untuk menjadi guru akan semakin meningkat dan persaingan inilah yang membuat kualitas guru menjadi meningkat. Jika banyak guru yang berkualitas maka akan banyak menghasilkan siswa yang berkualitas juga, nah siswa ini lah yang akan membuat SDM di Indonesia menjadi unggul yang bisa membuat negara ini maju. 

Pada dasarnya kunci kemajuan negara adalah pembangunan, kunci pembangunan adalah pendidikan dan kunci pendidikan adalah guru. Jadi peran guru dalam dunia pendidikan itu sangat penting. 

Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara kemajuan negara dan kualitas guru. Jadi kontribusi pada dunia pendidikan yang ingin saya lakukan adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru-guru di Indonesia agar Indonesia ini menjadi negara yang maju dan bisa disegani oleh banyak bangsa.

Jadi Indonesia sebaiknya fokus pada dunia pendidikan, jangan hanya fokus pada ekonomi yang tidak ada jalan keluar. Bahkan sampai sekarang ekonomi tetap jadi prioritas. Bisa diambil contoh dari negara lain yaitu Korea Selatan. 

Negara tersebut fokus ke dunia pendidikan. Karena bagi korea, ekonomi akan maju bila ditunjang dengan SDM yang mumpuni. Indonesia perlu memajukan pendidikan dengan cara mengalokasikan anggaran lebih pada pendidikan, bukan hanya pada sektor Infrastruktur seperti gedung, dll. 

Indonesia juga dapat mengirim para pelajar ke berbagai negara maju dalam jumlah besar untuk mempelajari tiap bidang penting seperti teknologi dan saat kembali pemerintah menyiapkan apa yang mereka butuhkan untuk mengimplementasikan pendidikan yang telah mereka dapatkan. 

Indonesia juga perlu mendukung hasil karya anak bangsa, jangan sampai hasil karya anak bangsa tersebut tidak dihargai di Indonesia yang ternyata hasil karya tersebut itu bagus dan bermanfaat. Jangan sampai hasil karya tersebut malah dijual dan dibeli oleh luar negeri.

Perlu adanya penegakan hukum yang ketat terutama pada pelaku korupsi yang saat ini sedang merajalela di Indonesia. Hal yang sulit dilakukan di Indonesia adalah menghukum mati para koruptor yang sangat merugikan bangsa ini. 

Saya pribadi setuju dengan hukuman mati tersebut tapi masalahnya, Indonesia tidak bisa melakukan hal tersebut dikarenakan bertentangan dengan UU di Indonesia karena untuk menjatuhkan hukuman mati kepada koruptor, diperlukan landasan hukumnya. Sementara, yang membuat hukum di Indonesia adalah para politikus. 

Dan selain aparatur sipil negara, koruptor itu ya dari kalangan politikus. Jika dipikir secara logika, mana ada pembuat UU tersebut mau menggali kuburannya sendiri. Jika misal diajukan RUU tentang hukuman mati para koruptor, pasti akan sulit mendapatkan persetujuan untuk hal tersebut karena kurangnya dukungan. Itulah hukum di Indonesia yang tajam ke bawah tumpul ke atas. 

Jadi memang perlu adanya edukasi dan sosialisasi pendidikan anti korupsi sejak dini. Tanpa kita sadari, hal kecil yang dilakukan bisa dibilang Tindakan korupsi seperti menyontek, plagiarisme, menerobos antrian, datang terlambat, mengumpulkan tugas terlambat, dll. Jadi pendidikan anti korupsi ini perlu disebarluaskan.

Selain pemerintah hal yang harus diubah adalah masyarakat Indonesia sendiri termasuk saya sendiri. Hal yang dapat dilakukan seperti menggunakan internet dan media sosial untuk hal yang positif, jangan digunakan untuk penyebaran hoax dan ujaran kebencian yang dapat memperpecah persatuan di Indonesia. 

Jika masyarakatnya saja sudah pecah belah, negara Indonesia akan sulit untuk maju. Dalam memilih informasi dari media sosial memang diperlukan sikap yang selektif agar informasi yang didapatkan itu benar adanya, tidak sekedar hoax. 

Media sosial dan jaringan internet juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah seperti memberikan saran, kritikan, dll. Pola pikir juga harus ditingkatkan, jangan mau dikendalikan oleh seseorang. 

Usahakan mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi agar tidak egois dan memikirkan nasib negara Indonesia. Generasi milenial adalah kunci utama untuk pembangunan dan kemajuan negara Indonesia. Jadilah generasi penerus yang berkualitas untuk bisa memajukan negara ini dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun