Mohon tunggu...
Viola Eva Reditiya
Viola Eva Reditiya Mohon Tunggu... Penulis - Ruang Sendiri

Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Edison).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengenal Desa dengan Penduduk Hanya Anak-anak

26 Januari 2021   17:54 Diperbarui: 26 Januari 2021   18:08 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang anak pasti bayangan kalian dipenuhi dengan hari-hari yang bahagia, bermain, tertawa, berlari kesana kemari tanpa memikirkan sebuah perkara.

Namun berbeda dengan anak-anak yang tinggal dipelosok desa, Negara Thailand lebih tepatnya. Mereka hidup tanpa orang tua, tanpa perhatian, tanpa kepedulian, tanpa pendamping di setiap harinya.

Kehidupan mereka tanpa mengenal sekolah, tanpa beribadah, makan pun seadannya.

Kira-kira bagaimana ya kabar pendidikan selanjutnya ?

Bukankah mereka adalah penerus bangsa, pembawa estafet dunia di masa selanjutnya ?

Menurut sumber yang saya baca, di platform media sosial dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan kepercayaannya. Orangtua mereka merantau ke sebuah kota, rela meninggalkan anaknya demi memperbaiki taraf kehidupan katanya.

Namun hasilnya mengecewakan, semua orangtua tidak pulang ke kampung halaman. Rela menelantarkan anaknya dengan kehidupan seadanya. Makan hanya lauk garam dan gula, mandi dengan memakai baju karena mereka pikir sekalian untuk mencucinya. Dan yang membuat kita sedih, makanan terenak versi mereka adalah Tikus.

Coba bayangkan ?

Bagaimana nasib mereka kedepan, yang tidak mengenal dunia luar. Televisi tidak ada, akses internet juga tidak ada. Akan tetapi, akhir-akhir ini ketika berita tersebut viral dan tersebar luaskan pemerintah dan banyak orang mulai turun tangan untuk membantunya. Memberi banyak kebutuhan untuk keberlangsungan hidup mereka, memberi fasilitas yang mungkin bisa sedikit membantu mereka mengenal Dunia.

Dari sini kita bisa mengambil hikmah. Pertama, menjadi manusia harus senantiasa bertanggung jawab. Menerima segala titipan yang sudah tuhan beri. Kedua, banyak-banyak bersyukur. Bersyukur, karena kita hidup serba kecukupan. Kita bisa menonton televisi kapanpun, mencari berita apapun, jaringan internet yang masuk juga tidak perlu dipertanyakan. Keempat, jangan pernah mengeluh. Belajarlah dari mereka, apa hari-hari yang mereka jalani selalu dengan keluhan ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun